Bulog Papua Dukung Rencana Pengadaan Kapal Bersubsidi
pada tanggal
Saturday, 30 May 2015
KOTA JAYAPURA - Manajemen Bulog Divisi Regional (Divre) Papua mendukung penuh rencana pemerintah daerah guna mendatangkan kapal bersubsidi yang dipergunakan untuk mengangkut beras dari Merauke ke daerah lain di bagian utara Papua.
"Memang itu yang kami harapkan, memang kami masih terkendala pada pengangkatan yang biayanya agak tinggi," ujar Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Papua Arif Mandu, di Jayapura, Kamis (28/5).
Arif mengatakan, Bulog melihat hal ini sebagai langkah strategis untuk mengatasi masalah distribusi yang sejauh ini belum terpecahkan, dan ia pun berharap rencana ini dapat segera terealisasi.
"Jadi kami sangat gembira kalau ada upaya-upaya pengangkutan dengan kapal bersubsidi, tentu sangat meringankaan dan kalau bisa secepatnya," ucapnya.
Menurut dia, sebelum ada rencana dari Pemprov Papua untuk mendatangkaan kapal bersubsidi, pihaknya telah berupaya menyurati Kantor Bulog di Jakarta untuk bisa membantu proses pendistribusian beras dari Merauke ke wilayah lain di Papua, namun belum ada jawaban.
"Sebenanrnya kita sudah ajukan tapi masih kajian karena biayanya tinggi. Dengan usulan yang telah diajukan, kapal yang digunakan daya angkutnya 2.500 ton, dan daerah transitnya di Makassar, nanti baru kapal yang dari Surabaya mengangkutnya, itu yang membuat biayanya tinggi karena belum ada jalur kapal kontainer yang langsung dari Merauke ke Jayapura," ujarnya.
Dijelaskan juga, selama ini pendistribusian beras ke wilayah lain di Papua dilakukan melalui Jayapura yang akses transportasinya sudah bagus, bila dilakukan melalui Merauke sebagai tempat produksi beras, biayanya jauh lebih tinggi.
"Biasanya kita melakukan pengapalan di Jayapura, tapi kalau dari Merauke ke sini biayanya bisa dua kali lipat biayanya," katanya. [Antara]
"Memang itu yang kami harapkan, memang kami masih terkendala pada pengangkatan yang biayanya agak tinggi," ujar Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Papua Arif Mandu, di Jayapura, Kamis (28/5).
Arif mengatakan, Bulog melihat hal ini sebagai langkah strategis untuk mengatasi masalah distribusi yang sejauh ini belum terpecahkan, dan ia pun berharap rencana ini dapat segera terealisasi.
"Jadi kami sangat gembira kalau ada upaya-upaya pengangkutan dengan kapal bersubsidi, tentu sangat meringankaan dan kalau bisa secepatnya," ucapnya.
Menurut dia, sebelum ada rencana dari Pemprov Papua untuk mendatangkaan kapal bersubsidi, pihaknya telah berupaya menyurati Kantor Bulog di Jakarta untuk bisa membantu proses pendistribusian beras dari Merauke ke wilayah lain di Papua, namun belum ada jawaban.
"Sebenanrnya kita sudah ajukan tapi masih kajian karena biayanya tinggi. Dengan usulan yang telah diajukan, kapal yang digunakan daya angkutnya 2.500 ton, dan daerah transitnya di Makassar, nanti baru kapal yang dari Surabaya mengangkutnya, itu yang membuat biayanya tinggi karena belum ada jalur kapal kontainer yang langsung dari Merauke ke Jayapura," ujarnya.
Dijelaskan juga, selama ini pendistribusian beras ke wilayah lain di Papua dilakukan melalui Jayapura yang akses transportasinya sudah bagus, bila dilakukan melalui Merauke sebagai tempat produksi beras, biayanya jauh lebih tinggi.
"Biasanya kita melakukan pengapalan di Jayapura, tapi kalau dari Merauke ke sini biayanya bisa dua kali lipat biayanya," katanya. [Antara]