Masyarakat Kabupaten Paniai Diminta Tenang Hadapi Isu Tak Bertanggung Jawab
pada tanggal
Sunday, 31 May 2015
ENAROTALI (PANIAI) - Salah satu tokoh Pemuda di Kabupaten Paniai, Tinus Pigai meminta kepada seluruh warga yang ada di kabupaten itu untuk selalu tenang menanggapi dan menghadapi segala situasi yang sedang terjadi di Paniai.
Tinus mengakui banyak warga yang merasa takut dan tak beraktivitas seperti biasa karena adanya isu-isu tak bertanggung jawab yang dikembangkan oleh segelintir orang yang tak menginginkan Paniai menjadi daerah yang aman.
“Mulai dari isu pembongkaran 4 mayat korban penembakan 08 Desember 2014, adanya penyerangan balasan oleh pihak TPN/OPM atas meninggalnya Leo Magai Magai yang tewas tertembak di Sanoba, Nabire. Akibatnya banyak siswa SD, SMP dan SMA di daerah ini tak sekolah dalam beberapa hari lantaran isu tersebut menguak di kalangan warga,” kata Tinus Pigai via selular dari Enarotali, Jumat (29/5).
Menurut Tinus, situasi yang lagi hangat saat ini adalah terkait isu penyerangan pasukan TNI ke lokasi di mana dua anggota TNI dan seorang guru disandera oleh pihak TPN/OPM pada 26 Mei 2015 lalu.
“Isu ini juga mengakibatkan mama-mama yang sering berjualan di pasar Enarotali kemarin tak berjualan hingga siang hari,” tuturnya.
Secara terpisah, hal senada juga disampaikan tokoh agama, Pdt. Nikolaus Degei meminta pihak yang mengembangkan isu tersebut agar menghentikan segala macam propaganda yang sedang dimainkan melalui media massa, baik itu elektronik maupun cetak agar tidak menulis memberitakan sebuah berita yang ujungnya hanya menakutkan warga yang ada di Paniai.
“Kami ingin damai di daerah kami, di Paniai ini. Jangan lagi kembangkan isu-isu yang membuat warga Paniai takut hanya karena kepentingan sepihak,” Pendeta Nikolaus.
Pigai mengajak agar warga tidak takut menghadapi segala situasi yang sedang berkembang begitu hangat di kalangan masyarakat. “Jangan kita takut di negeri kita sendiri. Ya, anak sekolah tetap bersekolah, mama yang jualan tetap jualan. Juga yang lainnya,” imbuhnya. [Jubi]
Tinus mengakui banyak warga yang merasa takut dan tak beraktivitas seperti biasa karena adanya isu-isu tak bertanggung jawab yang dikembangkan oleh segelintir orang yang tak menginginkan Paniai menjadi daerah yang aman.
“Mulai dari isu pembongkaran 4 mayat korban penembakan 08 Desember 2014, adanya penyerangan balasan oleh pihak TPN/OPM atas meninggalnya Leo Magai Magai yang tewas tertembak di Sanoba, Nabire. Akibatnya banyak siswa SD, SMP dan SMA di daerah ini tak sekolah dalam beberapa hari lantaran isu tersebut menguak di kalangan warga,” kata Tinus Pigai via selular dari Enarotali, Jumat (29/5).
Menurut Tinus, situasi yang lagi hangat saat ini adalah terkait isu penyerangan pasukan TNI ke lokasi di mana dua anggota TNI dan seorang guru disandera oleh pihak TPN/OPM pada 26 Mei 2015 lalu.
“Isu ini juga mengakibatkan mama-mama yang sering berjualan di pasar Enarotali kemarin tak berjualan hingga siang hari,” tuturnya.
Secara terpisah, hal senada juga disampaikan tokoh agama, Pdt. Nikolaus Degei meminta pihak yang mengembangkan isu tersebut agar menghentikan segala macam propaganda yang sedang dimainkan melalui media massa, baik itu elektronik maupun cetak agar tidak menulis memberitakan sebuah berita yang ujungnya hanya menakutkan warga yang ada di Paniai.
“Kami ingin damai di daerah kami, di Paniai ini. Jangan lagi kembangkan isu-isu yang membuat warga Paniai takut hanya karena kepentingan sepihak,” Pendeta Nikolaus.
Pigai mengajak agar warga tidak takut menghadapi segala situasi yang sedang berkembang begitu hangat di kalangan masyarakat. “Jangan kita takut di negeri kita sendiri. Ya, anak sekolah tetap bersekolah, mama yang jualan tetap jualan. Juga yang lainnya,” imbuhnya. [Jubi]