Pemerintah Pusat Ganti Singkatan OPM Menjadi Orang Papua Membangun
pada tanggal
Wednesday, 27 May 2015
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menekankan OPM masih ada di bumi Papua. Namun, OPM yang dia maksud bukanlah Organisasi Papua Merdeka.
"Di Papua masih ada OPM. Tapi, OPMnya kita ganti dengan Orang Papua Membangun," kata Tedjo dalam Seminar Nasional "Peluang, Tantangan, dan Hambatan atas Terbukanya Papua bagi Jurnalis Asing" di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/5).
Menurut dia, OPM ini sudah tampak saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua 8 sampai 11 Mei lalu. Jokowi, kata dia, sudah meresmikan berbagai proyek pembangunan di sana. Hal itu mulai dari pasar tradisional di Sentani sampai Stadion.
Jokowi, kata Tedjo, juga sudah memberi perintah khusus agar kedamaian di Papua juga dijaga dengan baik. Jokowi ingin keamanan di Bumi Cendrawasih dijalankan dengan sarana pembangunan.
"Beliau tekankan ke TNI-Polri kurangi pendekatan keamanan. Tapi, majukan pendekatan pembangunan," jelas dia.
Tedjo juga memastikan wartawan, baik dalam dan luar negeri bisa meliput ke Papua. Tak ada pelarangan bagi media. Namun, dia menilai para jurnalis yang mau bertugas ke Papua juga harus mengikuti aturan.
Media asing ataupun lokal, kata dia, harus mengutamakan kepentingan nasional Indonesia. Lalu, dia menekankan peliputan juga tidak mengganggu kedaulatan hukum dan teritorial Indonesia. "Mengajukan permohonan liputan termasuk pembuatan film," tegas dia. [Okezone]
"Di Papua masih ada OPM. Tapi, OPMnya kita ganti dengan Orang Papua Membangun," kata Tedjo dalam Seminar Nasional "Peluang, Tantangan, dan Hambatan atas Terbukanya Papua bagi Jurnalis Asing" di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/5).
Menurut dia, OPM ini sudah tampak saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua 8 sampai 11 Mei lalu. Jokowi, kata dia, sudah meresmikan berbagai proyek pembangunan di sana. Hal itu mulai dari pasar tradisional di Sentani sampai Stadion.
Jokowi, kata Tedjo, juga sudah memberi perintah khusus agar kedamaian di Papua juga dijaga dengan baik. Jokowi ingin keamanan di Bumi Cendrawasih dijalankan dengan sarana pembangunan.
"Beliau tekankan ke TNI-Polri kurangi pendekatan keamanan. Tapi, majukan pendekatan pembangunan," jelas dia.
Tedjo juga memastikan wartawan, baik dalam dan luar negeri bisa meliput ke Papua. Tak ada pelarangan bagi media. Namun, dia menilai para jurnalis yang mau bertugas ke Papua juga harus mengikuti aturan.
Media asing ataupun lokal, kata dia, harus mengutamakan kepentingan nasional Indonesia. Lalu, dia menekankan peliputan juga tidak mengganggu kedaulatan hukum dan teritorial Indonesia. "Mengajukan permohonan liputan termasuk pembuatan film," tegas dia. [Okezone]