Mayjen Fransen Siahaan Kunjungi Kodim 1709 Serui
pada tanggal
Sunday, 26 April 2015
SERUI (YAPEN) - Kerinduan prajurit Kodim 1709/Yawa selama bertahun tahun terhadap Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cendrawasih seakan terjawab. Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan beserta rombongan Selasa (22/04) melakukan kunjungan kerja ke Serui.
Kegembiraan para prajurit dan segenap masyarakat terhadap kunjungan Pangdam terlihat saat dialog yang dilakukan di lapangan Kodim. Peserta dialog rame mengungkapkan isi hati serta berbagai permintaan.
Pangdam XVII/Cendrawasih mengawali dialog, mengajak seluruh komponen masyarakat yang hadir untuk bersatu padu melawan ancaman Narkoba, Minuman Keras, dan penyebaran penyakit HIV/AIDS.
"Saat ini generasi muda menghadapi ancaman Narkoba, Minuman keras yang mengakibatkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan juga penyebaran penyakit AIDS. Bahkan saya mendapat laporan, ada 4 suku di Paniai telah musnah karena ancaman tadi. Ini harus kita lawan bersama," ujar Pangdam.
Pangdam mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga citra kabupaten Yapen. "Sejak dulu, Serui terkenal dengan sumber daya manusianya yang maju dan pintar pintar. Bahkan Serui terkenal cantik dan ganteng ganteng. Sumber daya seperti ini harus dijaga oleh generasi muda, sebab Serui adalah kota yang terberkati oleh Tuhan, ujar Pangdam.
Diharapkan dari kota Serui ini akan tumbuh pemimpin pemimpin yang tangguh. Sebab menurut Pangdam, ketika pemimpin yang ada lemah, maka Papua bahkan Indonesia akan dimanfaatkan oleh negara negara besar. Negara Negara besar sangat berkeingnan menguasai Indonesia karena kekayaan alamnya.
Pangdam menegaskan, saat ini Serui telah memiliki 3 Orang Jendral di lingkup TNI. Jika Tuhan berkenan, tahun 2015 akan ada Kodam XVIII di Papua Barat. Dan salah satu calon Pangdam adalah putra Serui, Brigjen Ones Wayankouw yang saat ini menjabat Kasdam V/Brawijaya.
"Dengan adanya pemekaran kodam, maka tentunya akan ada penambahan prajurit. Saya harap generasi muda dari Serui, akan ada yang mendaftar masuk menjadi prajurit Angkatan Darat," ujar Pangdam.
Pada saat dialog, salah seorang pemuda dari Pramuka meminta agar Panglima memberikan perhatian khusus bagi putra daerah Papua yang ingin mendaftar menjadi prajurit atau tentara. Sementara itu dari pihak veteran, meminta agar Pangdam memperhatikan kesejahteraan para veteran. "Bapa Panglima, tete mewakili 200 orang veteran yang belum memiliki rumah. Kami pejuang, kami mohon perhatian bantuan pembangunan rumah," ujar sang veteran.
Menanggapi hal ini, Pangdam memerintahkan Dandim 1709/Yawa agar segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah. "Bila ada program TMMD, pembangunan rumAh veteran dapat dianggarkan," ujar Pangdam.
Sementara untuk penerimaan anggota prajurit, Pangdam Mayjen TNI Fransen G Siahaan menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan berbagai kebijakan. "Standart nilai sudah kami turunkan dan juga kami membuat satu program Tamtama khusus," ujarnya.
Menanggapi pertanyaan masyarakat terkait maraknya peredaran miras yang disinyalir oleh oknum prajurit, secara tegas Panglima mengatakan sekecil apapun pelanggarannya tetap akan diproses. "Kalo masyarakat tau ada oknun tentara yang terlibat, segera melaporkan pada Dandim atau Kapolres. Saya dan Kapolda sudah sepakat akan menindak tegas setiap aparat yang terlibat," ujarnya.
