Merauke Alami Inflasi Sebesar 0,11 Persen
pada tanggal
Tuesday, 5 May 2015
KOTA JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan Kabupaten Merauke mengalami inflasi sebesar 0,11 persen pada April 2015 karena terjadinya kenaikan harga pada sejumlah kelompok barang dan jasa.
"Di Kabupaten Merauke pada April 2015 terjadi inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,59 pada Maret menjadi 123,73 pad April 2015," ujar Kepala BPS Papua Didiek Koesbiyanto, di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan, di Kabupaten Merauke, kenaikan harga barang dan jasa ditunjukkan oleh kenaikan angka indeks pada pengeluaran barang dan jasa.
Ia menyebut kelompok bahan makanan -0,58 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,44 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,02 persen, kelompok sandang 0,41 persen, kelompok kesehatan 1,31 persen.
"Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,01 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,46 persen," sambungnya.
Menurut Didiek, kenaikan harga yang cukup signifikan mendorong terjadinya inflasi di Merauke, antara lain pada komoditi cabai rawit, bensin, ikan kembung, tahu mentah, bawang merah, obat dengan resep, air kemasan, gado-gado, baju muslim, ikan mujair, tempe, kacang panjang, daun kemangi, solar, parfum, biskuit, kerupuk udang, minyak goreng, hand body lotion, kol putih, sabun mandi dan lain-lain.
Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain, beras, telur ayam ras, bawang putih, cabai merah, buncis, daging sapi, pepaya, kangkung, labu parang, sawi putih, semen, ketumbar, ikan asin belah dan lain-lain.
Di Kabupaten Merauke, kata Didiek, mejadi salah satu kota IHK dari 72 kota yang mengalami inflasi pada April 2015, dimana Kota Tual menjadi daerah dengan angka tertinggi, yaitu 1,31 persen. [Antara]
"Di Kabupaten Merauke pada April 2015 terjadi inflasi 0,11 persen atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,59 pada Maret menjadi 123,73 pad April 2015," ujar Kepala BPS Papua Didiek Koesbiyanto, di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan, di Kabupaten Merauke, kenaikan harga barang dan jasa ditunjukkan oleh kenaikan angka indeks pada pengeluaran barang dan jasa.
Ia menyebut kelompok bahan makanan -0,58 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,44 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,02 persen, kelompok sandang 0,41 persen, kelompok kesehatan 1,31 persen.
"Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,01 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,46 persen," sambungnya.
Menurut Didiek, kenaikan harga yang cukup signifikan mendorong terjadinya inflasi di Merauke, antara lain pada komoditi cabai rawit, bensin, ikan kembung, tahu mentah, bawang merah, obat dengan resep, air kemasan, gado-gado, baju muslim, ikan mujair, tempe, kacang panjang, daun kemangi, solar, parfum, biskuit, kerupuk udang, minyak goreng, hand body lotion, kol putih, sabun mandi dan lain-lain.
Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain, beras, telur ayam ras, bawang putih, cabai merah, buncis, daging sapi, pepaya, kangkung, labu parang, sawi putih, semen, ketumbar, ikan asin belah dan lain-lain.
Di Kabupaten Merauke, kata Didiek, mejadi salah satu kota IHK dari 72 kota yang mengalami inflasi pada April 2015, dimana Kota Tual menjadi daerah dengan angka tertinggi, yaitu 1,31 persen. [Antara]