Menpora Imam Nahrawi Klaim Difitnah Ketua Harian Persipura, La Siya
pada tanggal
Monday, 25 May 2015
JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi enggan dipersalahkan atas pembatalan pertandingan Persipura melawan Pahang FC. Imam pun merasa munul fitnah terhadap dirinya terkait kasus itu.
Menurut Imam, pernyataan Ketua Harian Persipura, La Siya yang menyebutkan bahwa pihaknya 'dikerjai' Menpora yang menyebabkan batalnya pertandingan antara Persipura melawan Pahang FC, tidak berdasar.
"Hati-hati dengan tuduhan yang tidak manusiawi ini, kita sudah bantu malah menuduh. Setahu saya BOPI juga sudah merekomendasikan itu. Silahkan konfirmasi langsung ke BOPI agar tidak ada fitnah. Biar BOPI membeberkan semua fakta-faktanya agar masyarakat tahu siapa yang salah dan siapa tukang fitnahnya," tegas Cak Imam menanggapi tuduhan La Siya tersebut.
Pahang FC memutuskan kembali ke Malaysia karena tiga pemain asingnya tidak mendapatkan visa dari imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 24 Mei pagi. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Jayapura untuk memainkan laga pertama babak 16 besar Piala AFC melawan Persipura, 26 Mei mendatang.
Atas kejadian itu Ketua Harian Persipura, La Siya, menyebut pihaknya "dikerjai" Menpora sebagai pemilik negara dan karena Pahang batal tanding, Persipura terancam sanksi AFC.
“Urusan teknis perizinan atau rekomendasi sudah diberikan ke BOPI. Saya juga sudah memberi perintah kepada BOPI untuk memberikan kemudahan rekomendasi tersebut,” ujar Imam membela diri.
Terkait masalah ini, Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho menyatakan bahwa pihaknya sudah merespons cepat permintaan rekomendasi dari Persib dan Persipura sejak surat permohonan rekomendasi dari kedua klub yang akan menjalani laga AFC itu diberikan pada Jumat 22 Mei.
Heru membeberkan kronologi pemberian rekomendasi yang dijelaskan oleh Rubby Saputra sebagai staf bidang organisasi di BOPI, yang melakukan komunikasi dengan pihak Persib dan Persipura.
Rubby membeberkan kronologi sebagai berikut :
1. Persib mengirim surat permohonan ke BOPI untuk penerbitan visa klub tamu pada hari Jumat 22 Mei sekitar pukul 14.00. Disusul oleh pihak Persipura yang mengirim email pukul 16.00.
2. Pihak Persipura (Rocky Bagbena) juga sudah komunikasi dengan pihak BOPI (Rubby Saputra) melalui telepon dan sms.
3. Surat segera diteruskan ke Ketum BOPI melalui Kadiv Organisasi dan langsung diberikan persetujuannya, karena ini menyangkut komitmen Menpora untuk tetap mendukung kiprah Persib dan Persipura di AFC Cup.
4. Sabtu 23 Mei 2015 siang, surat rekomendasi untuk Persib dan Persipura sudah ditanda tangani oleh Ketum BOPI. Langsung discan dan siap didustribusikan melalui email.
5. Email langsung dikirimkan ke pihak Persib dan juga pihak Persipura (email: persipurapapua63@yahoo.com) lengkap dengan surat rekomendasi terlampir. Dikirim Sabtu 23 Mei 2015 pukul 13.58. Ternyata ada kesalahan dalam melampirkan file, di mana rekomendasi yang dikirim untuk Persipura ternyata yang versi belum ada tanda tangannya.
6. Ada konfirmasi justru dari Yudiana (pihak Persib) yang menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yang dikirim belum ada tanda-tangannya, dan meminta dikirim ulang.
7. Rubby selaku pihak BOPI segera mengirim email ulang pada pukul 15.01 berisi lampiran surat rekomendasi visa bagi Pahang FC yang sudah ditanda-tangani Ketum BOPI.
“Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan,” tutur Heru. [MetroTV]
Menurut Imam, pernyataan Ketua Harian Persipura, La Siya yang menyebutkan bahwa pihaknya 'dikerjai' Menpora yang menyebabkan batalnya pertandingan antara Persipura melawan Pahang FC, tidak berdasar.
"Hati-hati dengan tuduhan yang tidak manusiawi ini, kita sudah bantu malah menuduh. Setahu saya BOPI juga sudah merekomendasikan itu. Silahkan konfirmasi langsung ke BOPI agar tidak ada fitnah. Biar BOPI membeberkan semua fakta-faktanya agar masyarakat tahu siapa yang salah dan siapa tukang fitnahnya," tegas Cak Imam menanggapi tuduhan La Siya tersebut.
Pahang FC memutuskan kembali ke Malaysia karena tiga pemain asingnya tidak mendapatkan visa dari imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 24 Mei pagi. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Jayapura untuk memainkan laga pertama babak 16 besar Piala AFC melawan Persipura, 26 Mei mendatang.
Atas kejadian itu Ketua Harian Persipura, La Siya, menyebut pihaknya "dikerjai" Menpora sebagai pemilik negara dan karena Pahang batal tanding, Persipura terancam sanksi AFC.
“Urusan teknis perizinan atau rekomendasi sudah diberikan ke BOPI. Saya juga sudah memberi perintah kepada BOPI untuk memberikan kemudahan rekomendasi tersebut,” ujar Imam membela diri.
Terkait masalah ini, Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho menyatakan bahwa pihaknya sudah merespons cepat permintaan rekomendasi dari Persib dan Persipura sejak surat permohonan rekomendasi dari kedua klub yang akan menjalani laga AFC itu diberikan pada Jumat 22 Mei.
Heru membeberkan kronologi pemberian rekomendasi yang dijelaskan oleh Rubby Saputra sebagai staf bidang organisasi di BOPI, yang melakukan komunikasi dengan pihak Persib dan Persipura.
Rubby membeberkan kronologi sebagai berikut :
1. Persib mengirim surat permohonan ke BOPI untuk penerbitan visa klub tamu pada hari Jumat 22 Mei sekitar pukul 14.00. Disusul oleh pihak Persipura yang mengirim email pukul 16.00.
2. Pihak Persipura (Rocky Bagbena) juga sudah komunikasi dengan pihak BOPI (Rubby Saputra) melalui telepon dan sms.
3. Surat segera diteruskan ke Ketum BOPI melalui Kadiv Organisasi dan langsung diberikan persetujuannya, karena ini menyangkut komitmen Menpora untuk tetap mendukung kiprah Persib dan Persipura di AFC Cup.
4. Sabtu 23 Mei 2015 siang, surat rekomendasi untuk Persib dan Persipura sudah ditanda tangani oleh Ketum BOPI. Langsung discan dan siap didustribusikan melalui email.
5. Email langsung dikirimkan ke pihak Persib dan juga pihak Persipura (email: persipurapapua63@yahoo.com) lengkap dengan surat rekomendasi terlampir. Dikirim Sabtu 23 Mei 2015 pukul 13.58. Ternyata ada kesalahan dalam melampirkan file, di mana rekomendasi yang dikirim untuk Persipura ternyata yang versi belum ada tanda tangannya.
6. Ada konfirmasi justru dari Yudiana (pihak Persib) yang menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yang dikirim belum ada tanda-tangannya, dan meminta dikirim ulang.
7. Rubby selaku pihak BOPI segera mengirim email ulang pada pukul 15.01 berisi lampiran surat rekomendasi visa bagi Pahang FC yang sudah ditanda-tangani Ketum BOPI.
“Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan,” tutur Heru. [MetroTV]