Pemerintah Klaim Tidak Tahu adany Praktik Monopoli BBM di Mimika
pada tanggal
Monday, 25 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mimika mengaku belum tahu ada praktik monopoli penjualan bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh kapal yang berlabuh di kawasan Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur.
Sekretaris DKP Mimika Inosensius Yoga Pribadi mengaku sama sekali tidak mengetahui informasi jika semua kapal yang berlabuh di kawasan Pelabuhan Paumako diharuskan membeli BBM pada oknum aparat tertentu.
"Kalau soal itu terus terang saya tidak tahu karena urusan BBM kan dengan pihak Jober Pertamina," ujar Yoga di Timika, Minggu (24/5).
Yoga juga mengaku tidak tahu kalau ada kapal-kapal yang sempat ditahan oleh pihak tertentu di kawasan Pelabuhan Paumako karena tidak mengindahkan aturan untuk membeli BBM yang disediakan pihak tersebut.
"Saya juga tidak tahu soal itu," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari sejumlah pemilik kapal di kawasan Pelabuhan Paumako, para pengusaha kapal 'diharuskan' membeli BBM yang disediakan oleh pihak-pihak tertentu.
Sejumlah kapal yang tidak mengindahkan aturan tersebut dilaporkan sempat ditahan atau dipersulit kegiatan berlayarnya.
"Ya, kami punya kapal sempat ditahan karena tidak beli BBM di mereka. Aturannya dari mana sehingga semua kapal wajib beli BBM sama mereka. Jangan gunakan prinsip kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah," ujar salah seorang pemilik kapal dengan nada kecewa.
Menurut dia, praktik monopoli penjualan BBM di kawasan Pelabuhan Paumako Timika harus segera diakhiri sehingga aktivitas bongkar muat semua kapal yang beroperasi di wilayah tersebut tidak mengalami terhambat.
Sejauh ini pihak Jober Pertamina Timika di kawasan Pelabuhan Paumako belum bisa dimintai tanggapannya terkait adanya praktik monopoli penjualan BBM ke kapal-kapal di kawasan Pelabuhan Paumako.
Sesuai data dari pihak Jober Pertamina Pelabuhan Paumako Timika, alokasi BBM ke Mimika setiap bulan di luar dari jatah TNI dan Polri dan PLN yaitu solar sebanyak 500 KL dan premium sebanyak 1.000 KL.
BBM yang beredar di wilayah Mimika didatangkan rutin dengan tiga kapal tanker dari Pelabuhan Wayame Ambon dan Pelabuhan Tual, Provinsi Maluku.
BBM tersebut selanjutnya disuplai ke sejumlah SPBU di Kota Timika. Setiap hari masing-masing SPBU di Timika menerima alokasi solar sebanyak 16 KL dan premium sebanyak 32 KL. [Antara]
Sekretaris DKP Mimika Inosensius Yoga Pribadi mengaku sama sekali tidak mengetahui informasi jika semua kapal yang berlabuh di kawasan Pelabuhan Paumako diharuskan membeli BBM pada oknum aparat tertentu.
"Kalau soal itu terus terang saya tidak tahu karena urusan BBM kan dengan pihak Jober Pertamina," ujar Yoga di Timika, Minggu (24/5).
Yoga juga mengaku tidak tahu kalau ada kapal-kapal yang sempat ditahan oleh pihak tertentu di kawasan Pelabuhan Paumako karena tidak mengindahkan aturan untuk membeli BBM yang disediakan pihak tersebut.
"Saya juga tidak tahu soal itu," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari sejumlah pemilik kapal di kawasan Pelabuhan Paumako, para pengusaha kapal 'diharuskan' membeli BBM yang disediakan oleh pihak-pihak tertentu.
Sejumlah kapal yang tidak mengindahkan aturan tersebut dilaporkan sempat ditahan atau dipersulit kegiatan berlayarnya.
"Ya, kami punya kapal sempat ditahan karena tidak beli BBM di mereka. Aturannya dari mana sehingga semua kapal wajib beli BBM sama mereka. Jangan gunakan prinsip kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah," ujar salah seorang pemilik kapal dengan nada kecewa.
Menurut dia, praktik monopoli penjualan BBM di kawasan Pelabuhan Paumako Timika harus segera diakhiri sehingga aktivitas bongkar muat semua kapal yang beroperasi di wilayah tersebut tidak mengalami terhambat.
Sejauh ini pihak Jober Pertamina Timika di kawasan Pelabuhan Paumako belum bisa dimintai tanggapannya terkait adanya praktik monopoli penjualan BBM ke kapal-kapal di kawasan Pelabuhan Paumako.
Sesuai data dari pihak Jober Pertamina Pelabuhan Paumako Timika, alokasi BBM ke Mimika setiap bulan di luar dari jatah TNI dan Polri dan PLN yaitu solar sebanyak 500 KL dan premium sebanyak 1.000 KL.
BBM yang beredar di wilayah Mimika didatangkan rutin dengan tiga kapal tanker dari Pelabuhan Wayame Ambon dan Pelabuhan Tual, Provinsi Maluku.
BBM tersebut selanjutnya disuplai ke sejumlah SPBU di Kota Timika. Setiap hari masing-masing SPBU di Timika menerima alokasi solar sebanyak 16 KL dan premium sebanyak 32 KL. [Antara]