Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Wolaani Mee dan Moni (LPMS Swamemo) Berjuang Selamatkan Orang Meepago
pada tanggal
Tuesday, 5 May 2015
SIRIWINI (NABIRE) - Ketua Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Wolaani Mee dan Moni (LPMS Swamemo), Thobias Bagubau mengatakan, misi kehadiran lembaga yang ia pimpin adalah berjuang untuk selamatkan manusia Papua yang hidup di kawasan pertambangan Kali Degeuwo wilayah wilayah hukum adat Meepago.
Untuk menghimpun segala persoalan yang dialami oleh masyarakat di wilayah Meepago, kata Bagubau, Sekretariat LPMS Swamemo adalah honai bersama, sehingga dirinya berharap kehadiran lembaga tersebut memberikan nuansa tersendiri dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil.
"Ya, jadi kami berharap dengan hadirnya lembaga ini dapat membantu masyarakat dalam menyampaikan informasi yang aktual, yang telah, sedang dan akan terjadi tentang persoalan kemanusiaan guna menciptakan perdamaian di tanah ini, khususnya yang berada di lokasi penambangan emas Degeuwo," kata Thobias Bagubau di Honai LPMS Swamemo, Siriwini, Senin (04/05/15).
Maka, lanjut Thobias, pihaknya meminta dengan tegas kepada Pemerintah Daerah Kabupaten, melalui dinas terkait untuk memberikan tanggung jawab sepenuhnya guna menjalin mitra kerja sebagai bagian dari membantu PAD demi kesejahetraan masyarakat.
"Saya meminta kepada pengusaha-pengusaha ilegal maupun yang sudah terdaftar untuk tidak beroperasi di Degeuwo lagi, karena selama ini masyarakat asli tidak diperhatikan soal kesejahterannya. Kemudian hutan, kebun mereka dibabat habis oleh pengusaha ilegal itu, sudah begitu lalu tidak ada dana hibah yang diberikan kepada pemerintah dan masyarakat. Dalam waktun yang dekat kami akan memanggil semua pengusaha-pengusaha emas yang illegal untuk melakukan audience guna tertibkan perpajakan daerah," bebernya. [majalahSelangkah]
Untuk menghimpun segala persoalan yang dialami oleh masyarakat di wilayah Meepago, kata Bagubau, Sekretariat LPMS Swamemo adalah honai bersama, sehingga dirinya berharap kehadiran lembaga tersebut memberikan nuansa tersendiri dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil.
"Ya, jadi kami berharap dengan hadirnya lembaga ini dapat membantu masyarakat dalam menyampaikan informasi yang aktual, yang telah, sedang dan akan terjadi tentang persoalan kemanusiaan guna menciptakan perdamaian di tanah ini, khususnya yang berada di lokasi penambangan emas Degeuwo," kata Thobias Bagubau di Honai LPMS Swamemo, Siriwini, Senin (04/05/15).
Maka, lanjut Thobias, pihaknya meminta dengan tegas kepada Pemerintah Daerah Kabupaten, melalui dinas terkait untuk memberikan tanggung jawab sepenuhnya guna menjalin mitra kerja sebagai bagian dari membantu PAD demi kesejahetraan masyarakat.
"Saya meminta kepada pengusaha-pengusaha ilegal maupun yang sudah terdaftar untuk tidak beroperasi di Degeuwo lagi, karena selama ini masyarakat asli tidak diperhatikan soal kesejahterannya. Kemudian hutan, kebun mereka dibabat habis oleh pengusaha ilegal itu, sudah begitu lalu tidak ada dana hibah yang diberikan kepada pemerintah dan masyarakat. Dalam waktun yang dekat kami akan memanggil semua pengusaha-pengusaha emas yang illegal untuk melakukan audience guna tertibkan perpajakan daerah," bebernya. [majalahSelangkah]