Pada akhir dialog, Panglima Kodam, Komandan Korem 173, dan Bupati Yapen, mengadakan foto bersama dengan segenap komponen masyarakat. [PasifikPos]
Kegembiraan para prajurit dan segenap masyarakat terhadap kunjungan Pangdam terlihat saat dialog yang dilakukan di lapangan Kodim. Peserta dialog rame mengungkapkan isi hati serta berbagai permintaan.
Pangdam XVII/Cendrawasih mengawali dialog, mengajak seluruh komponen masyarakat yang hadir untuk bersatu padu melawan ancaman Narkoba, Minuman Keras, dan penyebaran penyakit HIV/AIDS.
"Saat ini generasi muda menghadapi ancaman Narkoba, Minuman keras yang mengakibatkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan juga penyebaran penyakit AIDS. Bahkan saya mendapat laporan, ada 4 suku di Paniai telah musnah karena ancaman tadi. Ini harus kita lawan bersama," ujar Pangdam.
Pangdam mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga citra kabupaten Yapen. "Sejak dulu, Serui terkenal dengan sumber daya manusianya yang maju dan pintar pintar. Bahkan Serui terkenal cantik dan ganteng ganteng. Sumber daya seperti ini harus dijaga oleh generasi muda, sebab Serui adalah kota yang terberkati oleh Tuhan, ujar Pangdam.
Diharapkan dari kota Serui ini akan tumbuh pemimpin pemimpin yang tangguh. Sebab menurut Pangdam, ketika pemimpin yang ada lemah, maka Papua bahkan Indonesia akan dimanfaatkan oleh negara negara besar. Negara Negara besar sangat berkeingnan menguasai Indonesia karena kekayaan alamnya.
Pangdam menegaskan, saat ini Serui telah memiliki 3 Orang Jendral di lingkup TNI. Jika Tuhan berkenan, tahun 2015 akan ada Kodam XVIII di Papua Barat. Dan salah satu calon Pangdam adalah putra Serui, Brigjen Ones Wayankouw yang saat ini menjabat Kasdam V/Brawijaya.
"Dengan adanya pemekaran kodam, maka tentunya akan ada penambahan prajurit. Saya harap generasi muda dari Serui, akan ada yang mendaftar masuk menjadi prajurit Angkatan Darat," ujar Pangdam.
Pada saat dialog, salah seorang pemuda dari Pramuka meminta agar Panglima memberikan perhatian khusus bagi putra daerah Papua yang ingin mendaftar menjadi prajurit atau tentara. Sementara itu dari pihak veteran, meminta agar Pangdam memperhatikan kesejahteraan para veteran. "Bapa Panglima, tete mewakili 200 orang veteran yang belum memiliki rumah. Kami pejuang, kami mohon perhatian bantuan pembangunan rumah," ujar sang veteran.
Menanggapi hal ini, Pangdam memerintahkan Dandim 1709/Yawa agar segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah. "Bila ada program TMMD, pembangunan rumAh veteran dapat dianggarkan," ujar Pangdam.
Sementara untuk penerimaan anggota prajurit, Pangdam Mayjen TNI Fransen G Siahaan menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan berbagai kebijakan. "Standart nilai sudah kami turunkan dan juga kami membuat satu program Tamtama khusus," ujarnya.
Menanggapi pertanyaan masyarakat terkait maraknya peredaran miras yang disinyalir oleh oknum prajurit, secara tegas Panglima mengatakan sekecil apapun pelanggarannya tetap akan diproses. "Kalo masyarakat tau ada oknun tentara yang terlibat, segera melaporkan pada Dandim atau Kapolres. Saya dan Kapolda sudah sepakat akan menindak tegas setiap aparat yang terlibat," ujarnya.
Pada akhir dialog, Panglima Kodam, Komandan Korem 173, dan Bupati Yapen, mengadakan foto bersama dengan segenap komponen masyarakat. [PasifikPos]