Lukas Enembe Klaim Masyarakat Mimika Setuju Pembangunan Smelter
pada tanggal
Saturday, 16 May 2015
JAKARTA – Gubernur Papua, Lukas Enembe menampik adanya isu penolakan masyarakat adat terkait rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) katoda tembaga di Poumako, Kabupaten Mimika.
Lukas menegaskan bahwha smelter ini nantinya akan dikelola pemerintah daerah (pemda) dengan menggandeng investor. Pembangunan proyek strategis itu akan tetap berjalan. “Tidak ada (penolakan). Itu dibuat-buat saja. Tidak ada yang nolak,” katanya tegas di Jakarta, pekan lalu.
Lukas menilai, ada sejumlah oknum yang membuat skenario agar masyarakat menolak rencana pemda membangun smelter secara mandiri dekat wilayah kerja tambang PT Freeport Indonesia.
“Ada yang men-skenariokan itu. Sampai saat ini pembangunan smelter tengah berlangsung,” tuturnya.
Bupati Mimika, Provinsi Papua, Eltinus Omaleng sebelumnya menyampaikan telah mempersiapkan segala infrastruktur untuk mengakomodasi potensi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia. Lahan yang dipersiapkan untuk smelter seluas 200 hektare.
Selain akses lahan, keperluan listrik pun telah dipersiapkan cukup matang. Bahkan pembangunan pembangkit listrik ini nantinya diintegrasikan dengan penambahan rasio elektrifikasi daerah lainnya.
Lahannya sia, 200 hektare kami sudah siapkan. Listrik kami siapkan 600 mega watt (MW). Jadi 300 MW yang lain untuk Freeport, sisanya untuk smleter dan kapubaten yang lain,” ujar Eltinus. [PME]
Lukas menegaskan bahwha smelter ini nantinya akan dikelola pemerintah daerah (pemda) dengan menggandeng investor. Pembangunan proyek strategis itu akan tetap berjalan. “Tidak ada (penolakan). Itu dibuat-buat saja. Tidak ada yang nolak,” katanya tegas di Jakarta, pekan lalu.
Lukas menilai, ada sejumlah oknum yang membuat skenario agar masyarakat menolak rencana pemda membangun smelter secara mandiri dekat wilayah kerja tambang PT Freeport Indonesia.
“Ada yang men-skenariokan itu. Sampai saat ini pembangunan smelter tengah berlangsung,” tuturnya.
Bupati Mimika, Provinsi Papua, Eltinus Omaleng sebelumnya menyampaikan telah mempersiapkan segala infrastruktur untuk mengakomodasi potensi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia. Lahan yang dipersiapkan untuk smelter seluas 200 hektare.
Selain akses lahan, keperluan listrik pun telah dipersiapkan cukup matang. Bahkan pembangunan pembangkit listrik ini nantinya diintegrasikan dengan penambahan rasio elektrifikasi daerah lainnya.
Lahannya sia, 200 hektare kami sudah siapkan. Listrik kami siapkan 600 mega watt (MW). Jadi 300 MW yang lain untuk Freeport, sisanya untuk smleter dan kapubaten yang lain,” ujar Eltinus. [PME]