DPR RI Minta TNI Tidak Terpancing Tantangan OPM
pada tanggal
Tuesday, 26 May 2015
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq meminta agar aparat keamanan, khususnya TNI, tidak terpancing dengan tantangan gerakan separatisme Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"TNI jangan terpancing dengan provokasi gerakan-gerakan kriminal bersenjata maupun gerakan separatis," kata Mahfud di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/5).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap, TNI tetap tenang dan menyelesaikan masalah dengan tertib serta dengan kekuatan intelijen.
"Tetap low-profile dengan mengedepankan smart-power," ujar dia.
Masih kata Mahfudz, dinamika kawasan yang semakin rentan dalam konflik politik dan militer harus diperhatikan secara serius. Sebab, kata dia, gerakan separatis seperti OPM memang ingin pemerintah bereaksi dengan hard-power.
"Karena mereka akan ambil keuntungan banyak. Masalah Papua tidak akan pernah bisa dipisahkan dari kepentingan aktor-aktor luar negeri. Jadi saya minta TNI dan pemerintah tidak terpancing," tandas Mahfudz.
Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka akhir-akhir ini terus melancarkan serangan terhadap aparat keamanan RI. Pada akhir April lalu, aparat gabungan Polres Nabire dan Polda Papua terlibat baku tembak dengan 5 anggota OPM di Jalan Raya Kampung Sanoba, Nabire, Papua. Dalam baku tembak itu, 1 anggota OPM tewas, 2 terluka, dan 2 lainnya melarikan diri ke dalam hutan. [Liputan6]
"TNI jangan terpancing dengan provokasi gerakan-gerakan kriminal bersenjata maupun gerakan separatis," kata Mahfud di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/5).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap, TNI tetap tenang dan menyelesaikan masalah dengan tertib serta dengan kekuatan intelijen.
"Tetap low-profile dengan mengedepankan smart-power," ujar dia.
Masih kata Mahfudz, dinamika kawasan yang semakin rentan dalam konflik politik dan militer harus diperhatikan secara serius. Sebab, kata dia, gerakan separatis seperti OPM memang ingin pemerintah bereaksi dengan hard-power.
"Karena mereka akan ambil keuntungan banyak. Masalah Papua tidak akan pernah bisa dipisahkan dari kepentingan aktor-aktor luar negeri. Jadi saya minta TNI dan pemerintah tidak terpancing," tandas Mahfudz.
Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka akhir-akhir ini terus melancarkan serangan terhadap aparat keamanan RI. Pada akhir April lalu, aparat gabungan Polres Nabire dan Polda Papua terlibat baku tembak dengan 5 anggota OPM di Jalan Raya Kampung Sanoba, Nabire, Papua. Dalam baku tembak itu, 1 anggota OPM tewas, 2 terluka, dan 2 lainnya melarikan diri ke dalam hutan. [Liputan6]