Pemda Sorong Selatan Bentuk Dusun Balolo
pada tanggal
Sunday, 31 May 2015
WENSOUGH (SORSEL) -Sejak diberlakukannya moratorium atau penghentian pembentukan daerah pemekaran baru pada tahun 2009 lalu, maka pembentukan semua daerah calon pemekaran di Kabupaten Sorsel juga dihentikan. Termasuk pemekaran kampung.
Namun dengan dikeluarkannya aturan baru tentang pembentukan daerah baru, maka Pemkab Sorsel mulai mempersiapkan sejumlah daerah untuk dimekarkan, salah satunya dengan membentuk Dusun Subsidi Balolo, yang merupakan bagian dari Kampung Wensough Distrik Sawiat.
Dusun Subsidi Balolo dibentuk secara resmi Rabu (27/5) lalu oleh Kabag Pemerintahan Kampung dan Kelurahan Setda Sorsel James Tipawael, S.IP, M.Si mewakili pemerintah daerah, didampingi Kabag Tata Pemerintahan Setda Sorsel Yustus Kaliele, S.Sos.
Hadir juga anggota DPRD Sorsel yakni Ketua Baperda Daud Snanfi, Ketua Komisi B Beatriks Krimadi dan Yahya Snahan dari Komisi A. Pembentukan dusun subsidi merupakan tahapan menuju kampung defenitif.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dusun Subsidi Balolo Adolf Kaliele saat menyampaikan laporan menjelaskan, Dusun Balolo dibentuk tanggal 8 Maret 2006 lalu dengan jumlah penduduk 10 kepala keluarga (KK).
Namun seiring berjalannya waktu hingga saat ini penduduk berkembang menjadi 43 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 111 orang.
Dusun Subsidi Balolo berbatasan dengan Kampung Eles di sebelah timur, sebelah barat berbatasan dengan Kampung Sasnek, berbatasan dengan Kampung Sodrofoyo di sebelah utaradan sebelah selatan berbatasan dengan Kampung Tofot. Pihaknya berharap kepada Pemkab Sorsel dan DPRD untuk memperhatikan aspirasi masyarakat untuk menjadi kampung defenitif.
“Saya mohon kepada pemerintah dan DPRD yang terhormat untuk dapat perhatikan aspirasi dan usaha perjuangan kami,” ungkapnya.
Sementara itu Kabag Pemkam dan Kelurahan James Tipawael memberikan apresiasi kepada masyarakat atas usaha dan perjuangan yang telah dilakukan sekian lama untuk pembentukan Dusun Balolo. Sebenarnya Bupati Sorsel Drs.Otto Ihalauw, MA sudah menerbitkan disposisi untuk pembentukan dusun ini menjadi sebuah dusun persiapan sejak tahun 2009 lalu.
Namun karena ada aturan moratorium, sehingga dihentikan sementara. Untuk pembentukan kampung, kriteria yang harus dipenuhi antara lain jumlah penduduk harus mencapai 500 jiwa, serta jarak kampung yang dimekarkan dengan kampung induk minimal 2 km.
“Meskipun demikian masyarakat tidak perlu kecewa, karena Pemkab Sorsel tetap mendukung aspirasi masyarakat. Mulai sekarang Dusun Balolo ditetapkan sebagai Dusun Subsidi yang akan mendapatkan anggaran pembangunan tahun ini sebesar Rp.100 Juta dari alokasi dana desa Kampung Wensough sebagai kampung induk. Untuk itu Kepala Kampung Wensough tetap memperhatikan program pembangunan di Dusun Subsidi Balolo terkait dengan penggunaan anggaran tersebut,” ujarnya.
Sementara Kadistrik Sawiat Dance Sagisolo, SE meminta masyarakat memperhatikan peraturan-peraturan terkait pembentukan suatu daerah pemekaran, termasuk kampung yang dimulai dengan dusun persiapan.
