Telkomsel Operasikan Serat Optik Rute Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS)
pada tanggal
Monday, 27 April 2015
KOTA JAYAPURA - PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk) mulai mengoperasikan sebagian serat optik yang dibangun di rute Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS), sejak awal Maret 2015, guna mempercepat pelayanan data komunikasi internet.
General Manager PT Telkom Papua Agus Indra Basuki, di Biak, Rabu, mengatakan, pengoperasian serat optik SMPCS itu diharapkan dapat memberikan pelayanan data yang lebih cepat dan murah kepada konsumen di Papua sekitarnya.
Serta optik itu akan meningkatkan keterbukaan digital (digital inclusion), seperti koneksi broadband untuk pemerintah kabupaten di rute yang dilalui.
"Telkom juga menyiapkan layanan khusus internet di kawasan kampus Universitas Cenderawasih Jayapura sekitarnya dengan kapasitas 100 mega," ujar Agus pada rapat koordinasi komunikasi dan informasi se-Provinsi Papua, yang berlangsung di Biak.
Ia mengharapkan, dengan peningkatan kapasitas pelayanan jasa telekomunikasi dan internet diharapkan dapat memberikan akses yang cepat kepada pengguna internet dan telekomunikasi sehingga membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat.
"Kebutuhan informasi saat ini menjadi trend masyarakat modern sehingga sebagai penyedia layanan jasa telekomunikasi pihak Telkom terus meningkatkan kemampuan operasional," tegas Agus.
Sementara itu, Wayan Sujana dari Telkomsel Papua mengakui penyediaan layanan komunikasi dan informasi menjadi kebutuhan priritas masyarakat dalam membantu berbagai aktivitas keseharian di masyarakat.
"Telkomsel menyediakan 829 BTS 2G dan 3G serta 25 UNO untuk menyediakan layanan telepon di 29 kabupaten/kota Provinsi Papua," ungkap Wayan Sudjana.
Ia mengungkapkan pada tahun 2015 Telkomsel merencanakan pembangunan 201 BTS di wilayah Maluku-Papua dan Papua Barat sebagai komitmen pihaknya meningkatkan pelayanan jasa komunikasi dan informasi untuk penduduk paling Timur wilayah NKRI.
Dia berharap dengan penambahan BTS di berbagai tempat diharapkan mampu meningkatkan perbaikan jangkauan pelayanan telpon seluler dan internet kepada masyarakat setempat.
"Telkomsel terus menjangkau daerah pedalaman di Papua dengan menambah jaringan telepon seluler secara bertahap," demikian Watan Sudjana.
Berdasarkan data jaringan BTS Telkomsel terbesar terdapat di kota jayapura untu 2G 138 unit dan 3G 117 unit, sementara untuk terbanyak kedua yakni Kabupaten Mimika dengan 107 jaringan 2G dan 3G sebanyak 72 unit.
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut SMPCS mencakup penggelaran Kabel Laut sepanjang 5.444 km dan Kabel Darat sepanjang 655 km yang menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) guna menghadirkan jaringan dengan kapasitas bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya.
Proyek ini lanjutan dari pembangunan serat optik Mataram-Kupang Cable System pada 2011. Jalur yang digunakan untuk pembangunan serat optik sebagian besar masuk dalam rute Palapa Ring milik pemerintah.
Pemerintah akan menggelar pembangunan serat optik rute Palapa Ring tak lama lagi dengan memanfaatkan dana Universal Service Obligation (USO). [Antara]
General Manager PT Telkom Papua Agus Indra Basuki, di Biak, Rabu, mengatakan, pengoperasian serat optik SMPCS itu diharapkan dapat memberikan pelayanan data yang lebih cepat dan murah kepada konsumen di Papua sekitarnya.
Serta optik itu akan meningkatkan keterbukaan digital (digital inclusion), seperti koneksi broadband untuk pemerintah kabupaten di rute yang dilalui.
"Telkom juga menyiapkan layanan khusus internet di kawasan kampus Universitas Cenderawasih Jayapura sekitarnya dengan kapasitas 100 mega," ujar Agus pada rapat koordinasi komunikasi dan informasi se-Provinsi Papua, yang berlangsung di Biak.
Ia mengharapkan, dengan peningkatan kapasitas pelayanan jasa telekomunikasi dan internet diharapkan dapat memberikan akses yang cepat kepada pengguna internet dan telekomunikasi sehingga membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat.
"Kebutuhan informasi saat ini menjadi trend masyarakat modern sehingga sebagai penyedia layanan jasa telekomunikasi pihak Telkom terus meningkatkan kemampuan operasional," tegas Agus.
Sementara itu, Wayan Sujana dari Telkomsel Papua mengakui penyediaan layanan komunikasi dan informasi menjadi kebutuhan priritas masyarakat dalam membantu berbagai aktivitas keseharian di masyarakat.
"Telkomsel menyediakan 829 BTS 2G dan 3G serta 25 UNO untuk menyediakan layanan telepon di 29 kabupaten/kota Provinsi Papua," ungkap Wayan Sudjana.
Ia mengungkapkan pada tahun 2015 Telkomsel merencanakan pembangunan 201 BTS di wilayah Maluku-Papua dan Papua Barat sebagai komitmen pihaknya meningkatkan pelayanan jasa komunikasi dan informasi untuk penduduk paling Timur wilayah NKRI.
Dia berharap dengan penambahan BTS di berbagai tempat diharapkan mampu meningkatkan perbaikan jangkauan pelayanan telpon seluler dan internet kepada masyarakat setempat.
"Telkomsel terus menjangkau daerah pedalaman di Papua dengan menambah jaringan telepon seluler secara bertahap," demikian Watan Sudjana.
Berdasarkan data jaringan BTS Telkomsel terbesar terdapat di kota jayapura untu 2G 138 unit dan 3G 117 unit, sementara untuk terbanyak kedua yakni Kabupaten Mimika dengan 107 jaringan 2G dan 3G sebanyak 72 unit.
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut SMPCS mencakup penggelaran Kabel Laut sepanjang 5.444 km dan Kabel Darat sepanjang 655 km yang menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) guna menghadirkan jaringan dengan kapasitas bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya.
Proyek ini lanjutan dari pembangunan serat optik Mataram-Kupang Cable System pada 2011. Jalur yang digunakan untuk pembangunan serat optik sebagian besar masuk dalam rute Palapa Ring milik pemerintah.
Pemerintah akan menggelar pembangunan serat optik rute Palapa Ring tak lama lagi dengan memanfaatkan dana Universal Service Obligation (USO). [Antara]