DPU Mimika Harus Awasi Pembangunan Talud
pada tanggal
Sunday, 24 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Salah satu tokoh Serui, Selfianus Yowei mengatakan bahwa tahun in Dinas Pekerjaan Umum (DPU) diharapkan agar melakukan pengawasan dengan baik, terhadap pelaksanaan pembangunan saluran pembuangan (parit) atau talud.
Pasalnya saat Kota Timika didera hujan, air tidak mengalir ke parit, namun menggenang di jalan.
“Seharusnya selesai pembangunan, air dari hujan bisa masuk parit. Tetapi ini tidak, malah air berada di jalan. Sehingga jalan ini seperti kolam, tinggal masukan ikan saja,” ujarnya di jalan Sam Ratulangi., Timika
Lanjutnya, dari keadaan tersebut DPU harus melakukan pengawasan dengan baik karena pekerjaan pembangunan parit pada tahun lalu tidak sesuai dengan diharapkan, Dalam arti, elevasi (sudut kemiringan) tidak sesuai dengan tata pembangunan yang ada. Sehingga jalan yang seharusnya langsung kering ketika turun hujan harus tergenang.
Tambahnya, selain itu jalan yang sudah detailing karena tergenang air ini akan menjadi cepat rusak. Ini juga menghambat lalu lintas yang ada, Apalagi pada malam hari saat tidak ada penerangan, orang bisa terperosok kalau ada lubang.
“Dengan tergenangnya jalan, maka akan menggangu masyarakat. Ini karena kendaraan yang lewat akan susah jalan,” terangnya.
Sebagai masyarakat, kata Yowei pihaknya berharap dengan kepemimpinan DPU yang baru ini pembangunan talud di jalan lingkungan dan jalan utama dbisa diawasi dengan serius. Sehingga tidak merugikan masyarakat dan pengguna jalan. [SalamPapua]
Pasalnya saat Kota Timika didera hujan, air tidak mengalir ke parit, namun menggenang di jalan.
“Seharusnya selesai pembangunan, air dari hujan bisa masuk parit. Tetapi ini tidak, malah air berada di jalan. Sehingga jalan ini seperti kolam, tinggal masukan ikan saja,” ujarnya di jalan Sam Ratulangi., Timika
Lanjutnya, dari keadaan tersebut DPU harus melakukan pengawasan dengan baik karena pekerjaan pembangunan parit pada tahun lalu tidak sesuai dengan diharapkan, Dalam arti, elevasi (sudut kemiringan) tidak sesuai dengan tata pembangunan yang ada. Sehingga jalan yang seharusnya langsung kering ketika turun hujan harus tergenang.
Tambahnya, selain itu jalan yang sudah detailing karena tergenang air ini akan menjadi cepat rusak. Ini juga menghambat lalu lintas yang ada, Apalagi pada malam hari saat tidak ada penerangan, orang bisa terperosok kalau ada lubang.
“Dengan tergenangnya jalan, maka akan menggangu masyarakat. Ini karena kendaraan yang lewat akan susah jalan,” terangnya.
Sebagai masyarakat, kata Yowei pihaknya berharap dengan kepemimpinan DPU yang baru ini pembangunan talud di jalan lingkungan dan jalan utama dbisa diawasi dengan serius. Sehingga tidak merugikan masyarakat dan pengguna jalan. [SalamPapua]