Distrik Muara Tami akan Berdayakan Masyarakat dengan Pangan Lokal
pada tanggal
Tuesday, 5 May 2015
KOYA (KOTA JAYAPURA) - Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, adalah salah satu distrik yang berbatasan langsung dengan negara Papua New Guinea (PNG) dan memiliki luas wilayah 300 Km persegi serta dihuni sebanyak 15.638 jiwa.
Distrik Muara Tamu membawahi enam kampung yakni Holtekamp, Koya Tengah, Skouw Mabo, Skouw Sae, Skouw Yambe dan dua kelurahan, Koya Barat dan Koya Timur.
Tipologi pada dua kelurahan tersebut yakni persawahan, perladangan, perkebunan dan peternakan.
Kepala Distrik Muara Tami, Boby Awi,S.Stp.M.Si,kepada Dharapos.com mengungkapkan terkait dengan program Distrik Muara Tami di tahun 2015 , lebih menyentuh kepada program pemberdayaan masyarakat yakni melaksanakan pengelolaan bahan pangan lokal dengan memanfaatkan sumber daya alam atau tanaman yang ada pada distrik tersebut.
Lebih lanjut, jelas Boby, mata pencaharian masyarakat pada Distrik tersebut yakni bercocok tanam dan sebagian juga sebagai nelayan.
Diakuinya, dalam menjabarkan program prioritas yang selalu di publikasikan Walikota, Distrik Muara Tami khusus untuk pelayanan kesehatan sudah sangat membaik dan maksimal.
“Walau masih ada sedikit kekurangan terutama dalam sarana dan prasarana,” akuinya.
Selain kesehatan, pelayanan di bidang Pendidikan khusus di wilayah perbatasan tersebut juga sangat baik dari tahun ke tahun sehingga sangat mengedepankan pendidikan wajar 12 tahun.
Dari sisi keamanan, untuk seluruh wilayah Muara Tami secara umum kondisinya sangat aman walau dihuni oleh sebagai besar penduduk asal pulau Jawa.
“Bahkan jaminan keamanan datang dari pusat maupun dari Kodam XVII Cendrawasih,” tutupnya. [Dharapos]
Distrik Muara Tamu membawahi enam kampung yakni Holtekamp, Koya Tengah, Skouw Mabo, Skouw Sae, Skouw Yambe dan dua kelurahan, Koya Barat dan Koya Timur.
Tipologi pada dua kelurahan tersebut yakni persawahan, perladangan, perkebunan dan peternakan.
Kepala Distrik Muara Tami, Boby Awi,S.Stp.M.Si,kepada Dharapos.com mengungkapkan terkait dengan program Distrik Muara Tami di tahun 2015 , lebih menyentuh kepada program pemberdayaan masyarakat yakni melaksanakan pengelolaan bahan pangan lokal dengan memanfaatkan sumber daya alam atau tanaman yang ada pada distrik tersebut.
Lebih lanjut, jelas Boby, mata pencaharian masyarakat pada Distrik tersebut yakni bercocok tanam dan sebagian juga sebagai nelayan.
Diakuinya, dalam menjabarkan program prioritas yang selalu di publikasikan Walikota, Distrik Muara Tami khusus untuk pelayanan kesehatan sudah sangat membaik dan maksimal.
“Walau masih ada sedikit kekurangan terutama dalam sarana dan prasarana,” akuinya.
Selain kesehatan, pelayanan di bidang Pendidikan khusus di wilayah perbatasan tersebut juga sangat baik dari tahun ke tahun sehingga sangat mengedepankan pendidikan wajar 12 tahun.
Dari sisi keamanan, untuk seluruh wilayah Muara Tami secara umum kondisinya sangat aman walau dihuni oleh sebagai besar penduduk asal pulau Jawa.
“Bahkan jaminan keamanan datang dari pusat maupun dari Kodam XVII Cendrawasih,” tutupnya. [Dharapos]