Kabupaten Mimika Bebas Beras Sintetis
pada tanggal
Thursday, 28 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Staf Operasional kantor Bulog Timika, Dedy Wahyudi mengatakan sampai dengan saat ini Kabupaten Mimika masih bebas dari beras sintetis. Pasalnya pihaknya belum menemukan adanya indikasi atau dugaan beredarnya jenis beras plastik dipasaran.
“Dalam pengawasan penerimaan beras kami melakukan uji kualitas beras, seperti melakukan pengecekan butir beras yang patah, butir menir, sama kadar air beras. Tes tersebut dilakukan pada saat terdapat beras yang masuk ke gudang bulog Timika. Ini dilakukan berdasarkan acuan dari Peraturan Pemerintah,” ujarnya pada Selasa (26/5).
Untuk memastikan beredarnya beras tersebut masuk di Timika atau belum, beberapa waktu yang lalu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Mimika telah melakukan sidak ke pasar yang ada di Timika maupun beras yang ada di toko-toko.
“Terkait dengan isu beras sintetis yang beredar di beberapa daerah di Indonesia saya mengharapkan masyarakat lebih teliti dakam membeli beras. Karena sampai saat ini belum ada alat untuk membedakan mana beras yang asli dan beras sintetis. Sementara untuk alat yang dapat mengukur kadar air beras hany ada di Bulog untuk membedakan antara beras asli dan beras palsu,” katanya.
Meskipun demikian, ia mengatakan untuk membedakan beras asli dan sintetik dapat dilihat dari warnanya Untuk beras sintetis warnaya putih, sedangkan beras asli warnanya agak gelap dan berdebu. [Timex]
“Dalam pengawasan penerimaan beras kami melakukan uji kualitas beras, seperti melakukan pengecekan butir beras yang patah, butir menir, sama kadar air beras. Tes tersebut dilakukan pada saat terdapat beras yang masuk ke gudang bulog Timika. Ini dilakukan berdasarkan acuan dari Peraturan Pemerintah,” ujarnya pada Selasa (26/5).
Untuk memastikan beredarnya beras tersebut masuk di Timika atau belum, beberapa waktu yang lalu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Mimika telah melakukan sidak ke pasar yang ada di Timika maupun beras yang ada di toko-toko.
“Terkait dengan isu beras sintetis yang beredar di beberapa daerah di Indonesia saya mengharapkan masyarakat lebih teliti dakam membeli beras. Karena sampai saat ini belum ada alat untuk membedakan mana beras yang asli dan beras sintetis. Sementara untuk alat yang dapat mengukur kadar air beras hany ada di Bulog untuk membedakan antara beras asli dan beras palsu,” katanya.
Meskipun demikian, ia mengatakan untuk membedakan beras asli dan sintetik dapat dilihat dari warnanya Untuk beras sintetis warnaya putih, sedangkan beras asli warnanya agak gelap dan berdebu. [Timex]