Evan Demetouw Dikeluarkan karena Kirim Surat ke Guru
pada tanggal
Saturday 9 May 2015
SENTANI (JAYAPURA) - Salah satu pelajar kelas IX pada Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 2 Sentani Kabupaten Jayapura Evan Demetouw di keluarkan oleh pihak sekolah karena kirim surat makian kepada gurunya.
“ Isi surat yang di kirim kepada kami para pendidik di sekolah ini cukup mengejutkan, isinya hanya kata – kata makian yang ditujukan kepada kami. Hal ini diluar dari pengetahuan ami karena selama ini tidak ada masalah antara kami dan pelajar tersebut,” kata Kepala SMP N 2 Sentani Abraham Fainsenem di Sentani, Selasa (5/5/2015)
Kata Kepala Sekolah, siswa yang bersangkutan memang selama ini tidak pernah hadir disekolah untuk mengikuti proses belajar di sekolah bersama teman – temannya yang sedang belajar seperti biasa sampai dengan pelaksanaan Ujian Nasional saat ini.
Lanjutnya, hal ini baru pertama terjadi di sekolah yang telah dipimpin selama ini, dan juga telah di laporkan kepada Dinas Pendidikan sebagai laporan, hal lain yang kita lakukan adalah memanggil orang tua dari siswa yang bersangkutan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. “Orang tua mengaku bersalah atas perlakuan anaknya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah,” katanya.
Sementara ditempat terpisah, Klemens Pallo salah satu orang tua yang anaknya sedang mengikuti UN disekolah tersebut mengatakan tindakan yang dilakukan oleh siswa ini cukup di luar kewajaran. “Kembali kepada orang tuanya saja, karena tidak ada orang tua yang mengajar anaknya hal – hala yang bersifat negatif,” katanya. [Jubi]
“ Isi surat yang di kirim kepada kami para pendidik di sekolah ini cukup mengejutkan, isinya hanya kata – kata makian yang ditujukan kepada kami. Hal ini diluar dari pengetahuan ami karena selama ini tidak ada masalah antara kami dan pelajar tersebut,” kata Kepala SMP N 2 Sentani Abraham Fainsenem di Sentani, Selasa (5/5/2015)
Kata Kepala Sekolah, siswa yang bersangkutan memang selama ini tidak pernah hadir disekolah untuk mengikuti proses belajar di sekolah bersama teman – temannya yang sedang belajar seperti biasa sampai dengan pelaksanaan Ujian Nasional saat ini.
Lanjutnya, hal ini baru pertama terjadi di sekolah yang telah dipimpin selama ini, dan juga telah di laporkan kepada Dinas Pendidikan sebagai laporan, hal lain yang kita lakukan adalah memanggil orang tua dari siswa yang bersangkutan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. “Orang tua mengaku bersalah atas perlakuan anaknya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah,” katanya.
Sementara ditempat terpisah, Klemens Pallo salah satu orang tua yang anaknya sedang mengikuti UN disekolah tersebut mengatakan tindakan yang dilakukan oleh siswa ini cukup di luar kewajaran. “Kembali kepada orang tuanya saja, karena tidak ada orang tua yang mengajar anaknya hal – hala yang bersifat negatif,” katanya. [Jubi]