Kota Jayapura alami Penurunan Angka Indeks Harga Konsumen (IHK) ke 120,49
pada tanggal
Monday, 4 May 2015
KOTA JAYAPURA - Selama April 2015, Kota Jayapura mengalami deflasi 0,09 persen yang terlihat dari perubaha Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami penurunan.
"Di Kota Jayapura pada April 20015 terjadi deflasi 0,09 persen atau terjadi penurunan angka IHK dari 120,49 pada Maret 2015 menjadi 120,38 pada April 2015," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Didiek Koesbiyanto di Jaayapura, Senin.
Menurutnya, penurunan harga yang cukup signifikaan mendorong terjadinya deflasi di Kota Jayapura pada periode tersebut meski pada bulan sebelumnya terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya, ikan Ekor Kuning, tomat sayur, ikan kembung, telur ayam ras, tomat buah, udang basah, sawi hijau, daun singkong, ikan kawalina, kol putih/kubis, cabai merah. jeruk nipis, ikan deho, ikan teri, bahan bakar rumah tangga, ikan ekor kuning asap dan lain-lain," tuturnya.
Dari sisi kelompok komoditi, ucap Didiek, hanya kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan harga, hanya karena jumlah cukup besr sehingga menyebabkan Kota Jayapura mengalami deflasi pada April 2015.
"Kelompok komidit yaang memberikaan andil deflasi pada April 2015 di Kota Jayapura adalah, kelompok bahan makanan sebesar -0,31 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, kelompok sandang 0,00 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,17 persen," sebutnya.
Secara umum, imbuh Didiek, dari 82 kota IHK di Indonesia, hanya 10 kota yang mengalami deflasi pada periode April 2015, dimana deflasi terbesar terjadi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat dengan angka 0,69 persen. [Antara]
"Di Kota Jayapura pada April 20015 terjadi deflasi 0,09 persen atau terjadi penurunan angka IHK dari 120,49 pada Maret 2015 menjadi 120,38 pada April 2015," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Didiek Koesbiyanto di Jaayapura, Senin.
Menurutnya, penurunan harga yang cukup signifikaan mendorong terjadinya deflasi di Kota Jayapura pada periode tersebut meski pada bulan sebelumnya terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya, ikan Ekor Kuning, tomat sayur, ikan kembung, telur ayam ras, tomat buah, udang basah, sawi hijau, daun singkong, ikan kawalina, kol putih/kubis, cabai merah. jeruk nipis, ikan deho, ikan teri, bahan bakar rumah tangga, ikan ekor kuning asap dan lain-lain," tuturnya.
Dari sisi kelompok komoditi, ucap Didiek, hanya kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan harga, hanya karena jumlah cukup besr sehingga menyebabkan Kota Jayapura mengalami deflasi pada April 2015.
"Kelompok komidit yaang memberikaan andil deflasi pada April 2015 di Kota Jayapura adalah, kelompok bahan makanan sebesar -0,31 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, kelompok sandang 0,00 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,17 persen," sebutnya.
Secara umum, imbuh Didiek, dari 82 kota IHK di Indonesia, hanya 10 kota yang mengalami deflasi pada periode April 2015, dimana deflasi terbesar terjadi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat dengan angka 0,69 persen. [Antara]