Indonesia Super League (ISL) Dibatalkan, Persipura Siap Bantai Bengaluru FC
pada tanggal
Monday, 4 May 2015
KOTA JAYAPURA - Persipura tetap menargetkan kemenangan saat bertandang ke Bengaluru JSW di India di laga akhir grup E AFC Cup 2015 pekan depan. Kedua tim berpeluang menjuarai grup. karena Persipura memiliki 13 point dan Bengaluru 12 point. Persipura hanya butuh satu point untuk tetap di puncak klasemen.
Kemenangan di Bengaluru penting bagi Persipura untuk bisa menjadi tuan rumah dalam laga 16 besar dan lolos ke babak delapan besar. Persipura akan menjadi tuan rumah melawan klub runner up dari grup lain dan bertanding di Jayapura.
Musim 2013-2014, Persipura mampu mencukur Yangon United di Stadion Mandala dan lolos masuk ke babak delapan besar melawan Kuwait FC.
Mantan pelatih fisik Daniel Womsiwor menilai mundur atau batalnya ISL.Qatar National Bank memberikan konsentrasi penuh Persipura di ajang AFC. Hanya saja kata Womsiwor jangan sampai sanksi dari FIFA dan AFC turun dan jatah Persipura di AFC hilang percuma.
Asisten pelatih Persipura Mettu Dwaramury tetap memerintah Boaz dan kawan-kawan berlatih untuk meraih kemenangan saat berlaga di Bengaluru India nanti pekan depan untuk mengamankan posisi puncak Grup E AFC 2015.
Persipura tetap berlatih mantapkan fisik, teknis dan strategis sebab dalam laga pertama di Jayapura, Bengaluru FC tanpa didukung tujuh pemain timnas sehingga kalah 3-1. Dikabarkan pemain Bengaluru FC akan membalas kekalahan mereka di kandang dengan diperkuat tujuh pemain nasional India.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum PSSI kepada wartawan di Jakarta mengatakan bahwa Kemenpora dinilai tidak akan bisa mengambil alih kompetisi, mengingat PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi harus tunduk kepada putusan pemegang saham, termasuk PSSI.
“Keputusan untuk menghentikan kompetisi karena force majeure ini sebenarnya bukan hanya berlaku untuk LSI semata, namun juga berlaku untuk divisi utama,”kata Hinca Panjaitan.
Namun pihaknya melalui PSSI tetap menjamin Persib Bandung dan Persipura tetap berlaga di ajang AFC Cup 2015 di tingkat Asia selama sanksi dari FIFA belum dikeluarkan.
Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena juga mengatakan kalau Persipura tolak untuk berada di bawah pengawasan tim transisi bentukan Kemenpora RI. Sebab kata Bebena hal ini sangat bertentangan dengan statuta FIFA sebagai pemilik sepak bola di dunia danoperator sepak bola harus dibawah PSSI.
Rully Nere kepada Jubi mengatakan sejak awal sudah menolak untuk bergabung dengan tim sembilan bentukan Menpora.
“Saya sejak awal sudah diajak tetapi saya tetap menolak untuk bergabung,”kata pelatih timnas Wanita Indonesia. Dia juga membantah kalau masuk dalam tim peralihan bentukan Menpora.”Saya tidak dihubungi dan sejak awal sudah menolak,”katanya melalui akun facebooknya menjawab pertanuaan Jubi.[Jubi]
Kemenangan di Bengaluru penting bagi Persipura untuk bisa menjadi tuan rumah dalam laga 16 besar dan lolos ke babak delapan besar. Persipura akan menjadi tuan rumah melawan klub runner up dari grup lain dan bertanding di Jayapura.
Musim 2013-2014, Persipura mampu mencukur Yangon United di Stadion Mandala dan lolos masuk ke babak delapan besar melawan Kuwait FC.
Mantan pelatih fisik Daniel Womsiwor menilai mundur atau batalnya ISL.Qatar National Bank memberikan konsentrasi penuh Persipura di ajang AFC. Hanya saja kata Womsiwor jangan sampai sanksi dari FIFA dan AFC turun dan jatah Persipura di AFC hilang percuma.
Asisten pelatih Persipura Mettu Dwaramury tetap memerintah Boaz dan kawan-kawan berlatih untuk meraih kemenangan saat berlaga di Bengaluru India nanti pekan depan untuk mengamankan posisi puncak Grup E AFC 2015.
Persipura tetap berlatih mantapkan fisik, teknis dan strategis sebab dalam laga pertama di Jayapura, Bengaluru FC tanpa didukung tujuh pemain timnas sehingga kalah 3-1. Dikabarkan pemain Bengaluru FC akan membalas kekalahan mereka di kandang dengan diperkuat tujuh pemain nasional India.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum PSSI kepada wartawan di Jakarta mengatakan bahwa Kemenpora dinilai tidak akan bisa mengambil alih kompetisi, mengingat PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi harus tunduk kepada putusan pemegang saham, termasuk PSSI.
“Keputusan untuk menghentikan kompetisi karena force majeure ini sebenarnya bukan hanya berlaku untuk LSI semata, namun juga berlaku untuk divisi utama,”kata Hinca Panjaitan.
Namun pihaknya melalui PSSI tetap menjamin Persib Bandung dan Persipura tetap berlaga di ajang AFC Cup 2015 di tingkat Asia selama sanksi dari FIFA belum dikeluarkan.
Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena juga mengatakan kalau Persipura tolak untuk berada di bawah pengawasan tim transisi bentukan Kemenpora RI. Sebab kata Bebena hal ini sangat bertentangan dengan statuta FIFA sebagai pemilik sepak bola di dunia danoperator sepak bola harus dibawah PSSI.
Rully Nere kepada Jubi mengatakan sejak awal sudah menolak untuk bergabung dengan tim sembilan bentukan Menpora.
“Saya sejak awal sudah diajak tetapi saya tetap menolak untuk bergabung,”kata pelatih timnas Wanita Indonesia. Dia juga membantah kalau masuk dalam tim peralihan bentukan Menpora.”Saya tidak dihubungi dan sejak awal sudah menolak,”katanya melalui akun facebooknya menjawab pertanuaan Jubi.[Jubi]