DPR Papua Upayakan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
pada tanggal
Saturday, 9 May 2015
KOTA JAYAPURA - Pihak DPR Papua menyatakan, kini pemerintah provinsi setempat sedang berupaya mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), untuk mengatasi masalah listrik di Papua.
Anggota Komisi IV DPR Papua yang merupakan mitra Perusahaan Listrik Negara (PLN), Stefanus Kaisiepo mengatakan, pemerintah setempat kini sedang menseriusi pembangunan beberapa tenaga listrik di Papua.
“Pemprov Papua sudah menyampaikan kepada DPR Papua, mereka sedang mencoba bekerjasama dengan salah satu pihak swasta yang rencana akan mengembangkan PLTG di Provinsi Papua. Perencanaannya sudah disiapkan dan sedang dibahas dengan salah satu pihak swasta yang terlibat dengan pihak LNG di Bintuni, Papua Barat,” kata Stefanus Kaisiepo via teleponnya, Selasa (5/5/2015).
Katanya, selain rencana pembangunan PLTG, pemerintah setempat juga berupaya membangun beberapa pembangkit listrik lainnya. Misalnya PLTU di Holtekham. Lanjutnya, diera gubernur sebelumnya, ada program Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Urumuga di Mimika.
“Tapi kalau untuk Urumuka sendiri, perkembangannya sementara ini tidak berjalan dengan baik. Hasil perencanaannya sekarang ini sedang bermasalah, sehingga untuk sementara belum bisa dilanjutkan,” ucapnya.
Pada suatu kesempatan Manager PLN Area Jayapura, Merry Lauw mengatakan, ada beberapa permasalahan teknis yang dialami pihaknya diantaranya, 50 trafo di Kota Jayapura mendekati overload akibat pertumbuhan perkembangan kelistrikan di wilayah itu.
“Selain itu, meningkatnya permintaan daya listrik tanpa diketahui PLN dan illegal conection yang ada di Kota Jayapura membuat beberapa permasalahan teknis,” ujar Merry.
Kedepan, PLN akan mengubah kabel dari 20 KV ke 70 KV dengan pembangunan tapak tower dari pembangkit PLTU di Holtekam dan PLTA Oria. Namun solusi ini sedikit terkendala hingga saat ini karena persoalan pelepasan tanah, hak ulayat. [Jubi]
Anggota Komisi IV DPR Papua yang merupakan mitra Perusahaan Listrik Negara (PLN), Stefanus Kaisiepo mengatakan, pemerintah setempat kini sedang menseriusi pembangunan beberapa tenaga listrik di Papua.
“Pemprov Papua sudah menyampaikan kepada DPR Papua, mereka sedang mencoba bekerjasama dengan salah satu pihak swasta yang rencana akan mengembangkan PLTG di Provinsi Papua. Perencanaannya sudah disiapkan dan sedang dibahas dengan salah satu pihak swasta yang terlibat dengan pihak LNG di Bintuni, Papua Barat,” kata Stefanus Kaisiepo via teleponnya, Selasa (5/5/2015).
Katanya, selain rencana pembangunan PLTG, pemerintah setempat juga berupaya membangun beberapa pembangkit listrik lainnya. Misalnya PLTU di Holtekham. Lanjutnya, diera gubernur sebelumnya, ada program Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Urumuga di Mimika.
“Tapi kalau untuk Urumuka sendiri, perkembangannya sementara ini tidak berjalan dengan baik. Hasil perencanaannya sekarang ini sedang bermasalah, sehingga untuk sementara belum bisa dilanjutkan,” ucapnya.
Pada suatu kesempatan Manager PLN Area Jayapura, Merry Lauw mengatakan, ada beberapa permasalahan teknis yang dialami pihaknya diantaranya, 50 trafo di Kota Jayapura mendekati overload akibat pertumbuhan perkembangan kelistrikan di wilayah itu.
“Selain itu, meningkatnya permintaan daya listrik tanpa diketahui PLN dan illegal conection yang ada di Kota Jayapura membuat beberapa permasalahan teknis,” ujar Merry.
Kedepan, PLN akan mengubah kabel dari 20 KV ke 70 KV dengan pembangunan tapak tower dari pembangkit PLTU di Holtekam dan PLTA Oria. Namun solusi ini sedikit terkendala hingga saat ini karena persoalan pelepasan tanah, hak ulayat. [Jubi]