DPR Minta Akses Wartawan ke Papua Tidak Ditunggangi Operasi Intelijen Asing
pada tanggal
Monday, 25 May 2015
JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto angkat bicara mengenai kebijakan pemerintah mengenai wartawan asing di Papua. Seperti pernah diberitakan, pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla memberikan kebebasan wartawan asing di Papua.
"DPR memandang hal tersebut positif untuk membuka informasi kepada masyarakat dunia," kata Novanto dalam Pidato Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2014-2015, Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Namun, Novanto mengingatkan diperlukan perhatian jangan sampai kebebasan operasi wartawan asing di Papua membuka peluang untuk melaksanakan operasi intelejen. Sebagaimana yang sering ditemukan oleh aparat pemerintah selama ini.
"DPR mendorong agar kebebasan itu diiringi dengan pengawasan untuk mencegah timbulnya kegiatan yang diluar kepentingan jurnalisme," kata Politisi Golkar itu.
Selama ini, tutur Novanto, Papua telah mengalami kemajuan demokrasi yang sama dengan seluruh rakyat di wilayah Indonesia lainnya. Oleh karenanya tidak ada hal yang perlu ditutupi dalam dunia yang semakin terbuka.
"Tetapi kita hanya perlu berhati-hati terhadap mereka yang seringkali tidak punya itikad baik kepada kita," kata Novanto.
Dalam pembukaan masa sidang IV DPR sebanyak 276 dari 555 anggota absen dalam sidang paripurna hari ini. []
"DPR memandang hal tersebut positif untuk membuka informasi kepada masyarakat dunia," kata Novanto dalam Pidato Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2014-2015, Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Namun, Novanto mengingatkan diperlukan perhatian jangan sampai kebebasan operasi wartawan asing di Papua membuka peluang untuk melaksanakan operasi intelejen. Sebagaimana yang sering ditemukan oleh aparat pemerintah selama ini.
"DPR mendorong agar kebebasan itu diiringi dengan pengawasan untuk mencegah timbulnya kegiatan yang diluar kepentingan jurnalisme," kata Politisi Golkar itu.
Selama ini, tutur Novanto, Papua telah mengalami kemajuan demokrasi yang sama dengan seluruh rakyat di wilayah Indonesia lainnya. Oleh karenanya tidak ada hal yang perlu ditutupi dalam dunia yang semakin terbuka.
"Tetapi kita hanya perlu berhati-hati terhadap mereka yang seringkali tidak punya itikad baik kepada kita," kata Novanto.
Dalam pembukaan masa sidang IV DPR sebanyak 276 dari 555 anggota absen dalam sidang paripurna hari ini. []