Pdt Alberth Yoku Minta Jemaat Renungkan Keberadaan Roh Kudus
pada tanggal
Wednesday, 27 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Ribuan warga jemaat GKI Tanah Papua se klasis Mimika yang ikut dalam ibadah padang perayaan dan peringatan Pencurahan Roh Kudus, atau Pentakosta, pada Senin(25/5) di halaman Jemaat GKI Kasih Amamapare Timika Indah diajak untuk merenungkan keberadaan Roh Kudus dalam kehidupan.
“Setiap anak-anak Tuhan saat ini dan terutama kita di tanah Papua ini harus terus bertanya dan merenungkan, dimanakah Roh Kudus saat ini berada dalam kehidupan kita?” kata Ketua BP AM Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt Alberth Yoku dalam sambutannya usai ibadah perayaan Pentakosta yang dihadiri 27 jemaat.
Sembari mengisahkan, dari hasil lawatan tugas kerjanya di Eropa dan Afrika, Pdt Yoku menyatakan bagaimana anak-anak Tuhan atau jemaat-jemaat yang sempat dikunjunginya mengalami berbagai tantangan baik penindasan maupun pengangiayaan. Namun karena percaya, meski terus mengalami bantahan, tertatih-tatih atau bersusah karena penuh dengan kesulitan. Namun kehidupan iman mereka terus dilaksanakan dengan tetap berpengharapan kepada Tuhan Yesus.
“Kita disini (di Papua) harus bersyukur, karena disana ada banyak orang yang disiksa dan dianiaya akibat ulah dan pekerjaan kelompok Boko Haram dan ISIS, tapi semua anak-anak Tuhan terus bertekun menjalani hidupnya sambil berharap pada pertolongan Tuhan,” ujarnya.
“Kita di tanah Papua dan khusunya di tanah Mimika ini hendaknya memahami kehadiran kuasa Allah Roh Kudus yang sudah tercurah bagi kita saat ini menjadi bukti kuasa pertolongan Tuhan Yesus yang tak berkesudahan. Kita patut bersyukur karena situasi ini kita masih percaya dalam pengasihan Tuhan Yesus dan tidak mengalami seperti yang dialami saudara-saudari kita yang ada di negeri-negeri yang penuh dengan kesulitan,” pesan Pendeta Yoku.
Roh Kudus jelasnya telah ada dalam tiap-tiap orang, sembari menyatakan kalau dibaca kembali adalam pernyataan Alkitab dikatakan bahwa tubuh kita adalah Rumah Allah. Itu artinya tubuh pada setiap anak Tuhan berdiam kuasa Allah yang menghidupkan.
“Jadi, kenapa kita harus ragu dan gentar karena kuasa Roh Kudus yang bekerja untuk menghidupkan setiap orang percaya itu dikaruniakan secara cuma-cuma untuk menolong dan membantu setiap kita disepanjang kehidupan diatas dunia,” tandasnya. [SalamPapua]
“Setiap anak-anak Tuhan saat ini dan terutama kita di tanah Papua ini harus terus bertanya dan merenungkan, dimanakah Roh Kudus saat ini berada dalam kehidupan kita?” kata Ketua BP AM Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt Alberth Yoku dalam sambutannya usai ibadah perayaan Pentakosta yang dihadiri 27 jemaat.
Sembari mengisahkan, dari hasil lawatan tugas kerjanya di Eropa dan Afrika, Pdt Yoku menyatakan bagaimana anak-anak Tuhan atau jemaat-jemaat yang sempat dikunjunginya mengalami berbagai tantangan baik penindasan maupun pengangiayaan. Namun karena percaya, meski terus mengalami bantahan, tertatih-tatih atau bersusah karena penuh dengan kesulitan. Namun kehidupan iman mereka terus dilaksanakan dengan tetap berpengharapan kepada Tuhan Yesus.
“Kita disini (di Papua) harus bersyukur, karena disana ada banyak orang yang disiksa dan dianiaya akibat ulah dan pekerjaan kelompok Boko Haram dan ISIS, tapi semua anak-anak Tuhan terus bertekun menjalani hidupnya sambil berharap pada pertolongan Tuhan,” ujarnya.
“Kita di tanah Papua dan khusunya di tanah Mimika ini hendaknya memahami kehadiran kuasa Allah Roh Kudus yang sudah tercurah bagi kita saat ini menjadi bukti kuasa pertolongan Tuhan Yesus yang tak berkesudahan. Kita patut bersyukur karena situasi ini kita masih percaya dalam pengasihan Tuhan Yesus dan tidak mengalami seperti yang dialami saudara-saudari kita yang ada di negeri-negeri yang penuh dengan kesulitan,” pesan Pendeta Yoku.
Roh Kudus jelasnya telah ada dalam tiap-tiap orang, sembari menyatakan kalau dibaca kembali adalam pernyataan Alkitab dikatakan bahwa tubuh kita adalah Rumah Allah. Itu artinya tubuh pada setiap anak Tuhan berdiam kuasa Allah yang menghidupkan.
“Jadi, kenapa kita harus ragu dan gentar karena kuasa Roh Kudus yang bekerja untuk menghidupkan setiap orang percaya itu dikaruniakan secara cuma-cuma untuk menolong dan membantu setiap kita disepanjang kehidupan diatas dunia,” tandasnya. [SalamPapua]