Papua Menunggu Keputusan Presiden Terkait Smelter di Timika
pada tanggal
Sunday, 26 April 2015
JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe mengakui, saat ini masih menunggu Keputusan Presiden dalam membangun pabrik pengolahan tembaga (smelter) yang direncanakan dibangun di Timika.
"Kami masih menunggu Papua dimasukkan dalam kawasan industri yang dicanangkan Presiden Jokowi," kata Gubernur Papua kepada wartawan di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan lahan di Pomako, Timika yang nantinya dijadikan kawasan industri.
Apabila Papua masuk dalam kawasan industri yang dikembangkan melalui Keppres maka Pemprov Papua siap merealisasikannya.
Dengan adanya smelter di Papua maka diharapkan dapat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di provinsi tertimur itu, kata Gubernur Enembe, dan di sana akan dibangun berbagai pabrik yang menunjang keberadaan smelter.
Pabrik semen juga akan dibangun dikawasan industri, termasuk pengadaan listrik yang akan menyuplai pabrik-pabrik di kawasan industri terpadu, kata Gubernur Enembe.
PT Freeport yang merupakan perusahaan penambangan terbesar di Indonesia, sudah menyatakan akan menyuplai tembaga ke pabrik smelter Timika.
Pembangunan smelter sendiri diperikirakan menghabiskan dana sekitar 1 miliar dollar AS dan diharapkan 2020, dapat beroperasi. [Antara]
"Kami masih menunggu Papua dimasukkan dalam kawasan industri yang dicanangkan Presiden Jokowi," kata Gubernur Papua kepada wartawan di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan lahan di Pomako, Timika yang nantinya dijadikan kawasan industri.
Apabila Papua masuk dalam kawasan industri yang dikembangkan melalui Keppres maka Pemprov Papua siap merealisasikannya.
Dengan adanya smelter di Papua maka diharapkan dapat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di provinsi tertimur itu, kata Gubernur Enembe, dan di sana akan dibangun berbagai pabrik yang menunjang keberadaan smelter.
Pabrik semen juga akan dibangun dikawasan industri, termasuk pengadaan listrik yang akan menyuplai pabrik-pabrik di kawasan industri terpadu, kata Gubernur Enembe.
PT Freeport yang merupakan perusahaan penambangan terbesar di Indonesia, sudah menyatakan akan menyuplai tembaga ke pabrik smelter Timika.
Pembangunan smelter sendiri diperikirakan menghabiskan dana sekitar 1 miliar dollar AS dan diharapkan 2020, dapat beroperasi. [Antara]