Jendral Gatot Rumantyo Nilai Demo Adalah Wujud Aspirasi
pada tanggal
Friday, 29 May 2015
MANOKWARI - Maraknya aksi aksi demo di berbagai kota besar di Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat Papua ditanggapi baik oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral TNI Gatot Rumantyo.
"Demo demo yang dilakukan oleh masyarakat adalah wujud demokrasi dalam satu bentuk menyampaikan aspirasi," ujar KASAD di Hotel Aston Manokawari Selasa (26/05).
Dijelaskannya pula, bahwa demo demo masyarakat Papua selama tidak melakukan hal hal anarkis dan telah mengajukan ijin atau menyerahkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian tentunya akan diperbolehkan.
"Namun ketika demo anarkis, atau membawa atribut yang bertentangan dengan aturan negara tentunya akan diamankan oleh pihak kepolisian," tegas KASAD
Lebih jauh KASAD mengatakan setiap aksi demo atau unjuk rasa masyarakat tentunya akan menjadi tanggung jawab dari pihak Kepolisian.
Kunjungan KASAD ke Manokwari sebenarnya akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kodam XVIII. Namun karena gubernur tidak berada di tempat, maka peletakan batu pertama akan dijadwalkan ulang.
"Kodam ini adalah atas permintaan masyarakat Papua Barat, oleh sebab itu saya berharap ada pak Gubernur saat peletakan batu pertama," ujar KASAD dihadapan ratusan masyarakat yang memadati lapangan lokasi pembangunan Kodam.
Usai menyampaikan sambutan singkatnya Kasad didaulat untuk menari bersama masyarakat Arfei . Dan Kasad pun menyerahkan bantuan sembako.
Setelah meninjau lokasi pembangunan kompleks Kodam XVIII ini, Kasad melakukan peninjauan lokasi markas Batalyon 754 yang baru dengan menggunakan Helly.
"Saya ingin memastikan bahwa dilokasi baru telah ada sekolah, pasar dan pelayanan kesehatan," ujar Kasad.
Kasad berharap pembangunan lokasi Kodam XVIII ini bisa sesuai dengan rencana yaitu tanggal 25 Desember 2015 dan akan diresmikan penggunaannya pada Januari 2016.
Setelah kurang lebih 30 menit melakukan peninjauan melalui udara, Kasad dan rombonganpun kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat maskapai Garuda. [Antara]
"Demo demo yang dilakukan oleh masyarakat adalah wujud demokrasi dalam satu bentuk menyampaikan aspirasi," ujar KASAD di Hotel Aston Manokawari Selasa (26/05).
Dijelaskannya pula, bahwa demo demo masyarakat Papua selama tidak melakukan hal hal anarkis dan telah mengajukan ijin atau menyerahkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian tentunya akan diperbolehkan.
"Namun ketika demo anarkis, atau membawa atribut yang bertentangan dengan aturan negara tentunya akan diamankan oleh pihak kepolisian," tegas KASAD
Lebih jauh KASAD mengatakan setiap aksi demo atau unjuk rasa masyarakat tentunya akan menjadi tanggung jawab dari pihak Kepolisian.
Kunjungan KASAD ke Manokwari sebenarnya akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kodam XVIII. Namun karena gubernur tidak berada di tempat, maka peletakan batu pertama akan dijadwalkan ulang.
"Kodam ini adalah atas permintaan masyarakat Papua Barat, oleh sebab itu saya berharap ada pak Gubernur saat peletakan batu pertama," ujar KASAD dihadapan ratusan masyarakat yang memadati lapangan lokasi pembangunan Kodam.
Usai menyampaikan sambutan singkatnya Kasad didaulat untuk menari bersama masyarakat Arfei . Dan Kasad pun menyerahkan bantuan sembako.
Setelah meninjau lokasi pembangunan kompleks Kodam XVIII ini, Kasad melakukan peninjauan lokasi markas Batalyon 754 yang baru dengan menggunakan Helly.
"Saya ingin memastikan bahwa dilokasi baru telah ada sekolah, pasar dan pelayanan kesehatan," ujar Kasad.
Kasad berharap pembangunan lokasi Kodam XVIII ini bisa sesuai dengan rencana yaitu tanggal 25 Desember 2015 dan akan diresmikan penggunaannya pada Januari 2016.
Setelah kurang lebih 30 menit melakukan peninjauan melalui udara, Kasad dan rombonganpun kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat maskapai Garuda. [Antara]