Krisis Ekonomi Berimbas Hingga di Sorong
pada tanggal
Saturday, 30 May 2015
AIMAS (SORONG) - Bupati Sorong Dr. Stepanus Malak, M.Si, mengungkapkan, dulu perekonomian kita di Indonesia paling kuat di kawasan Asia Tenggara. Tapi begitu masalah politik masuk di dalamnya, akhirnya berimbas pada ekonomi kita, di daerah khususnya, menjadi tercabik-cabik sebagai akibat dari krisis ekonomi.
Akibat dari krisis moneter itu maka terjadinya fluktuatif atau turunnya nilai tukar rupiah terhadap nilai dolar Amerika.
“Sehubungan dengan itu, bagaimana kita bisa terus memperkuat terhadap berbagai sendi kehidupan di era reformasi saat ini. Kita harus mengisi ruang hidup ini dengan berbagai aktivitas positif, termasuk terus membentengi diri dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,” ujarnya, Sabtu (23/5).
Hanya dengan nilai agama seperti itu, kita bisa membedakan mana hal yang bisa menguntungkan, dan maupun sebaliknya. Karena itu, diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terus membentengi diri dengan terus membangun dan mengembangkan jatidiri yang sebenar-benarnya.
Kita akan menjadi warga negara terhormat dan bermartabat di mata dunia internasional, jika sesama anak bangsa terus membangun kebersamaan dalam kehidupan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Dengan terus mengedepankan ada rasa kepedulian di antara sesama anak bangsa melalui suatu tujuan yang saja pula dalam memajukan daerah secara khusus, maupun negara pada umumnya. [HumasSorong]
Akibat dari krisis moneter itu maka terjadinya fluktuatif atau turunnya nilai tukar rupiah terhadap nilai dolar Amerika.
“Sehubungan dengan itu, bagaimana kita bisa terus memperkuat terhadap berbagai sendi kehidupan di era reformasi saat ini. Kita harus mengisi ruang hidup ini dengan berbagai aktivitas positif, termasuk terus membentengi diri dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,” ujarnya, Sabtu (23/5).
Hanya dengan nilai agama seperti itu, kita bisa membedakan mana hal yang bisa menguntungkan, dan maupun sebaliknya. Karena itu, diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terus membentengi diri dengan terus membangun dan mengembangkan jatidiri yang sebenar-benarnya.
Kita akan menjadi warga negara terhormat dan bermartabat di mata dunia internasional, jika sesama anak bangsa terus membangun kebersamaan dalam kehidupan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Dengan terus mengedepankan ada rasa kepedulian di antara sesama anak bangsa melalui suatu tujuan yang saja pula dalam memajukan daerah secara khusus, maupun negara pada umumnya. [HumasSorong]