Ke Kampung Sambrawai, Tony Tesar Ajak Masyarakat Kembangkan Komoditi Pertanian
pada tanggal
Saturday, 2 May 2015
SERUI (YAPEN) - Iring-iringan mobil dinas, sekitar pukul 08.30, meluncur darihalaman kediaman Bupati, mobil dinas Bupati nomor polisi DS 1 LA tampak berada di depan, kemudian diikuti 7 mobil dinas, masing-masingKetua DPRD, Melianus Wayangkau, S.E., Kepala Dinas pendidikan pemuda danolahraga, Rony Theo Ayorbaba, AP, M.Si., Kepala kantor penyuluhan, Ir.Wahyudi, Ketua Penggerak PKK, dr. Suhenny Tesar bersama pengurus dan anggota PKK Yapen, Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan, Imelda Sanadi, S.E.
Beberapa saat kemudian semua rombongan yang menggunakan mobil meninggalkan halaman kediaman Bupati, kemudian melintasi jalan Gajah Mada bawah, jalan Kelapa Dua, sampai memasuki Kampung Kabuena selanjutnya menuju Kampung Menawi dan KampungKonti. Selama perjalanan rombongan Bupati juga melintasi Distrik Angkaisera danDistrik Yawakukat.
Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, denganmedan tikungan-tikungan tajam namun kondisi jalan sudah teraspal. Ketika tiba di kilometer 47 jalan Serui menuju jalanSaubeba, iringan mobil rombongan Bupati harus terhenti sekitar 45 menit,karena bahu jalan tertutup akibat longsoran gunung disebabkan curah hujan yang tinggi. Namun beruntung, letak longsoran gunung sudah dekat ke kawasan Saubeba kurang lebih 3 kilometer, sehingga dapat didatangkan untuk menggeser tumpukan tanah, batu dan kayu yang menutup bahu jalan KM 47. Akibat longsornya tebing di pinggiran bahu jalan itu, bukan saja perjalanan rombongan bupati yang terhambat, tetapi kendaraan lain yang menuju Kota Serui malam harinya harus tertahandi Saubeba karena tidak bisa lewat. Diperkirakan longsoran terjadi sekitar pukul 21 sampai 22 WIT, Senin (27/4) malam hari.
Usai tumpukan tanah, batu dan kayu yang menutup bahu jalan KM 47 jalan Serui-Menawi-Konti-Saubeba digeser alat berat, kendaraan akhirnyabisa lewat, begitu juga rombongan bupati melanjutkan perjalanannya menuju Kampung Sambrawai. Akibat bahu jalan tertutup longsoran, jadwal rombongan bupati tiba di Kampung Sambrawai diperkirakan pukul 10.00WIT, akhirnya mengalami keterlambatan.
Meski demikian hal ini tidak mengurangi semangat dan antusiasme warga masyarakat yang menanti pemimpin nomor satu di Kepulauan Yapen itu. Setibanya disana, bupati dan rombngan langsung disambut Kepala Distrik dan barisan anak sekolah yang berlomba bersalaman dengan Bupati Tony Tesar.
Masyarakat setempat juga mempersiapkan prosesi adat yakni arian adatdan injak piring. Sebelumnya Bupati dan istri telah menerimapengalungan yang berisikan pinang, sirih dan kapur sebagai budaya diKampung Sambrawai.
Usai proses adat dan budaya di Kampung Sambrawai diterima Bupati dan istri kemudian rombongan bupati menuju tempat acara, untuk mengikuti peresmian PAUD, kemudian dilanjutkan peninjauanjalan, serta melihat pembangunan gedung gereja di wilayah itu.
“Sekarang jalan dari Serui ke Distrik Pantura sudah bagus, ini membuktikan bahwa pemerintah baik pemerintah Pusat, pemerintahProvinsi dan pemerintah kabupaten sangat serius untuk membangun jalan.
Tentu jalan yang sudah bagus ini harus di mamfaatkan warga masyarakat Pantura untuk mengembangkan ekonominya lewat pengembangan pertanian.
Dimana warga Pantura harus menggerakkan tanaman lokal, seperti menanam jenis umbi-umbian, sayur-sayuran,”kata bupati dalam kesempatan itu dihadapan masyarakat di Kampung Sambrawai.
Ditempat yang sama, Kepala Kampung Sambrawai, Timotius Sinabung mengucapkan terima kasih atas hadirnya Bupati bersama rombongan untuk meresmikan PAUD Andese. Khusus pembangunan jalan, Sinabung mengakuibahwa pembangunan jalan yang di bangun oleh pemerintah, masyarakatPantura sudah menikmatinya. Sebelum jalan dari Saubeba terhubung ke Kampung Sambrawai, selama ini masyarakat hanya mendayung menuju berbagai Kampung dan Distrik bahkan ke Kota. Oleh karena itu, iamengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya pemerintahkabupaten kepulauan Yapen.
