Anggota DPR Kecam Pemerkosaan Bocah di Koperapoka
pada tanggal
Friday, 22 May 2015
TIMIKA (MIMIKA) - Anggota Komisi V DPR-RI, sekaligus Ketua DPC PKB Kabupaten Mimika, Peggy Patricia Pattipi dan Sekretaris Komisi I DPR Provinsi Papua, Mathea Mameyau mengecam keras pelaku pemerkosaan terhadap bocah berusia 3 tahun, di Koperapoka Jalur II Bilangan Bhayangkara Timika, Selasa (19/5).
Menurut anggota parlemen ini, aksi pelaku tersebut merupakan perilaku yang sangat tidak manusiawi dan sangat menyakitkan bagi siapapun yang mengalami maupun mendengar tentang kejadian ini. Hal ini disampaikan keduanya melalui pesan singkat yang diterima Timika eXpress, Rabu (20/5).
“Sungguh ironi, seakan-akan manusia tidak punya hati lagi. Kejadian ini sangat menyayat dan memiluhkan. Ini merupakan perbuatan yang sangat terkutuk. Sebagai seorang ibu, saya sangat sedih mendengar hal ini,” ujar Ibu Peggy.
Menurutnya, hal ini terjadi karena pornografi yang akhir-akhir ini marak dan mudah diakses oleh siapa saja. Baik melalui HP maupun langsung dari warnet, sehingga keadaan ini kadang memberikan pengaruh sehingga terjadinya peristiwa tersebut.
“Polisi harus mengusut tuntas kasus ini. Pelakunya harus dijerat dengan peraturan yang ada. Kita sebagai orang tua juga jangan lalai dalam menjaga dan melindungi buah hati, apapun kesibukan dan aktifitas kita, mereka adalah yang utama,” terangnya.
Lebih lanjut anggota Fraksi PKB ini berpesan agar pemerintah juga turut berpartisipasi lewat Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar terus memberikan perlindungan lewat tindakan nyata kepada setiap anak yang mengalami kekerasan dalam bentuk apapun.
“Kadang sebagai orangtua, keadaan seperti ini kita tidak sanggup menghadapinya. Kita butuh bantuan pemerintah agar bocah yang jadi korban diberikan perawatan dan pendampingan dalam memulihkan kondisi korban,” katanya.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan Sekretaris Komisi I DPR Provinsi Papua, Mathea Mameyau.
“Sungguh sangat keterlaluan. Berita ini begitu menyedihkan. Sebagai seorang perempuan dan ibu, saya menangis ketika mendengar hal ini. Ini sungguh kejam dan sangat tidak berprikemanusiaan. Saya mendoakan keluarga diberikan kekuatan menghadapi masalah ini,” ujarnya.
Menurutnya, pihak kepolisian harus bertindak tegas dalam menangkap dan mengadili serta menghukum pelaku seberat-beratnya.
“Walau dilakukan oleh OTK, namun polisi harus bertindak tegas untuk mencari dan menangkap pelakunya. Hukum harus ditegakan, dia harus diadili dengan hukuman yang berat dan jijeloskan kedalam penjara. Kejadian ini sangat menyakiti semua orang,” katanya.
Kader PDI-P ini berpesan agar hal ini jadi perhatian orangtua agar selalu intens mengawasi dan menjaga anak-anaknya.
“Saya menghimbau kepada semua orangtua, agar lebih peka dalam menjaga buah hati mereka. Baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan sehari-hari. Jangan lengah terhadap apapun. Saat ini situasi seperti ini bisa saja menimpa semua orang. Terlalu banyak persoalan yang sering terjadi dan berkaitan dengan kasus-kasus seperti ini. ini harus selalu jadi perhatian kita agar anak-anak kita selalu nyaman dan dekat dengan kita dimanapun dia berada,” himbaunya. [Timex]
Menurut anggota parlemen ini, aksi pelaku tersebut merupakan perilaku yang sangat tidak manusiawi dan sangat menyakitkan bagi siapapun yang mengalami maupun mendengar tentang kejadian ini. Hal ini disampaikan keduanya melalui pesan singkat yang diterima Timika eXpress, Rabu (20/5).
“Sungguh ironi, seakan-akan manusia tidak punya hati lagi. Kejadian ini sangat menyayat dan memiluhkan. Ini merupakan perbuatan yang sangat terkutuk. Sebagai seorang ibu, saya sangat sedih mendengar hal ini,” ujar Ibu Peggy.
Menurutnya, hal ini terjadi karena pornografi yang akhir-akhir ini marak dan mudah diakses oleh siapa saja. Baik melalui HP maupun langsung dari warnet, sehingga keadaan ini kadang memberikan pengaruh sehingga terjadinya peristiwa tersebut.
“Polisi harus mengusut tuntas kasus ini. Pelakunya harus dijerat dengan peraturan yang ada. Kita sebagai orang tua juga jangan lalai dalam menjaga dan melindungi buah hati, apapun kesibukan dan aktifitas kita, mereka adalah yang utama,” terangnya.
Lebih lanjut anggota Fraksi PKB ini berpesan agar pemerintah juga turut berpartisipasi lewat Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar terus memberikan perlindungan lewat tindakan nyata kepada setiap anak yang mengalami kekerasan dalam bentuk apapun.
“Kadang sebagai orangtua, keadaan seperti ini kita tidak sanggup menghadapinya. Kita butuh bantuan pemerintah agar bocah yang jadi korban diberikan perawatan dan pendampingan dalam memulihkan kondisi korban,” katanya.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan Sekretaris Komisi I DPR Provinsi Papua, Mathea Mameyau.
“Sungguh sangat keterlaluan. Berita ini begitu menyedihkan. Sebagai seorang perempuan dan ibu, saya menangis ketika mendengar hal ini. Ini sungguh kejam dan sangat tidak berprikemanusiaan. Saya mendoakan keluarga diberikan kekuatan menghadapi masalah ini,” ujarnya.
Menurutnya, pihak kepolisian harus bertindak tegas dalam menangkap dan mengadili serta menghukum pelaku seberat-beratnya.
“Walau dilakukan oleh OTK, namun polisi harus bertindak tegas untuk mencari dan menangkap pelakunya. Hukum harus ditegakan, dia harus diadili dengan hukuman yang berat dan jijeloskan kedalam penjara. Kejadian ini sangat menyakiti semua orang,” katanya.
Kader PDI-P ini berpesan agar hal ini jadi perhatian orangtua agar selalu intens mengawasi dan menjaga anak-anaknya.
“Saya menghimbau kepada semua orangtua, agar lebih peka dalam menjaga buah hati mereka. Baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan sehari-hari. Jangan lengah terhadap apapun. Saat ini situasi seperti ini bisa saja menimpa semua orang. Terlalu banyak persoalan yang sering terjadi dan berkaitan dengan kasus-kasus seperti ini. ini harus selalu jadi perhatian kita agar anak-anak kita selalu nyaman dan dekat dengan kita dimanapun dia berada,” himbaunya. [Timex]