Gizi Buruk di Merauke Terjadi akibat Kondisi Masyarakat
pada tanggal
Friday, 22 May 2015
MERAUKE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Stevanus E. Ossok menuturkan persoalan gizi buruk terjadi di masyarakat terkhusus pada usia balita, dikarenakan adanya penyakit peserta. Penyakit ini terjadi akibat dari kondisi ekonomi masyarakat yang tergolong tidak mampu berdampak pada pola makan yang tidak sehat dan asal-asalan.
“Persoalannya begini, di satu sisi kita disebut lumbung padi,secara makro punya ketahanan gizi bagus, tapi kalau ketika kita masuk ke kampung-kampung belum tentu mereka punya makanan yang punya protein tinggi.Makan nasi tiap hari banyak juga tetap mereka kurang gizi karena tidak diimbangi dengan protein, sayuran dan lain-lain.” Tutur dia di ruang kerjanya, Senin (18/5/2015).
Kondisi ini, dirinya berharap, agar di kampung-kampung harus diberdayakan untuk menanam sayur, buah-buahan,memelihara ayam atau ikan. Hal ini menjadi tugas utama dari dinas Pertanian,Dinas Peternakan dan Perikanan dalam mendorong kegiatan masyarakat kampung.
“Kampung-kampung itu sangat tergantung dengan hasil kampung sendiri. Jadi kalau kampung tidak ada ayam, tidak ada itik, sayur dan buah yang mereka olah sendiri, kemungkinan besar lama-lama jadi kurang gizi,” terang Ossok.
Meskipun Papua dijuluki sebagai daerah yang kaya, tetapi kalau setiap hari hanya mengkonsumsi Ikan dan sagu, itu termasuk kurang gizi.[SuaraPapua]
“Persoalannya begini, di satu sisi kita disebut lumbung padi,secara makro punya ketahanan gizi bagus, tapi kalau ketika kita masuk ke kampung-kampung belum tentu mereka punya makanan yang punya protein tinggi.Makan nasi tiap hari banyak juga tetap mereka kurang gizi karena tidak diimbangi dengan protein, sayuran dan lain-lain.” Tutur dia di ruang kerjanya, Senin (18/5/2015).
Kondisi ini, dirinya berharap, agar di kampung-kampung harus diberdayakan untuk menanam sayur, buah-buahan,memelihara ayam atau ikan. Hal ini menjadi tugas utama dari dinas Pertanian,Dinas Peternakan dan Perikanan dalam mendorong kegiatan masyarakat kampung.
“Kampung-kampung itu sangat tergantung dengan hasil kampung sendiri. Jadi kalau kampung tidak ada ayam, tidak ada itik, sayur dan buah yang mereka olah sendiri, kemungkinan besar lama-lama jadi kurang gizi,” terang Ossok.
Meskipun Papua dijuluki sebagai daerah yang kaya, tetapi kalau setiap hari hanya mengkonsumsi Ikan dan sagu, itu termasuk kurang gizi.[SuaraPapua]