Angka Konsumsi Ikan di Pegunungan Tengah akan Ditingkatkan
pada tanggal
Saturday, 9 May 2015
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua tengah fokus meningkatkan angka konsumsi ikan bagi masyarakat di wilayah pegunungan yang hingga kini konsumsinya masih sangat rendah.
"Di daerah pegunungan tingkat konsumsi ikan masih 0,10 persen," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanaan Provinsi Papua Frangky Walli di Jayapura, Kamis.
"Setiap tahun kita harus kirim benih ikan ke daerah pegunungan sehingga tingkat konsumsi ikan mereka naik," sambungnya.
Selain mengirim bibit ikan, ucap Frangky, pihaknya juga terus mendorong agar masyarakat di pegunungan bisa mendirikan Unit Pembibitan Rakyat (UPR) agar nantinya mereka sudah bisa menyediakan bibit ikannya sendiri.
"Kita juga sudah latih mereka untuk buat UPR supaya kita bisa siapkan induk ikan sehingga tingal mereka kembangkan," imbuhnya.
Jenis ikan yang bisa dibudidayakan di daerah pegunungan adalah Nila, Mujair, Greskap.
Upaya lainnya, kata Frangky, pihaknya juga sudah menebar sejumlah bibit ikan di beberapa danau di wilayah pegunungan dimana muaranya mengalir ke beberapa kabupaten lain di sekitarnya.
"Di beberapa tempat kita sudah restok bibit ikan, seperti di Danau Paniai, Danau Habema dengaan asumsi ikan yang ada disana akan ikut arus sungai sampai dia ikut ke Kali Baliem, Kabupaten Jaya Wijaya, dan masyarakat bisa laangsung tangkap disana untuk langsung di konsumsi," tuturnya.
Beberapa tahun ke depan, terangnyaa, Pemprov akan turun ke lapaangan guna melihat langsung perkembangan dari penyebaran bibit dan induk ikan di sejumlah danau tersebut.
"Kita akan monitor ke sana pada tahun 2016 atau 2017 untuk mengecek bibit ikan yang sudah disuplai ke sejumlah titik tersebut." imbuhnya.
Sementara untuk daerah pesisir, ungkap Frangky, jumlah konsumsi ikannya sudah melampaui target nasional yang sebesar 35 persen/tahun, sementara diwilayah tersebut sudah sampai 38 persen. [Antara]
"Di daerah pegunungan tingkat konsumsi ikan masih 0,10 persen," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanaan Provinsi Papua Frangky Walli di Jayapura, Kamis.
"Setiap tahun kita harus kirim benih ikan ke daerah pegunungan sehingga tingkat konsumsi ikan mereka naik," sambungnya.
Selain mengirim bibit ikan, ucap Frangky, pihaknya juga terus mendorong agar masyarakat di pegunungan bisa mendirikan Unit Pembibitan Rakyat (UPR) agar nantinya mereka sudah bisa menyediakan bibit ikannya sendiri.
"Kita juga sudah latih mereka untuk buat UPR supaya kita bisa siapkan induk ikan sehingga tingal mereka kembangkan," imbuhnya.
Jenis ikan yang bisa dibudidayakan di daerah pegunungan adalah Nila, Mujair, Greskap.
Upaya lainnya, kata Frangky, pihaknya juga sudah menebar sejumlah bibit ikan di beberapa danau di wilayah pegunungan dimana muaranya mengalir ke beberapa kabupaten lain di sekitarnya.
"Di beberapa tempat kita sudah restok bibit ikan, seperti di Danau Paniai, Danau Habema dengaan asumsi ikan yang ada disana akan ikut arus sungai sampai dia ikut ke Kali Baliem, Kabupaten Jaya Wijaya, dan masyarakat bisa laangsung tangkap disana untuk langsung di konsumsi," tuturnya.
Beberapa tahun ke depan, terangnyaa, Pemprov akan turun ke lapaangan guna melihat langsung perkembangan dari penyebaran bibit dan induk ikan di sejumlah danau tersebut.
"Kita akan monitor ke sana pada tahun 2016 atau 2017 untuk mengecek bibit ikan yang sudah disuplai ke sejumlah titik tersebut." imbuhnya.
Sementara untuk daerah pesisir, ungkap Frangky, jumlah konsumsi ikannya sudah melampaui target nasional yang sebesar 35 persen/tahun, sementara diwilayah tersebut sudah sampai 38 persen. [Antara]