Impor Provinsi Papua Turun 8,73 pada April 2015
pada tanggal
Friday, 22 May 2015
KOTA JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan total impor Papua pada April 2015 turun 8,73 persen. Itu sebesar US$38,71 juta.
Kepala BPS Provinsi Papua Didiek Koesbianto di Jayapura, Minggu (17/05/2015) menegaskan total impor Papua US$38,71 juta, terdiri impor migas US$9,67 juta dan impor nonmigas sebesar US$29,04 juta.
"Komoditi dengan andil terbesar yaitu bahan bakar diesel senilai 8,74 juta dolar AS (22,58 persen). Impor kumulatif Januari-April 2015 Papua, sebesar US$190,01 juta atau turun sebesar US$156,92 juta (45,23 persen) dibandingkan total impor Januari-April 2014," jelas Didiek.
Ia mengatakan, penurunan terjadi baik pada impor migas akibat turunnya impor bahan bakar diesel sebesar US$38,87 juta (43,44 persen), maupun pada impor nonmigas utama karena turunnya impor Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) sebesar US$68,97 juta.
"Neraca perdaganga Papua pada April 2015 mengalami surplus US$54,58 juta. Secara kumulatif, neraca perdagangan Papua pada Januari-April 2015 juga mengalami surplus sebesar US$257,20 juta. Impor dari negara utama pada periode tersebut sebesar US$34,36 juta, nilai ini turun US$5,31 juta (13,38 persen) dibandingkan nilainya pada Maret 2015 yang sebesar US$39,67 juta. Impor terbesar berasal dari Singapura dimana 70,36 persen impornya berupa bahan bakar diesel. Nilai impor dari negara lainnya pada April 2015 sebesar US$4,35 juta. Nilai ini naik US$1,60 juta dibandingkan nilainya pada Maret 2015 yang sebesar US$2,75 juta," tutur dia. [Antara]
Kepala BPS Provinsi Papua Didiek Koesbianto di Jayapura, Minggu (17/05/2015) menegaskan total impor Papua US$38,71 juta, terdiri impor migas US$9,67 juta dan impor nonmigas sebesar US$29,04 juta.
"Komoditi dengan andil terbesar yaitu bahan bakar diesel senilai 8,74 juta dolar AS (22,58 persen). Impor kumulatif Januari-April 2015 Papua, sebesar US$190,01 juta atau turun sebesar US$156,92 juta (45,23 persen) dibandingkan total impor Januari-April 2014," jelas Didiek.
Ia mengatakan, penurunan terjadi baik pada impor migas akibat turunnya impor bahan bakar diesel sebesar US$38,87 juta (43,44 persen), maupun pada impor nonmigas utama karena turunnya impor Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) sebesar US$68,97 juta.
"Neraca perdaganga Papua pada April 2015 mengalami surplus US$54,58 juta. Secara kumulatif, neraca perdagangan Papua pada Januari-April 2015 juga mengalami surplus sebesar US$257,20 juta. Impor dari negara utama pada periode tersebut sebesar US$34,36 juta, nilai ini turun US$5,31 juta (13,38 persen) dibandingkan nilainya pada Maret 2015 yang sebesar US$39,67 juta. Impor terbesar berasal dari Singapura dimana 70,36 persen impornya berupa bahan bakar diesel. Nilai impor dari negara lainnya pada April 2015 sebesar US$4,35 juta. Nilai ini naik US$1,60 juta dibandingkan nilainya pada Maret 2015 yang sebesar US$2,75 juta," tutur dia. [Antara]