Petrus Solossa Sanggah Pernyataan Nahor Sibiar
pada tanggal
Thursday, 30 April 2015
ARSO (KEEROM) - Terkait pernyataan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Keerom yang menyatakan bahwa pelayanan pemerintahan di Kabupaten Keerom macet, mendapat bantahan keras dari Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Keerom Petrus Solossa, SE,M.Si.
Sekedar diketahui, pernyataan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Keerom Nahor Sibiar yang dilansir Harian Bintang Papua, edisi Jumat (24/4), Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Keerom Nahor Sibiar menyatakan bahwa, dirinya melihat kinerja pemerintah daerah Kabupaten Keerom secara keseluruhan tidak berjalan, bahkan selama empat bulan berjalan Roda Pemerintah di Kabupaten Keerom macet total.
Menurut Petrus Solossa kepada Bintang Papua melalui selulernya, Sabtu (15/4), pernyataan tersebut tidak benar dan tidak mendasar.
Menurutnya, sampai saat ini pelayanan tugas pemerintah sampai pelayanan kemasyarakat berjalan sesuai yang diharapkan dan semua berjalan baik. Sehingga ia menganggap bahwa peryataan Nahor Sibiar tersebut dianggap keliru.
“Jadi pelayanan pemerintahan di Kabupaten Keerom turus berjalan dan saya anggap peryataan Wakil Ketua I DPRD Keerom yang mengatakan pelayanan pemerintahan di Keerom tidak berjalan sangat keliru,” ujar Sekda Keerom.
Kata Petrus Solossa, pelayanan pemerintahan di Keerom tetap berjalan sebagaimana biasa dan pengawai di Keerom tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya mulai pagi Pukul. 08.00 wit sampai pukul 15.00 wit.
Soal Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2015 ini, menurutnya, telah diserahkan ke setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemda Keerom.
“Semua DPA Tahun 2015 telah diserahkan ke masing- masing SKPD, meskipun pada saat penyerahan DPA pertama hanya sebagian DPA diserahkan, tetapi dua minggu berikutnya semua DPA diserahkan dan SKPD langsung mengambil di keuangan,” katanya.
Oleh sebab itu, dalam tugas pemerintahan, pelayanan ke masyarakat di Kabupaten Keerom tetap berjalan, meskipun bupati berada ditempat Sekda tidak ada ditempat tetap pelayanan pemerintahan.
“Kita masing-masing ada tugas, bukan berarti bupati ada ditempat, Sekda juga harus berada ditempat. Seperti bupati melakukan tugas pemerintah dan saya tugas kemasyarakat,” ujar Sekda.
Ditambakan, dirinya dengan bupati tidak ada masalah dan hubungan tetap berjalan baik.
“Jika igin maju pada pencalonan Bupati merupakan hak warga negara, tetapi tugas pemerintahan tetap berjalan. Kita pisahkan mana tugas pemerintahan dan pelayanan kemasyarakat dan mana politik. Bahkan saat ini belum waktunya berbicara masalah Politik, karena belum memiliki partai dan belum ada peryataan resmi untuk ingin mencalonkan sebagai Bupati. meskipun ada orang bicara, cerita bahwa saya maju dalam Bursa Pilkada, itu belum bisa diyakini dan belum resmi,” bebernya.
Soal belum pembangunan di Keerom yang belum nampak, itu merupakan urusan dan tanggung jawab dari SKPD masing- masing, karena pemerintah telah menyerahkan DPA dan itu dianggap bukan tugas Bupati dan Sekda.
“Saya dan bupati tidak ada masalah, saya dan bupati tetap menjalankan tugas- tugas pemerintahan, pelayanan kemasyarakat jalan dan saat ini belum saatnya berbicara masalah politik,” pungkasnya. [Binpa]
Sekedar diketahui, pernyataan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Keerom Nahor Sibiar yang dilansir Harian Bintang Papua, edisi Jumat (24/4), Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Keerom Nahor Sibiar menyatakan bahwa, dirinya melihat kinerja pemerintah daerah Kabupaten Keerom secara keseluruhan tidak berjalan, bahkan selama empat bulan berjalan Roda Pemerintah di Kabupaten Keerom macet total.
Menurut Petrus Solossa kepada Bintang Papua melalui selulernya, Sabtu (15/4), pernyataan tersebut tidak benar dan tidak mendasar.
Menurutnya, sampai saat ini pelayanan tugas pemerintah sampai pelayanan kemasyarakat berjalan sesuai yang diharapkan dan semua berjalan baik. Sehingga ia menganggap bahwa peryataan Nahor Sibiar tersebut dianggap keliru.
“Jadi pelayanan pemerintahan di Kabupaten Keerom turus berjalan dan saya anggap peryataan Wakil Ketua I DPRD Keerom yang mengatakan pelayanan pemerintahan di Keerom tidak berjalan sangat keliru,” ujar Sekda Keerom.
Kata Petrus Solossa, pelayanan pemerintahan di Keerom tetap berjalan sebagaimana biasa dan pengawai di Keerom tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya mulai pagi Pukul. 08.00 wit sampai pukul 15.00 wit.
Soal Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2015 ini, menurutnya, telah diserahkan ke setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemda Keerom.
“Semua DPA Tahun 2015 telah diserahkan ke masing- masing SKPD, meskipun pada saat penyerahan DPA pertama hanya sebagian DPA diserahkan, tetapi dua minggu berikutnya semua DPA diserahkan dan SKPD langsung mengambil di keuangan,” katanya.
Oleh sebab itu, dalam tugas pemerintahan, pelayanan ke masyarakat di Kabupaten Keerom tetap berjalan, meskipun bupati berada ditempat Sekda tidak ada ditempat tetap pelayanan pemerintahan.
“Kita masing-masing ada tugas, bukan berarti bupati ada ditempat, Sekda juga harus berada ditempat. Seperti bupati melakukan tugas pemerintah dan saya tugas kemasyarakat,” ujar Sekda.
Ditambakan, dirinya dengan bupati tidak ada masalah dan hubungan tetap berjalan baik.
“Jika igin maju pada pencalonan Bupati merupakan hak warga negara, tetapi tugas pemerintahan tetap berjalan. Kita pisahkan mana tugas pemerintahan dan pelayanan kemasyarakat dan mana politik. Bahkan saat ini belum waktunya berbicara masalah Politik, karena belum memiliki partai dan belum ada peryataan resmi untuk ingin mencalonkan sebagai Bupati. meskipun ada orang bicara, cerita bahwa saya maju dalam Bursa Pilkada, itu belum bisa diyakini dan belum resmi,” bebernya.
Soal belum pembangunan di Keerom yang belum nampak, itu merupakan urusan dan tanggung jawab dari SKPD masing- masing, karena pemerintah telah menyerahkan DPA dan itu dianggap bukan tugas Bupati dan Sekda.
“Saya dan bupati tidak ada masalah, saya dan bupati tetap menjalankan tugas- tugas pemerintahan, pelayanan kemasyarakat jalan dan saat ini belum saatnya berbicara masalah politik,” pungkasnya. [Binpa]