Bulog Papua Serap 8000 Ton Beras dari Merauke
pada tanggal
Tuesday, 26 May 2015
KOTA JAYAPURA - Bulog Divisi Regional (Divre) Papua hingga kini telah menyerap 8.000 ton beras hasil panen raya yang telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Merauke pada 10 Mei 2015.
"Pengadaan kita di Merauke sampai dengan hari ini kontrak kita kurang lebih sudah 8.000 ton, jadi ini masih terus berlangsung, pengadaan masih jalan," ujar Kepala Bulog Divre Papua Arif Mandu, di Jayapura, Senin.
Kini, sambungnya, panen di Merauke berlangsung lebih cepat karena sekarang sudah pakai mekanisasi. "Jadi misalnya satu kawasan itu dipanen biasanya dua minggu, sekarang dua hari selesai karena pakai mesin." ucapnya.
Dari sisi kualitas, kata Arif, hasil pane petani Merauke tergolong bagus karena didukung faktor cuaca yang sangat cocok untuk proses pengeringan hingga penggilingan.
"Panen yang rusak tidak signifikan, hasil panennya bagus, kebetulan saat panennya pas musim panas dan ini sangat mendukung, jadi kualitas berasnya bagus," imbuhnya.
Arif juga mengungkapkan, sebagian besar hasil panen di Merauke, masih berada di gudang para petani.
"Gabah yang masih di petani belum bisa diperkirakan tapi diperkirakan masih ada 60 sampai 70 persen hasil panen di petani dan di penggilingan," ungkapnya.
Ditambahkannya, kebiasan dari petani adalah melepas gabah mereka sesuai kebutuhan, dan Bulog selalu siap untuk menampung hasil panen mereka.
"Penyerapan berlangsung terus, karena petani biasanya tidak sekaligus jual, nanti pas anaknya mau masuk sekolah dia lepas lagi, mungkin pada saat mau lebaran dia jual lagi, jadi berasnya itu tidak dijual sekaligus, jadi penyerapan kita terus jalan," tuturnya.
Secara total, sebut Arif, Bulog menargetkan untuk bisa menyerap 20 ribu ton bers petani Merauke, dan akan dilanjytkan pada musim panen berikutnya hingga bisa menyerap hingga 30 ribu ton beras.
"Di panen rendengan ini kita target kalau bisa dapat 20 ribu ton, supaya di Panen Gadu kita optimalkan lagi, karena ini dua kali panen," pungkasnya. [Antara]
"Pengadaan kita di Merauke sampai dengan hari ini kontrak kita kurang lebih sudah 8.000 ton, jadi ini masih terus berlangsung, pengadaan masih jalan," ujar Kepala Bulog Divre Papua Arif Mandu, di Jayapura, Senin.
Kini, sambungnya, panen di Merauke berlangsung lebih cepat karena sekarang sudah pakai mekanisasi. "Jadi misalnya satu kawasan itu dipanen biasanya dua minggu, sekarang dua hari selesai karena pakai mesin." ucapnya.
Dari sisi kualitas, kata Arif, hasil pane petani Merauke tergolong bagus karena didukung faktor cuaca yang sangat cocok untuk proses pengeringan hingga penggilingan.
"Panen yang rusak tidak signifikan, hasil panennya bagus, kebetulan saat panennya pas musim panas dan ini sangat mendukung, jadi kualitas berasnya bagus," imbuhnya.
Arif juga mengungkapkan, sebagian besar hasil panen di Merauke, masih berada di gudang para petani.
"Gabah yang masih di petani belum bisa diperkirakan tapi diperkirakan masih ada 60 sampai 70 persen hasil panen di petani dan di penggilingan," ungkapnya.
Ditambahkannya, kebiasan dari petani adalah melepas gabah mereka sesuai kebutuhan, dan Bulog selalu siap untuk menampung hasil panen mereka.
"Penyerapan berlangsung terus, karena petani biasanya tidak sekaligus jual, nanti pas anaknya mau masuk sekolah dia lepas lagi, mungkin pada saat mau lebaran dia jual lagi, jadi berasnya itu tidak dijual sekaligus, jadi penyerapan kita terus jalan," tuturnya.
Secara total, sebut Arif, Bulog menargetkan untuk bisa menyerap 20 ribu ton bers petani Merauke, dan akan dilanjytkan pada musim panen berikutnya hingga bisa menyerap hingga 30 ribu ton beras.
"Di panen rendengan ini kita target kalau bisa dapat 20 ribu ton, supaya di Panen Gadu kita optimalkan lagi, karena ini dua kali panen," pungkasnya. [Antara]