Kondisi WC Umum di Lapangan Borarsi Memprihatinkan
pada tanggal
Tuesday, 5 May 2015
MANOKWARI - Salah satu staf bidang pengelolaan asset Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Manokwari mengeluhkan kondisi WC yang berada di belakang Tribun Lapangan Borarsi Manokwari. Padahal WC ini sering dipakai para pejabat ketika mengikuti upacara.
Menurutnya, dua bilik WC yang saat ini digunakan tidak difasilitasi dengan fasilitas mesin pompa air ataupun air dari PDAM. Hal itu memaksa dirinya untuk mengangkut air secara manual menggunakan timbah untuk mengisi bak-bak air di dalam WC.
Ia meminta pemerintah kabupaten dan provinsi dapat menambah fasilitas WC, khusus perempuan dan laki-laki serta WC khusus pejabat dengan fasilitas air dan perawatannya.
Tidak hanya itu ia juga mengeluhkan pasokan listrik untuk penerangan lapangan yang menurutnya merupakan satu-satunya lapangan terbuka di jantung kota manokwari sebagai tempat penyelenggara iven-iven daerah ini masih sangat terbatas.
“Padahal tarif sekali pakai lapangan ini sebesar Rp. 500 ribu, paling tidak dalam sebulan kira-kira 10 sampai 15 iven digelar di lapangan ini, paling tidak ada sumbangan PAD dari pengelolaan lapangan ini kepada Pemda Manokwari, pemerintah serius sikapi fasilitas WC dan listrik untuk pelayanan pengguna lapangan ini,” tandas pria yang enggan namanya dikorankan ini. [CahayaPapua]
Menurutnya, dua bilik WC yang saat ini digunakan tidak difasilitasi dengan fasilitas mesin pompa air ataupun air dari PDAM. Hal itu memaksa dirinya untuk mengangkut air secara manual menggunakan timbah untuk mengisi bak-bak air di dalam WC.
Ia meminta pemerintah kabupaten dan provinsi dapat menambah fasilitas WC, khusus perempuan dan laki-laki serta WC khusus pejabat dengan fasilitas air dan perawatannya.
Tidak hanya itu ia juga mengeluhkan pasokan listrik untuk penerangan lapangan yang menurutnya merupakan satu-satunya lapangan terbuka di jantung kota manokwari sebagai tempat penyelenggara iven-iven daerah ini masih sangat terbatas.
“Padahal tarif sekali pakai lapangan ini sebesar Rp. 500 ribu, paling tidak dalam sebulan kira-kira 10 sampai 15 iven digelar di lapangan ini, paling tidak ada sumbangan PAD dari pengelolaan lapangan ini kepada Pemda Manokwari, pemerintah serius sikapi fasilitas WC dan listrik untuk pelayanan pengguna lapangan ini,” tandas pria yang enggan namanya dikorankan ini. [CahayaPapua]