Marofef Sjamsuddin Nilai PTFI Berperan Besar dalam Investasi di Indonesia
pada tanggal
Tuesday, 26 May 2015
JAKARTA - PT Freeport Indonesia sudah berinvestasi dan menambang emas dan tambang di Indonesia selama 48 tahun atau sejak 1967. Tidak mudah investasi di Indonesia Timur terutama di Papua yang sejak dari dulu minim infrastruktur.
"Kalau kita lihat sejarah tentu tak bisa lepas dari sejarah kemerdekaan, saat itu belum ada investor masuk ke Indonesia. Sejak Presiden Soeharto mulai menjabat. Berapa inflasi kita 600%, Freeport itu pelopor," kata Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, ditemui di sela-sela acara Rakernas Kadin Indonesia Timur, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5).
Maroef mengungkapkan, investasi Freeport di Papua yang selama 48 tahun tidak akan bisa dilakukan tanpa ada kepastian dari pemerintah.
"Tentu dengan usia 48 tahun ada hal yang dilakukan dari Freeport tak lepas dari orientasi geostrategi. Kalau berhubungan investor yang diperlukan adalah kepastian," katanya.
Namun, selain kepastian dari pemerintah, investor yang investasi di Indonesia Timur juga harus paham kondisi geostrategi, geopolitik, dan geo socio cultural.
"Saya masih ingat, pertama bertugas di Papua, saya aktif Perwira Militer 1984. Ternyata 34 tahun saya bertugas Papua belum selesai. Kemudian jangan dilupakan, kalau berinvestasi geosociocultural, papua sangat spesifik. Itu harus kita hormati, harus patuh. Dan juga kondisi hukum adat setempat, Papua punya kondisi tersendiri. Tak mudah berinvestasi di sana tanpa melakukan pemahaman," tutupnya.
Seperti diketahui juga, saat ini Freeport menunggu kepastian kelanjutan operasi di Papua. Freeport mengharapkan perpanjangan kontrak yang akan habis pada 2021, karena perusahaan asal Amerika Serikat tersebut sedang menggelontorkan dana investasi US$ 17,3 miliar untuk pengembangan tambah bawah tanah (underground), dan pembangunan pabrik pemurnian (smelter). [Detik]
"Kalau kita lihat sejarah tentu tak bisa lepas dari sejarah kemerdekaan, saat itu belum ada investor masuk ke Indonesia. Sejak Presiden Soeharto mulai menjabat. Berapa inflasi kita 600%, Freeport itu pelopor," kata Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, ditemui di sela-sela acara Rakernas Kadin Indonesia Timur, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5).
Maroef mengungkapkan, investasi Freeport di Papua yang selama 48 tahun tidak akan bisa dilakukan tanpa ada kepastian dari pemerintah.
"Tentu dengan usia 48 tahun ada hal yang dilakukan dari Freeport tak lepas dari orientasi geostrategi. Kalau berhubungan investor yang diperlukan adalah kepastian," katanya.
Namun, selain kepastian dari pemerintah, investor yang investasi di Indonesia Timur juga harus paham kondisi geostrategi, geopolitik, dan geo socio cultural.
"Saya masih ingat, pertama bertugas di Papua, saya aktif Perwira Militer 1984. Ternyata 34 tahun saya bertugas Papua belum selesai. Kemudian jangan dilupakan, kalau berinvestasi geosociocultural, papua sangat spesifik. Itu harus kita hormati, harus patuh. Dan juga kondisi hukum adat setempat, Papua punya kondisi tersendiri. Tak mudah berinvestasi di sana tanpa melakukan pemahaman," tutupnya.
Seperti diketahui juga, saat ini Freeport menunggu kepastian kelanjutan operasi di Papua. Freeport mengharapkan perpanjangan kontrak yang akan habis pada 2021, karena perusahaan asal Amerika Serikat tersebut sedang menggelontorkan dana investasi US$ 17,3 miliar untuk pengembangan tambah bawah tanah (underground), dan pembangunan pabrik pemurnian (smelter). [Detik]