Distrik Mimika Baru Sosialisasi Pengolahan Pangan Lokal
pada tanggal
Thursday, 28 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) – Kepala Distrik Mimika Baru, Yohanna Arwam mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi pangan lokal seperti sagu dan ubi jalar untuk tetap dikembangkan. Pasalnya, pangan lokal yang ada di daerah ini merupakan makanan yang memiliki gizi.
“Sosialisasi ini dilakukan agar panagn lokal terus dikembangkan dan menjadi perhatian dari masyarakat,” lkata Johana pada Selasa (26/5)
Ia menambahkan dengan sosialisasi ini mama-mama akan memberikan penjelasan dan pelatihan terhadap pengelolaan pangan lokal ini. Kedepannya mama-mama tidak hanya mengelola sagu dan petatas seperti biasa namun juga makanan lain seperti keripik, tepung dan yang lainnya.
Selain itu, kata Johanna sagu dan petatas biasa digunakkan sebagai pengganti nasi sehingga jika tidak ada beras sebaga bahan dasar nasi, masyarakat bisa mengkonsumsi sagu dan petatas untuk memenuhi kebutuhan gizinya khususnya karbohidrat bagi kebutuhan tubuh kita.
Sembari menambahkan distriknya melalui PKK akan tetap melakukan sosialisasi pangan berimbang dengan harapan, masyarakat tidak terfokus pada satu makanan saja tatapi memiliki alternative lainnya termasuk mengolah pangan lokal ini.
“Harapan kami kedepannya masyarakat bisa menyiapkan makanan tambahan yang berasal dari bahan dasar lokal seperti petatas, keladi, sagu dan mengolahnya menjadi panganan lain,” ungkapnya. [SalamPapua]
“Sosialisasi ini dilakukan agar panagn lokal terus dikembangkan dan menjadi perhatian dari masyarakat,” lkata Johana pada Selasa (26/5)
Ia menambahkan dengan sosialisasi ini mama-mama akan memberikan penjelasan dan pelatihan terhadap pengelolaan pangan lokal ini. Kedepannya mama-mama tidak hanya mengelola sagu dan petatas seperti biasa namun juga makanan lain seperti keripik, tepung dan yang lainnya.
Selain itu, kata Johanna sagu dan petatas biasa digunakkan sebagai pengganti nasi sehingga jika tidak ada beras sebaga bahan dasar nasi, masyarakat bisa mengkonsumsi sagu dan petatas untuk memenuhi kebutuhan gizinya khususnya karbohidrat bagi kebutuhan tubuh kita.
Sembari menambahkan distriknya melalui PKK akan tetap melakukan sosialisasi pangan berimbang dengan harapan, masyarakat tidak terfokus pada satu makanan saja tatapi memiliki alternative lainnya termasuk mengolah pangan lokal ini.
“Harapan kami kedepannya masyarakat bisa menyiapkan makanan tambahan yang berasal dari bahan dasar lokal seperti petatas, keladi, sagu dan mengolahnya menjadi panganan lain,” ungkapnya. [SalamPapua]