Salah satu kriteria yakni jumlah penduduk. Untuk itu pihaknya meminta masyarakat Balolo untuk mendatangkan anak-anak Dusun Subsidi Balolo yang tinggal di Sorong maupun tempat lain pulang membangun kampung sendiri. [HumasSorongSelatan]
Namun dengan dikeluarkannya aturan baru tentang pembentukan daerah baru, maka Pemkab Sorsel mulai mempersiapkan sejumlah daerah untuk dimekarkan, salah satunya dengan membentuk Dusun Subsidi Balolo, yang merupakan bagian dari Kampung Wensough Distrik Sawiat.
Dusun Subsidi Balolo dibentuk secara resmi Rabu (27/5) lalu oleh Kabag Pemerintahan Kampung dan Kelurahan Setda Sorsel James Tipawael, S.IP, M.Si mewakili pemerintah daerah, didampingi Kabag Tata Pemerintahan Setda Sorsel Yustus Kaliele, S.Sos.
Hadir juga anggota DPRD Sorsel yakni Ketua Baperda Daud Snanfi, Ketua Komisi B Beatriks Krimadi dan Yahya Snahan dari Komisi A. Pembentukan dusun subsidi merupakan tahapan menuju kampung defenitif.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dusun Subsidi Balolo Adolf Kaliele saat menyampaikan laporan menjelaskan, Dusun Balolo dibentuk tanggal 8 Maret 2006 lalu dengan jumlah penduduk 10 kepala keluarga (KK).
Namun seiring berjalannya waktu hingga saat ini penduduk berkembang menjadi 43 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 111 orang.
Dusun Subsidi Balolo berbatasan dengan Kampung Eles di sebelah timur, sebelah barat berbatasan dengan Kampung Sasnek, berbatasan dengan Kampung Sodrofoyo di sebelah utaradan sebelah selatan berbatasan dengan Kampung Tofot. Pihaknya berharap kepada Pemkab Sorsel dan DPRD untuk memperhatikan aspirasi masyarakat untuk menjadi kampung defenitif.
“Saya mohon kepada pemerintah dan DPRD yang terhormat untuk dapat perhatikan aspirasi dan usaha perjuangan kami,” ungkapnya.
Sementara itu Kabag Pemkam dan Kelurahan James Tipawael memberikan apresiasi kepada masyarakat atas usaha dan perjuangan yang telah dilakukan sekian lama untuk pembentukan Dusun Balolo. Sebenarnya Bupati Sorsel Drs.Otto Ihalauw, MA sudah menerbitkan disposisi untuk pembentukan dusun ini menjadi sebuah dusun persiapan sejak tahun 2009 lalu.
Namun karena ada aturan moratorium, sehingga dihentikan sementara. Untuk pembentukan kampung, kriteria yang harus dipenuhi antara lain jumlah penduduk harus mencapai 500 jiwa, serta jarak kampung yang dimekarkan dengan kampung induk minimal 2 km.
“Meskipun demikian masyarakat tidak perlu kecewa, karena Pemkab Sorsel tetap mendukung aspirasi masyarakat. Mulai sekarang Dusun Balolo ditetapkan sebagai Dusun Subsidi yang akan mendapatkan anggaran pembangunan tahun ini sebesar Rp.100 Juta dari alokasi dana desa Kampung Wensough sebagai kampung induk. Untuk itu Kepala Kampung Wensough tetap memperhatikan program pembangunan di Dusun Subsidi Balolo terkait dengan penggunaan anggaran tersebut,” ujarnya.
Sementara Kadistrik Sawiat Dance Sagisolo, SE meminta masyarakat memperhatikan peraturan-peraturan terkait pembentukan suatu daerah pemekaran, termasuk kampung yang dimulai dengan dusun persiapan.
Salah satu kriteria yakni jumlah penduduk. Untuk itu pihaknya meminta masyarakat Balolo untuk mendatangkan anak-anak Dusun Subsidi Balolo yang tinggal di Sorong maupun tempat lain pulang membangun kampung sendiri. [HumasSorongSelatan]