Usai melakukan kunjungan di Kampung Sambrawai Distrik Pantura, Bupati bersama rombongan meninggalkan Kampung itu, dan tiba di Kota, sekira pukul17.45 WIT. [Binpa]
Beberapa saat kemudian semua rombongan yang menggunakan mobil meninggalkan halaman kediaman Bupati, kemudian melintasi jalan Gajah Mada bawah, jalan Kelapa Dua, sampai memasuki Kampung Kabuena selanjutnya menuju Kampung Menawi dan KampungKonti. Selama perjalanan rombongan Bupati juga melintasi Distrik Angkaisera danDistrik Yawakukat.
Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, denganmedan tikungan-tikungan tajam namun kondisi jalan sudah teraspal. Ketika tiba di kilometer 47 jalan Serui menuju jalanSaubeba, iringan mobil rombongan Bupati harus terhenti sekitar 45 menit,karena bahu jalan tertutup akibat longsoran gunung disebabkan curah hujan yang tinggi. Namun beruntung, letak longsoran gunung sudah dekat ke kawasan Saubeba kurang lebih 3 kilometer, sehingga dapat didatangkan untuk menggeser tumpukan tanah, batu dan kayu yang menutup bahu jalan KM 47. Akibat longsornya tebing di pinggiran bahu jalan itu, bukan saja perjalanan rombongan bupati yang terhambat, tetapi kendaraan lain yang menuju Kota Serui malam harinya harus tertahandi Saubeba karena tidak bisa lewat. Diperkirakan longsoran terjadi sekitar pukul 21 sampai 22 WIT, Senin (27/4) malam hari.
Usai tumpukan tanah, batu dan kayu yang menutup bahu jalan KM 47 jalan Serui-Menawi-Konti-Saubeba digeser alat berat, kendaraan akhirnyabisa lewat, begitu juga rombongan bupati melanjutkan perjalanannya menuju Kampung Sambrawai. Akibat bahu jalan tertutup longsoran, jadwal rombongan bupati tiba di Kampung Sambrawai diperkirakan pukul 10.00WIT, akhirnya mengalami keterlambatan.
Meski demikian hal ini tidak mengurangi semangat dan antusiasme warga masyarakat yang menanti pemimpin nomor satu di Kepulauan Yapen itu. Setibanya disana, bupati dan rombngan langsung disambut Kepala Distrik dan barisan anak sekolah yang berlomba bersalaman dengan Bupati Tony Tesar.
Masyarakat setempat juga mempersiapkan prosesi adat yakni arian adatdan injak piring. Sebelumnya Bupati dan istri telah menerimapengalungan yang berisikan pinang, sirih dan kapur sebagai budaya diKampung Sambrawai.
Usai proses adat dan budaya di Kampung Sambrawai diterima Bupati dan istri kemudian rombongan bupati menuju tempat acara, untuk mengikuti peresmian PAUD, kemudian dilanjutkan peninjauanjalan, serta melihat pembangunan gedung gereja di wilayah itu.
“Sekarang jalan dari Serui ke Distrik Pantura sudah bagus, ini membuktikan bahwa pemerintah baik pemerintah Pusat, pemerintahProvinsi dan pemerintah kabupaten sangat serius untuk membangun jalan.
Tentu jalan yang sudah bagus ini harus di mamfaatkan warga masyarakat Pantura untuk mengembangkan ekonominya lewat pengembangan pertanian.
Dimana warga Pantura harus menggerakkan tanaman lokal, seperti menanam jenis umbi-umbian, sayur-sayuran,”kata bupati dalam kesempatan itu dihadapan masyarakat di Kampung Sambrawai.
Ditempat yang sama, Kepala Kampung Sambrawai, Timotius Sinabung mengucapkan terima kasih atas hadirnya Bupati bersama rombongan untuk meresmikan PAUD Andese. Khusus pembangunan jalan, Sinabung mengakuibahwa pembangunan jalan yang di bangun oleh pemerintah, masyarakatPantura sudah menikmatinya. Sebelum jalan dari Saubeba terhubung ke Kampung Sambrawai, selama ini masyarakat hanya mendayung menuju berbagai Kampung dan Distrik bahkan ke Kota. Oleh karena itu, iamengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya pemerintahkabupaten kepulauan Yapen.
Usai melakukan kunjungan di Kampung Sambrawai Distrik Pantura, Bupati bersama rombongan meninggalkan Kampung itu, dan tiba di Kota, sekira pukul17.45 WIT. [Binpa]