Polres Nabire akan Tuntaskan Kasus Pembunuhan Ketua PAN, Manfret Maday
pada tanggal
Friday, 22 May 2015
KOTA JAYAPURA - Kepolisian Resort Nabire memfasilitasi pertemuan keluarga korban Manfret Maday, Suku Mee yang merupakan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Nabire dengan pihak keluarga pelaku dari Suku Biak yakni Wahyuni Kafiar alias Ayu yang diduga melakukan pembunuhan kepada Manfret.
Pertemuan berlangsung, pada Rabu (20/5/2015) pukul 10.00 WIT di Ruang Reserse Mobil Polres Nabire yang dipimpin langsung Kasat Intel Polres Nabire, AKP Burhanuddin P dan Kasat Binmas Polres setempat AKP Mardi Marpaung.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Rudolf Patrige menuturkan dalam pertemuan itu pihak keluarga korban disampaikan oleh Hengki Kegou yang menceritakan kronologis kejadian kepada pihak Suku Biak, keluarga juga meminta jasad Mandred untuk segera ditemukan.
“Dalam pertemuan itu, pihak keluarga korban juga yakin bahwa dugaan pelaku pembunuhan bukan hanya dilakukan oleh Ayu, tetapi ada juga pelaku lainnya,” kata Patrige di Jayapura, Rabu (20/5/2015).
Kata dia, Ibu Hagar sebagai keluarga korban meminta pihak kepolisian dapat menemukan jasad korban, mengingat sudah hari keenam sejak kematian korban. “Yohanes Maday, kakak korban dalam pertemuan tersebut juga tak mempercayai jika pembunuhan tersebut dilakukan seorang diri oleh Ayu, melainkan ada pihak lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, menurut keterangan keluarga pelaku, Enos Kafiar menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pencarian atas hilangnya jasad korban. Sedangkan Yunus Rumere, sebagai tokoh masyarakat Suku Biak juga telah meminta bantuan masyarakat Biak yang tinggal di sekitar Kali Bobo untuk mencari jasad korban.
“Keluarga juga telah mendesak pelaku Ayu agar berbicara secara jujur dan terbuka adanya pelaku-pelaku yg lain dalam pembunuhan itu,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan Patrige bahwa Yahya Kafiar menyampaikan, ayah pelaku meminta kepada semua pihak agar tidak terlalu menekan Ayu, dengan tujuan agar Ayu dapat memberikan keterangan yang benar. “Percayakan kasus ini pada Polres setempat, agar kasus ini dapat segera terungkap,” ucapnya.
Penyampaian Kasat Binmas dalam hal ini juga meminta untuk kedua belah pihak menahan diri dan saling kerja sama agar kasus tersebut segera terungkap.
Sedangkan penyampaian Kasat Intelkam menegaskan kasus jni merupakan kasus menonjol, sehingga merupakan PR Polres setempat.
“Pelaku Ayu juga terlibat dalam kasus narkoba dan merupakan pengedar narkoba. Kami juga meminta kedua belah pihak agar tenang dan menahan diri dan yakin bahwa pihak Polres Nabire serius menangani kasus tersebut hingga jasad ditemukan,” kata Patrige.
Adapun kesimpulan yang telah disepakati antara kedua belah pihak adalah akan berusaha secara maksimal dengan aparat Polres Nabire untuk bersama mencari korban; kedua belah pihak sepakat untuk menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan permasalahan baru dan akan bersatu padu mencari jasad Manfred. [Binpa]
Pertemuan berlangsung, pada Rabu (20/5/2015) pukul 10.00 WIT di Ruang Reserse Mobil Polres Nabire yang dipimpin langsung Kasat Intel Polres Nabire, AKP Burhanuddin P dan Kasat Binmas Polres setempat AKP Mardi Marpaung.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Rudolf Patrige menuturkan dalam pertemuan itu pihak keluarga korban disampaikan oleh Hengki Kegou yang menceritakan kronologis kejadian kepada pihak Suku Biak, keluarga juga meminta jasad Mandred untuk segera ditemukan.
“Dalam pertemuan itu, pihak keluarga korban juga yakin bahwa dugaan pelaku pembunuhan bukan hanya dilakukan oleh Ayu, tetapi ada juga pelaku lainnya,” kata Patrige di Jayapura, Rabu (20/5/2015).
Kata dia, Ibu Hagar sebagai keluarga korban meminta pihak kepolisian dapat menemukan jasad korban, mengingat sudah hari keenam sejak kematian korban. “Yohanes Maday, kakak korban dalam pertemuan tersebut juga tak mempercayai jika pembunuhan tersebut dilakukan seorang diri oleh Ayu, melainkan ada pihak lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, menurut keterangan keluarga pelaku, Enos Kafiar menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pencarian atas hilangnya jasad korban. Sedangkan Yunus Rumere, sebagai tokoh masyarakat Suku Biak juga telah meminta bantuan masyarakat Biak yang tinggal di sekitar Kali Bobo untuk mencari jasad korban.
“Keluarga juga telah mendesak pelaku Ayu agar berbicara secara jujur dan terbuka adanya pelaku-pelaku yg lain dalam pembunuhan itu,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan Patrige bahwa Yahya Kafiar menyampaikan, ayah pelaku meminta kepada semua pihak agar tidak terlalu menekan Ayu, dengan tujuan agar Ayu dapat memberikan keterangan yang benar. “Percayakan kasus ini pada Polres setempat, agar kasus ini dapat segera terungkap,” ucapnya.
Penyampaian Kasat Binmas dalam hal ini juga meminta untuk kedua belah pihak menahan diri dan saling kerja sama agar kasus tersebut segera terungkap.
Sedangkan penyampaian Kasat Intelkam menegaskan kasus jni merupakan kasus menonjol, sehingga merupakan PR Polres setempat.
“Pelaku Ayu juga terlibat dalam kasus narkoba dan merupakan pengedar narkoba. Kami juga meminta kedua belah pihak agar tenang dan menahan diri dan yakin bahwa pihak Polres Nabire serius menangani kasus tersebut hingga jasad ditemukan,” kata Patrige.
Adapun kesimpulan yang telah disepakati antara kedua belah pihak adalah akan berusaha secara maksimal dengan aparat Polres Nabire untuk bersama mencari korban; kedua belah pihak sepakat untuk menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan permasalahan baru dan akan bersatu padu mencari jasad Manfred. [Binpa]