Badan Lingkungan Hidup (BLH) Manokwari Tunda 3 Kegiatan Demi Dana Pilkada
pada tanggal
Sunday, 24 May 2015
MANOKWARI - Buntut dari pemangkasan dana SKPD di lingkup Pemkab Manokwari untuk menutupi kekurangan dana Pilkada membuat sejumlah program maupun kegiatan yang telah masuk dalam DPA tahun 2015 akhirnya batal dilaksanakan.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Manokwari misalnya, terpaksa menunda tiga kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Padahal, kegiatan tersebut sudah jauh hari dipersiapkan guna mendukung status Manokwari sebagai Kota Adipura.
“ Karena ada pemotongan dana untuk Pilkada, (kegiatan) Itu tidak dapat kita lakukan di APBD induk seperti, Kampung Organik, Kampung Iklim dan pembangunan bank sampah, “ ungkap Kepala BLH Albert Bandi di ruang kerjanya, Kamis pekan ini.
Bandi tidak menjelaskan lebih jauh tentang apa itu kampung organik maupun kampung iklim yang telah direncanakan untuk mulai diterapkan tahun ini. “Kampung Organik itu untuk mendukung keberadaan Bank Sampah, “ ujarnya.
Sementara Bank Sampah sendiri sudah dimulai pembangunan gedung penampung sampah sejak tahun 2014 di Arowi. “Mudah-mudahan dalam APBD Perubahan nanti ada anggaran sehingga di akhir tahun kita bisa laksanakan kegiatan yang tertunda di APBD induk itu, “ lanjut Bandi.
Adanya pemotongan dana sebesar 7,32 persen dari pagu anggaran yang diterima masing-masing SKPD tahun ini, diakui Bandi, sedikit banyak telah mengacaukan perencanaan yang telah dibuat setiap instansi.
“Tapi karena Pilkada itu juga penting karena merupakan agenda nasional jadi harus kita dukung. Tapi ya, banyak kegiatan yang akhirnya tidak bisa jalan, “ ucapnya. [CahayaPapua]
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Manokwari misalnya, terpaksa menunda tiga kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Padahal, kegiatan tersebut sudah jauh hari dipersiapkan guna mendukung status Manokwari sebagai Kota Adipura.
“ Karena ada pemotongan dana untuk Pilkada, (kegiatan) Itu tidak dapat kita lakukan di APBD induk seperti, Kampung Organik, Kampung Iklim dan pembangunan bank sampah, “ ungkap Kepala BLH Albert Bandi di ruang kerjanya, Kamis pekan ini.
Bandi tidak menjelaskan lebih jauh tentang apa itu kampung organik maupun kampung iklim yang telah direncanakan untuk mulai diterapkan tahun ini. “Kampung Organik itu untuk mendukung keberadaan Bank Sampah, “ ujarnya.
Sementara Bank Sampah sendiri sudah dimulai pembangunan gedung penampung sampah sejak tahun 2014 di Arowi. “Mudah-mudahan dalam APBD Perubahan nanti ada anggaran sehingga di akhir tahun kita bisa laksanakan kegiatan yang tertunda di APBD induk itu, “ lanjut Bandi.
Adanya pemotongan dana sebesar 7,32 persen dari pagu anggaran yang diterima masing-masing SKPD tahun ini, diakui Bandi, sedikit banyak telah mengacaukan perencanaan yang telah dibuat setiap instansi.
“Tapi karena Pilkada itu juga penting karena merupakan agenda nasional jadi harus kita dukung. Tapi ya, banyak kegiatan yang akhirnya tidak bisa jalan, “ ucapnya. [CahayaPapua]