Pangdam Cenderawasih Gelar Tatap Muka dan Komunikasi Sosial dengan Tokoh Masyarakat di Waena
pada tanggal
Friday, 22 May 2015
WAENA (KOTA JAYAPURA) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G.Siahaan,SE menggelar acara Tatap Muka dan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh intelektual dan pemuda Papua pada Selasa (19/5) bertempat di Aula Makorem 172/PWY Waena.
“Acara tatap muka dan Komunikasi sosial seperti ini sering kami lakukan untuk menjalin tali silaturahmi dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersamaan antara TNI dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda di wilayah Korem 172/PWY,” terangnya dalam rilis yang diterima Dharapos.com, Selasa (19/5).
Dalam rangka menjaga integritas dan keberlangsungan pembangunan di Papua maka Kodam XVII/Cendrawasih di era globalisasi, haruslah mampu mengambil peranan yang tepat dan proporsional, baik sebagai aparatur negara maupun sebagai anak bangsa.
“Profesionalisme, disiplin dan etos kerja, kepemimpinan yang berkualitas serta kesamaan pikiran dan tindakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua element bangsa, baik TNI, Kepolisian, para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, maupun pemerintah Provinsi dan seluruh masyarakat Papua menjadi pra syarat utama membangun negeri ini,” cetus Pangdam.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan agama lahir dari buah persatuan bangsa yang solid dan kesediaan berkorban dalam waktu yang panjang dari para pendahulu kita.
Bangsa Indonesia lahir tidak didasarkan sentimen atau premodialisme agama, maupun etnis, namun didasarkan pada pengalaman menjalani dan mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan nasib, untuk selanjutnya bercita-cita bersatu menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan terhormat.
“Oleh karena itu, dalam mewujudkan masa depan bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur, pemerintah telah berupaya melakukan pembangunan nasional baik fisik maupun non fisik,” lanjut Pangdam.
Sasaran pembangunan fisik ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan yang bersifat non fisik diarahkan untuk membangun watak dan karakter bangsa yang mengarah pada warga negara yang bertaqwa, mengedepankan sifat kejujuran, kebenaran dan keadilan.
“Keberhasilan pembangunan nasional ini merupakan tanggung jawab kita semua. Bapak Presiden Jokowi menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan seluruh masyarakat yang telah menciptakan rasa damai dan nyaman terhadap program-program pembangunan Papua dan Papua Barat,” sambungnya.
Presiden menaruh kepercayaan dan harapan besar dari seluruh elemen masyarakat di Papua agar dapat bahu-membahu menyukseskan program pembangunan menjadi Papua yang aman, damai, nyaman dan mandiri. Presiden juga menitipkan pesan untuk menyampaikan permohonan maaf, apabila selama kunjungan di wilayah Papua belum dapat mewadahi aspirasi para komponen masyarakat di Papua.
“Bapak Presiden berjanji akan kunjungi Papua kembali untuk terus mengawasi program pembangunan di Papua, baik infrastruktur, maupun dalam membangun Papua sebagai basis lumbung padi nasional di Merauke,” tandasnya.
Kehadiran Kodam XVII/ Cenderawasih di Papua ini tidak saja sebagai Ksatria Pelindung Rakyat, tetapi juga menjadi saudara sepenanggungan dalam suka dan duka untuk membangun Papua sebagai tanah yang diberkati Tuhan.
Kodam XVII/Cenderawasih yang telah memasuki usia yang ke-52 pada tanggal 17 Mei 2015 kemarin, berkomitmen untuk menyukseskan seluruh program pemerintah pusat untuk menjadikan Papua damai, sejahtera dan mandiri.
“Bersama rakyat maka kami prajurit TNI AD kuat dan jika rakyat Papua bersama TNI AD di Kodam XVII/Cenderawasih maka akan mampu mewujudkan Papua sejahtera, aman dan mandiri,” pungkasnya. [Dharapos]
“Acara tatap muka dan Komunikasi sosial seperti ini sering kami lakukan untuk menjalin tali silaturahmi dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersamaan antara TNI dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda di wilayah Korem 172/PWY,” terangnya dalam rilis yang diterima Dharapos.com, Selasa (19/5).
Dalam rangka menjaga integritas dan keberlangsungan pembangunan di Papua maka Kodam XVII/Cendrawasih di era globalisasi, haruslah mampu mengambil peranan yang tepat dan proporsional, baik sebagai aparatur negara maupun sebagai anak bangsa.
“Profesionalisme, disiplin dan etos kerja, kepemimpinan yang berkualitas serta kesamaan pikiran dan tindakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua element bangsa, baik TNI, Kepolisian, para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, maupun pemerintah Provinsi dan seluruh masyarakat Papua menjadi pra syarat utama membangun negeri ini,” cetus Pangdam.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan agama lahir dari buah persatuan bangsa yang solid dan kesediaan berkorban dalam waktu yang panjang dari para pendahulu kita.
Bangsa Indonesia lahir tidak didasarkan sentimen atau premodialisme agama, maupun etnis, namun didasarkan pada pengalaman menjalani dan mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan nasib, untuk selanjutnya bercita-cita bersatu menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan terhormat.
“Oleh karena itu, dalam mewujudkan masa depan bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur, pemerintah telah berupaya melakukan pembangunan nasional baik fisik maupun non fisik,” lanjut Pangdam.
Sasaran pembangunan fisik ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan yang bersifat non fisik diarahkan untuk membangun watak dan karakter bangsa yang mengarah pada warga negara yang bertaqwa, mengedepankan sifat kejujuran, kebenaran dan keadilan.
“Keberhasilan pembangunan nasional ini merupakan tanggung jawab kita semua. Bapak Presiden Jokowi menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan seluruh masyarakat yang telah menciptakan rasa damai dan nyaman terhadap program-program pembangunan Papua dan Papua Barat,” sambungnya.
Presiden menaruh kepercayaan dan harapan besar dari seluruh elemen masyarakat di Papua agar dapat bahu-membahu menyukseskan program pembangunan menjadi Papua yang aman, damai, nyaman dan mandiri. Presiden juga menitipkan pesan untuk menyampaikan permohonan maaf, apabila selama kunjungan di wilayah Papua belum dapat mewadahi aspirasi para komponen masyarakat di Papua.
“Bapak Presiden berjanji akan kunjungi Papua kembali untuk terus mengawasi program pembangunan di Papua, baik infrastruktur, maupun dalam membangun Papua sebagai basis lumbung padi nasional di Merauke,” tandasnya.
Kehadiran Kodam XVII/ Cenderawasih di Papua ini tidak saja sebagai Ksatria Pelindung Rakyat, tetapi juga menjadi saudara sepenanggungan dalam suka dan duka untuk membangun Papua sebagai tanah yang diberkati Tuhan.
Kodam XVII/Cenderawasih yang telah memasuki usia yang ke-52 pada tanggal 17 Mei 2015 kemarin, berkomitmen untuk menyukseskan seluruh program pemerintah pusat untuk menjadikan Papua damai, sejahtera dan mandiri.
“Bersama rakyat maka kami prajurit TNI AD kuat dan jika rakyat Papua bersama TNI AD di Kodam XVII/Cenderawasih maka akan mampu mewujudkan Papua sejahtera, aman dan mandiri,” pungkasnya. [Dharapos]