WPNCL, PNWP dan RFPB Dukung Aksi Demo Damai Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
pada tanggal
Thursday, 30 April 2015
KOTA JAYAPURA - Rencana Komite Nasional Papua Barat (KNPB) untuk menggelar aksi demo damai dalam rangka menolak aneksasi Papua ke dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Jumat (1/5) besok, mendapat dukungan dari West Papua National Coalision for Liberation (WPNCL), Parliament National West Papua (PNWP) dan Republik Federal Papua Barat (RFPB).
Ketiga organisasi ini bahkan menunjuk KNPB sebagai koordinator demo damai penolakan aneksasi Papua ke dalam NKRI yang akan dilakukan serentak di DPRP Papua dan di seluruh tempat di mana orang Papua berada. Selain menunjuk KNPB sebagai koordinator aksi demo damai, WPNCFL, PNWP dan RFPB juga mempercayakan KNPB untuk melakukan aksi demo tersebut lewat United Liberation Movent For West Papua (ULMWP) yang dibentuk di Port Villa sebagai suatu wadah kesatuan dari organisasi perjuangan Papua Barat yang telah terdaftar pada Malanesia Spearthead Group (MSG).
Salah satu Perwakilan dari RFPB, Welem Rumasep mengatakan, Ketua MSG Victor Tutugoro telah menyampaikan bahwa MSG telah berencana mengadakan pertemuan tingkat tinggi khusus pada tanggal 1 Mei 2015 mendatang guna menguji tawaran keanggotaan yang diajukan oleh ULMWP menjadi anggota penuh MSG. Menyikapi rencana pertemuan tersebut, ULMWP berencana menggelar serangkaian aksi dalam rangka mendukung pertemuan yang dimaksud, salah satunya menunjuk KNPB sebagai koodinator demo damai penolakan aneksasi Papua ke dalam NKRI.
“Jadi sebagai bentuk penolakan terhadap aneksasi Papua barat oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963 maka kami akan melakukan aksi demo damai di DPR Papua dan aksi-aksi selanjutnya akan terus dilakukan sampai tanggal 21 Mei 2015,” ungkap Welem Rumasep kepada wartawan, Rabu (29/4).
Sementara itu, perwakilan PNWP Simon Akwan menjelaskan bahwa dalam rangka memperlancar keseluruhan kegiatan ini, ULMWP akan mengeluarkan seruan umum yang didistribusikan secara meluas kepada berbagai kalangan rakyat Papua Barat. Seruan umum tersebut agar rakyat Papua Barat menyampaikan pendapat aspirasinya ke berbagai pihak tentang penindasan yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Papua Barat selama 52 tahun.
“Seperti melakukan konsolidasi dan mempersiapkan bersama pada tanggal 1 Mei untuk menolak aneksasi Negara Indonesia atas tanah dan bangsa Papua Barat. Jadi kami mempersiapkan berbagai bentuk aksi guna mendukung upaya pendaftaran Papua Barat sebagai anggota penuh MSG terhitung tanggal 1 Mei 2015 dan kami akan menggunakan tema mempertahankan eksistensi Papua Barat sebagai bagian dari ras Melanesia dengan selogan West Papua for MSG dan berpartisipasi dalam aksi damai yang telah diserukan KNPB untuk 1 Mei 2015,” tegasnya.
Senada dengan itu, Napi Awom yang merupakan perwakilan dari WPNCL mengatakan, ULMWP telah memberikan mandat kepada KNPB untuk untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan rakyat baik yang ada di seluruh Papua maupun di Indonesia. Aksi ini merupakan aksi seluruh dunia artinya dimana ada orang Papua entah di luar negeri atau didalam negeri tetap akan melakukan aksi yang sama secara serentak. Karena ini merupakan program ULMWP yang tidak hanya ada di dalam negeri tetapi juga ada di luar negeri.
“Intinya rakyat Papua melalui wadah koordinatif ini mau menyatakan sikap untuk menolak aneksasi Papua ke dalam NKRI. Kami akan menyatakan sikap kami kepada dunia,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Juru Bicara KNPB, Bazoka Logo menegaskan bahwa kepercayaan yang diberikan kepada KNPB untuk mengkonsolidasikan kekuatan rakyat merupakan hal yang tepat yang dilakukan oleh ULMWP. Untuk itu, KNPB akan melakukan koordinasi dengan seluruh masyarakat Papua untuk sama-sama melakukan aksi demo damai ini. Sebab menurutnya, Papua bukan bagian dari NKRI tetapi Papua merupakan ras malanesia yang telah dianeksasi oleh Pemerintah Indonesia.
