Kodim 1709 Gelar Penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Kampung Waniwon
pada tanggal
Tuesday, 26 May 2015
KOTA JAYAPURA - Kodim 1709/Yawa menggelar penyuluhan wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara kepada warga di Kampung Waniwon, Distrik Yawakukat Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
"Kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan dari TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 94, yang digelar pagi tadi dan berpusat di balai Kampung Woniwon," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh PR, di Jayapura, Senin.
Kegiatan itu, kata Teguh, mendapat apresiasi yang luar biasa dan diikuti oleh 40 masyarakat Kampung Waniwon, Distrik Yawakukat, Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Materi wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara dibawakan oleh Pasi Intel Kodim 1709/Yawa Lettu Inf Acep Setiawan," katanya.
Dalam momentum itu, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan merupakan cara memandang dan kemampuan untuk memahami keberadaan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Dengan demikian, dengan memahami tentang wawasan kebangsaan akan menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara.
"Wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945," katanya.
"Konsep kebangsaan itulah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia," lanjutnya.
Lebih lanjut Teguh, menyampaikan wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial.
"Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia," katanya.
Ia mengatakan, wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia.
"Sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan," katanya.
"Dengan pemamahan tentang wawasan kebangsaan itu diharapkan akan menggugah semangat masyarakat Papua untuk terus membangun daerahnya, supaya lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Papua yang damai, bangkit dan mandiri," tambahnya. [Antara]
"Kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan dari TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 94, yang digelar pagi tadi dan berpusat di balai Kampung Woniwon," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh PR, di Jayapura, Senin.
Kegiatan itu, kata Teguh, mendapat apresiasi yang luar biasa dan diikuti oleh 40 masyarakat Kampung Waniwon, Distrik Yawakukat, Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Materi wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara dibawakan oleh Pasi Intel Kodim 1709/Yawa Lettu Inf Acep Setiawan," katanya.
Dalam momentum itu, Pasi Intel Kodim 1709/Yawa menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan merupakan cara memandang dan kemampuan untuk memahami keberadaan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Dengan demikian, dengan memahami tentang wawasan kebangsaan akan menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara.
"Wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945," katanya.
"Konsep kebangsaan itulah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia," lanjutnya.
Lebih lanjut Teguh, menyampaikan wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial.
"Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia," katanya.
Ia mengatakan, wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia.
"Sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan," katanya.
"Dengan pemamahan tentang wawasan kebangsaan itu diharapkan akan menggugah semangat masyarakat Papua untuk terus membangun daerahnya, supaya lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mewujudkan Papua yang damai, bangkit dan mandiri," tambahnya. [Antara]