Pemenang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Papua Diminta Juara Nasional
pada tanggal
Friday, 1 May 2015
"Yang menang jangan hanya jago kandang, tapi juga bisa jago di tingkat nasional, karena saat berlomba di sana tidak hanya mewakili umat muslim di Papua, tetapi masyarakat seluruh Papua," kata gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Naftali Yogi, pada penutupan STQ Provinsi Papua, di Jayapura, Rabu.
Gubernur juga berpesan, kehadiran perwakilan Papua dalam lomba STQ tingkat nasional sangat penting, karena dapat menginformasikan kepada seluruh masyarakat di Indonesia bahwa Papua memiliki keberagaman yang solid.
"Papua jangan hanya dipandang sebelah mata karena semua suku bangsa ada di Papua," ujarnya.
Juga diingatkan kepada seluruh peserta STQ tingkat Provinsi Papua, pelaksanaan lomba ini tidak semata-mata untuk mencari pemenang, melainkan juga untuk menumbuhkan pengertian ajaran Islam yang terkandung di dalam Al-Quran.
"Semua yang menang ataupun tidak harus tetap sadar karena tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menggairahkan minat membaca Quran dan meningkatkan iman," tuturnya.
Penyelenggaraan STQ, sambungnya, juga harus mampu membawa dampak pada kehidupan sehari-hari agar bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.
"STQ adalah satu mata rantai untuk memahami ajaran Al-Quran untuk kemudian dipahami dan dihayatkan oleh setiap muslim pada kheidupan bermasyarakat dan bernegara," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Lembaga Penyelenggara Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Papua Jamaludin Iribaram mengatakan, meski seharusnya para pemenang akan mewakili Papua pada tingkatan lomba yang lebih tinggi, namun ada faktor lain yang menjadi pertimbangan untuk menentukan siapa yang nantinya akan dikirim mewakili Papua pada lomba tingkat nasional.
"Yang meraih juara akan mewakili Provinsi Papua untuk maju ke tingkat nasional. Namun tidak juga juara satu akan berangkat karena sesuai petunjuk gubernur harus melihat kondisi daerah," ucapnya.
Jamaludin juga melaporkaan bahwa STQ ke 23 tingkat Provinsi Papua sejak dibuka pada 26 April 2015 berjalan baik sesuai jadwal dan ia mengapresiasi kontribusi beberapa kabupaten pemekaran yang bisa meraih prestasi pada ajang tersebut.
"Kita harus apresiasi pada kabupaten pemekaran karena bisa meraih prestasi," pungkasnya. [Antara]