Polda Papua Turunkan Kekuatan jelang 1 Mei
pada tanggal
Thursday, 30 April 2015
KOTA JAYAPURA - Kepolisian Daerah Papua mengintruksikan kepada seluruh jajaran Polres di Provinsi Papua agar menurunkan 1/3 kekuatan dari total jumlah personel untuk mengamankan peringatan kembalinya Irian Barat (Papua) ke Pangkuan Ibu Pertiwi yang jatuh pada 1 Mei.
“Untuk pengamanan 1 Mei kita telah intruksikan seluruh jajaran di Polres agar setidaknya menurunkan 1/3 kekuatan personel yang dimilikinya ke lapangan. Sedangkan 1/3 kekuatan lainnya On Call (menunggu) di Markas kesatuan masing-masing,” jelas Patrige saat dihubungi Pasific pos, Minggu (26/4).
Untuk tiap Polres, Patrige menjelaskan jumlah total kekuatan personel yang dimilikinya berbeda, sehingga setiap kekuatan yang diturunkan untuk melakukan pengamanan 1 Mei tidak sama setiap Polres.
“Personelnya berbeda, misalnya di Polres Pegunungan paling hanya 500 personel, sedangkan di kota mencapai 700 personel kekuatan mereka, jadi yang diturunkan 1/3 dari jumlah yang ada,” jelasnya lagi.
Peringatan 1 Mei di Papua, terang Patrige, memiliki makna penting. Dimana 1 Mei merupakan peringatan hari buruh, sekaligus peringatan kembalinya Irian Barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun ada juga kelompok tertentu yang memperingati 1 Mei dengan makna lain yang bertentangan.
Meski demikian, Partige mengklaim belum ada indikasi ancaman dari kelompok-kelompok tertentu yang mencoba menodai peringatan 1 Mei di Papua.
“Sampai sekarang hanya isu-isu saja, yang pasti mereka akan melakukan demo damai dan tentu saja tidak akan diizinkan, karena arahnya ke Disintegrasi. Kalau memperingati hari buruh nasional pasti kita izinkan,” tegas Patrige. [PasificPos]
“Untuk pengamanan 1 Mei kita telah intruksikan seluruh jajaran di Polres agar setidaknya menurunkan 1/3 kekuatan personel yang dimilikinya ke lapangan. Sedangkan 1/3 kekuatan lainnya On Call (menunggu) di Markas kesatuan masing-masing,” jelas Patrige saat dihubungi Pasific pos, Minggu (26/4).
Untuk tiap Polres, Patrige menjelaskan jumlah total kekuatan personel yang dimilikinya berbeda, sehingga setiap kekuatan yang diturunkan untuk melakukan pengamanan 1 Mei tidak sama setiap Polres.
“Personelnya berbeda, misalnya di Polres Pegunungan paling hanya 500 personel, sedangkan di kota mencapai 700 personel kekuatan mereka, jadi yang diturunkan 1/3 dari jumlah yang ada,” jelasnya lagi.
Peringatan 1 Mei di Papua, terang Patrige, memiliki makna penting. Dimana 1 Mei merupakan peringatan hari buruh, sekaligus peringatan kembalinya Irian Barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun ada juga kelompok tertentu yang memperingati 1 Mei dengan makna lain yang bertentangan.
Meski demikian, Partige mengklaim belum ada indikasi ancaman dari kelompok-kelompok tertentu yang mencoba menodai peringatan 1 Mei di Papua.
“Sampai sekarang hanya isu-isu saja, yang pasti mereka akan melakukan demo damai dan tentu saja tidak akan diizinkan, karena arahnya ke Disintegrasi. Kalau memperingati hari buruh nasional pasti kita izinkan,” tegas Patrige. [PasificPos]