Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Minta Masyarakat Tidak Terpengaruh Jokowi
pada tanggal
Saturday, 9 May 2015
KOTA JAYAPURA - Victor F Yeimo, Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat menghimbau kepada seluruh rakyat Papua Barat agar tidak terpengaruh dengan kedatangan Jokowi, Presiden Republik Indonesia ke tujuh ke Tanah Papua. Hanya khusus terfokus kepada perjuangan Papua masuk Melanesian Spearhead Group (MSG) atau Ujung Tombak Negara-negara Melanesia.
Yeimo menjelaskan, tour Jokowi ke Papua dan Papua New Guinea (PNG) adalah suatu bentuk “diplomasi munafik” yang lain omongan dengan kenyataan. Seribu alasan sudah selalu dan akan dipakai untuk menolak perjuangan kemerdekaan West Papua,”katanya.
Tujuannya agar negara-negara MSG ikut menjadi dan menerapkan diplomasi munafik terhadap rakyat West Papua. Buktinya, di berbagai pertemuan internasional, Jokowi telah gemar menggadai/menjual West Papua pada investor (kapitalis global) untuk terus mengeksploitasi Sumber Daya Alamat (SDA) di Tanah Papua.
“Bukti kenyataannya, setiap hari militer Indonesia (TNI/Polri) memenuhi dan mencengkram tanah dan orang Papua, di mana pembunuhan terjadi tiada henti,” kata Yeimo kepada Jubi, Jumat (8/5/2015).
“Kami himbau rakyat West Papua tidak mudah terpengaruhi dengan segala upaya penjajah untuk mengalihkan perhatian perjuangan rakyat West Papua untuk menemukan statusnya dalam pertemuan penentuan keanggotaan ULMWP pada 21 Mei 2015 mendatang, yang akan dilaksanakan oleh para kementerian luar negeri MSG,” katanya.
Yeimo juga mengatakan, KNPB himbau rakyat menyikapi kedatangan Jokowi sebagai bukti penjajah yang mulai kalang kabut akibat kemajuan perjuangan Papua Merdeka yang terus terjadi.
“Maka rakyat West Papua segera meningkatkan aksi dan doa agar West Papua diterima menjadi anggota MSG, dan agar diplomasi suap yang dipakai para penjajah dapat digagalkan dalam kehendak Tuhan dan rakyat Melanesia,”katanya.
Sementara itu, Samuel Womsiwor, sekjen GempaR kepada Jubi mengatakan, tidak ada gunanya Jokowi ke Papua. Karena kalau pun Jokowi ke Papua, tidak akan ada perubahan yang signifikan.
“Orang Papua tidak butuh Jokowi. Orang Papua hari ini sedang berjuang untuk masuk ke MSG. Orang Papua hari ini mau supaya hak politik orang Papua harus diluruskan,” katanya. [Jubi]
Yeimo menjelaskan, tour Jokowi ke Papua dan Papua New Guinea (PNG) adalah suatu bentuk “diplomasi munafik” yang lain omongan dengan kenyataan. Seribu alasan sudah selalu dan akan dipakai untuk menolak perjuangan kemerdekaan West Papua,”katanya.
Tujuannya agar negara-negara MSG ikut menjadi dan menerapkan diplomasi munafik terhadap rakyat West Papua. Buktinya, di berbagai pertemuan internasional, Jokowi telah gemar menggadai/menjual West Papua pada investor (kapitalis global) untuk terus mengeksploitasi Sumber Daya Alamat (SDA) di Tanah Papua.
“Bukti kenyataannya, setiap hari militer Indonesia (TNI/Polri) memenuhi dan mencengkram tanah dan orang Papua, di mana pembunuhan terjadi tiada henti,” kata Yeimo kepada Jubi, Jumat (8/5/2015).
“Kami himbau rakyat West Papua tidak mudah terpengaruhi dengan segala upaya penjajah untuk mengalihkan perhatian perjuangan rakyat West Papua untuk menemukan statusnya dalam pertemuan penentuan keanggotaan ULMWP pada 21 Mei 2015 mendatang, yang akan dilaksanakan oleh para kementerian luar negeri MSG,” katanya.
Yeimo juga mengatakan, KNPB himbau rakyat menyikapi kedatangan Jokowi sebagai bukti penjajah yang mulai kalang kabut akibat kemajuan perjuangan Papua Merdeka yang terus terjadi.
“Maka rakyat West Papua segera meningkatkan aksi dan doa agar West Papua diterima menjadi anggota MSG, dan agar diplomasi suap yang dipakai para penjajah dapat digagalkan dalam kehendak Tuhan dan rakyat Melanesia,”katanya.
Sementara itu, Samuel Womsiwor, sekjen GempaR kepada Jubi mengatakan, tidak ada gunanya Jokowi ke Papua. Karena kalau pun Jokowi ke Papua, tidak akan ada perubahan yang signifikan.
“Orang Papua tidak butuh Jokowi. Orang Papua hari ini sedang berjuang untuk masuk ke MSG. Orang Papua hari ini mau supaya hak politik orang Papua harus diluruskan,” katanya. [Jubi]