Banjir Luapan Sungai Toku dan Muntari Landa Izim,
pada tanggal
Monday, 11 May 2015
IZIM (MANSEL) Hujan yang menguyur Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) dan sekitarnya, menyebabkan perumahan warga di Distrik Izim terendam banjir. Banjir yang merendam perumahan di kampung itu sudah terjadi enam kali selama bulan Mei tahun ini.
Menurut, Kepala Distrik Tahota, Yakob, K, Sip, Jumat (8/5), banjir yang terjadi diwilayahnya akibat meluapnya sungai Toku dan Muntuari.
“Ini sudah terjadi enam kali selama bulan Mei. Meluapnya dua sungai ini akibat hutan yang berada diatasnya telah rusak,” ungkapnya kemarin.
Dikatakan, rusaknya hutan yang ada di Distrik Izim lebih disebabkan, karena beroperasinya PT. Maberamo Membangun (MMB), maka sudah saatnya pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat meninjau kembali ijin dari perusahaan ini.
“Sudah saat ini ijin perusahaan ini ditinjau lagi, bila perlu ijinnya dicabut, karena sudah merusak hutan di Distrik Izim. Kalau hutan ini terus-terusan dirusak, maka yang terkena dampaknya adalah masyarakat,” tuturnya.
Ditambahkan, selama perusahaan ini beroperasi diwilayah Izim, saat ini yang tersisa hanyalah kayu yang berada di hutan pinggiran pegunungan, dan bila ini terus dibiarkan, maka Distrik Izim hanya akan tinggal kenangan, karena perkampungan yang berada diwilayah ini akan hanyut terbawa derasnya banjir. [MediaPapua]
Menurut, Kepala Distrik Tahota, Yakob, K, Sip, Jumat (8/5), banjir yang terjadi diwilayahnya akibat meluapnya sungai Toku dan Muntuari.
“Ini sudah terjadi enam kali selama bulan Mei. Meluapnya dua sungai ini akibat hutan yang berada diatasnya telah rusak,” ungkapnya kemarin.
Dikatakan, rusaknya hutan yang ada di Distrik Izim lebih disebabkan, karena beroperasinya PT. Maberamo Membangun (MMB), maka sudah saatnya pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat meninjau kembali ijin dari perusahaan ini.
“Sudah saat ini ijin perusahaan ini ditinjau lagi, bila perlu ijinnya dicabut, karena sudah merusak hutan di Distrik Izim. Kalau hutan ini terus-terusan dirusak, maka yang terkena dampaknya adalah masyarakat,” tuturnya.
Ditambahkan, selama perusahaan ini beroperasi diwilayah Izim, saat ini yang tersisa hanyalah kayu yang berada di hutan pinggiran pegunungan, dan bila ini terus dibiarkan, maka Distrik Izim hanya akan tinggal kenangan, karena perkampungan yang berada diwilayah ini akan hanyut terbawa derasnya banjir. [MediaPapua]