“Untuk aksi damai ini, kami sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak keamanan. Kami tidak butuh izin di atas tanah kami untuk melakukan aksi damai. Ini bentuk penolakan kami terhadap aneksasi Papua Barat kedalam NKRI ,” pungkasnya. [RadarSorong]
Ketiga organisasi ini bahkan menunjuk KNPB sebagai koordinator demo damai penolakan aneksasi Papua ke dalam NKRI yang akan dilakukan serentak di DPRP Papua dan di seluruh tempat di mana orang Papua berada. Selain menunjuk KNPB sebagai koordinator aksi demo damai, WPNCFL, PNWP dan RFPB juga mempercayakan KNPB untuk melakukan aksi demo tersebut lewat United Liberation Movent For West Papua (ULMWP) yang dibentuk di Port Villa sebagai suatu wadah kesatuan dari organisasi perjuangan Papua Barat yang telah terdaftar pada Malanesia Spearthead Group (MSG).
Salah satu Perwakilan dari RFPB, Welem Rumasep mengatakan, Ketua MSG Victor Tutugoro telah menyampaikan bahwa MSG telah berencana mengadakan pertemuan tingkat tinggi khusus pada tanggal 1 Mei 2015 mendatang guna menguji tawaran keanggotaan yang diajukan oleh ULMWP menjadi anggota penuh MSG. Menyikapi rencana pertemuan tersebut, ULMWP berencana menggelar serangkaian aksi dalam rangka mendukung pertemuan yang dimaksud, salah satunya menunjuk KNPB sebagai koodinator demo damai penolakan aneksasi Papua ke dalam NKRI.
“Jadi sebagai bentuk penolakan terhadap aneksasi Papua barat oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963 maka kami akan melakukan aksi demo damai di DPR Papua dan aksi-aksi selanjutnya akan terus dilakukan sampai tanggal 21 Mei 2015,” ungkap Welem Rumasep kepada wartawan, Rabu (29/4).
Sementara itu, perwakilan PNWP Simon Akwan menjelaskan bahwa dalam rangka memperlancar keseluruhan kegiatan ini, ULMWP akan mengeluarkan seruan umum yang didistribusikan secara meluas kepada berbagai kalangan rakyat Papua Barat. Seruan umum tersebut agar rakyat Papua Barat menyampaikan pendapat aspirasinya ke berbagai pihak tentang penindasan yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Papua Barat selama 52 tahun.
“Seperti melakukan konsolidasi dan mempersiapkan bersama pada tanggal 1 Mei untuk menolak aneksasi Negara Indonesia atas tanah dan bangsa Papua Barat. Jadi kami mempersiapkan berbagai bentuk aksi guna mendukung upaya pendaftaran Papua Barat sebagai anggota penuh MSG terhitung tanggal 1 Mei 2015 dan kami akan menggunakan tema mempertahankan eksistensi Papua Barat sebagai bagian dari ras Melanesia dengan selogan West Papua for MSG dan berpartisipasi dalam aksi damai yang telah diserukan KNPB untuk 1 Mei 2015,” tegasnya.
Senada dengan itu, Napi Awom yang merupakan perwakilan dari WPNCL mengatakan, ULMWP telah memberikan mandat kepada KNPB untuk untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan rakyat baik yang ada di seluruh Papua maupun di Indonesia. Aksi ini merupakan aksi seluruh dunia artinya dimana ada orang Papua entah di luar negeri atau didalam negeri tetap akan melakukan aksi yang sama secara serentak. Karena ini merupakan program ULMWP yang tidak hanya ada di dalam negeri tetapi juga ada di luar negeri.
“Intinya rakyat Papua melalui wadah koordinatif ini mau menyatakan sikap untuk menolak aneksasi Papua ke dalam NKRI. Kami akan menyatakan sikap kami kepada dunia,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Juru Bicara KNPB, Bazoka Logo menegaskan bahwa kepercayaan yang diberikan kepada KNPB untuk mengkonsolidasikan kekuatan rakyat merupakan hal yang tepat yang dilakukan oleh ULMWP. Untuk itu, KNPB akan melakukan koordinasi dengan seluruh masyarakat Papua untuk sama-sama melakukan aksi demo damai ini. Sebab menurutnya, Papua bukan bagian dari NKRI tetapi Papua merupakan ras malanesia yang telah dianeksasi oleh Pemerintah Indonesia.
“Untuk aksi damai ini, kami sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak keamanan. Kami tidak butuh izin di atas tanah kami untuk melakukan aksi damai. Ini bentuk penolakan kami terhadap aneksasi Papua Barat kedalam NKRI ,” pungkasnya. [RadarSorong]