Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Karya Mulya Arso Kelola Pupuk Bersubsidi
pada tanggal
Thursday, 30 April 2015
YUWAIN (KEEROM) – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Karya Mulya Arso terus meningkat dari tahun ketahun, dimana di Tahun 2015 telah memasuki usia 10 Tahun 2015, sehingga pengurus Koperasi Karya Mulya setiap tahunya melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-10 Tahun 2015 di Arso 2, Kampung Yuwanain, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.
Ketua Koperasi Karya Mulya, Mohamad Nur Duwila, S.Pd., mengatakan, dari rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi Karya Mulya untuk pembahasan perumusan kerja tahunan oleh seluruh anggota koperasi yang ada
“Selama menjadi anggota koperasi pastinya akan mendapat haknya dan di tahun yang ke-10 ini kami pengurus Koperasi Karya Mulya setiap tahunya melakukan seperti ini,” ungkapnya kepada Bintang Papua saat ditemui pada Rapat Kerja Tahunan (RKT) di KSP Karya Mulya Arso 2, di Kampung Yuwanaian, Distrik Arso Kabupaten Keerom, Rabu (21/4) kemarin.
Selain itu juga, KSP Karya Mulya merupakan mitra dari Pemerintah Daerah, karena dengan adanya koperasi simpan pinjam ini dari pemerintah sendiri sangat antusias dalam melakukan pembinaan kemasyarakat.
Bahkan dari Pemerintah Pusat telah memberikan lampu hijau untuk KSP Karya Mulya untuk mengelola pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Keerom, yang disalurkan untuk Koperasi Karya Mulya, baru disalurkan ke tiap-tiap distrik yang ada di Kabupaten Keerom.
“Makanya kami membangun gudang Koperasi Karya Mulya, swadaya koperasi ini,” ujar Nur Duwila. Untuk jumlah anggota koperasi, ada 103 anggota. Ada anggota koperasi yang keluar dikarenakan ada yang pulang kampung dan meninggalkan tempat ini.
“Profesi anggota koperasi simpan pinjam bervariasi, ada pendangang keliling, cetak batu-bata, perbengkelan dan lain sebagainya, dalam mengembangkan diri dengan modal simpan pinjam. Diluar dari anggota koperasi tidak diberikan pinjaman. Karena koperasi dari dan untuk anggota, tidak bisa untuk orang lain,” jelasnya.
Untuk Pupuk bersubsidi dari Pemerintah Pusat, langsung ditampung di gudang Koperasi Karya Mulya Arso 2, setelah itu didistribusikan ke kampung-kampung melalui kelompok-kelompok tani yang ada di wilayah Keerom.
“Jadi koperasi Karya Mulya akan dijadikan distribusi Pupuk bersubsidi yang didatangkan dari Pusat,” pungkasnya. [Binpa]
Ketua Koperasi Karya Mulya, Mohamad Nur Duwila, S.Pd., mengatakan, dari rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi Karya Mulya untuk pembahasan perumusan kerja tahunan oleh seluruh anggota koperasi yang ada
“Selama menjadi anggota koperasi pastinya akan mendapat haknya dan di tahun yang ke-10 ini kami pengurus Koperasi Karya Mulya setiap tahunya melakukan seperti ini,” ungkapnya kepada Bintang Papua saat ditemui pada Rapat Kerja Tahunan (RKT) di KSP Karya Mulya Arso 2, di Kampung Yuwanaian, Distrik Arso Kabupaten Keerom, Rabu (21/4) kemarin.
Selain itu juga, KSP Karya Mulya merupakan mitra dari Pemerintah Daerah, karena dengan adanya koperasi simpan pinjam ini dari pemerintah sendiri sangat antusias dalam melakukan pembinaan kemasyarakat.
Bahkan dari Pemerintah Pusat telah memberikan lampu hijau untuk KSP Karya Mulya untuk mengelola pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Keerom, yang disalurkan untuk Koperasi Karya Mulya, baru disalurkan ke tiap-tiap distrik yang ada di Kabupaten Keerom.
“Makanya kami membangun gudang Koperasi Karya Mulya, swadaya koperasi ini,” ujar Nur Duwila. Untuk jumlah anggota koperasi, ada 103 anggota. Ada anggota koperasi yang keluar dikarenakan ada yang pulang kampung dan meninggalkan tempat ini.
“Profesi anggota koperasi simpan pinjam bervariasi, ada pendangang keliling, cetak batu-bata, perbengkelan dan lain sebagainya, dalam mengembangkan diri dengan modal simpan pinjam. Diluar dari anggota koperasi tidak diberikan pinjaman. Karena koperasi dari dan untuk anggota, tidak bisa untuk orang lain,” jelasnya.
Untuk Pupuk bersubsidi dari Pemerintah Pusat, langsung ditampung di gudang Koperasi Karya Mulya Arso 2, setelah itu didistribusikan ke kampung-kampung melalui kelompok-kelompok tani yang ada di wilayah Keerom.
“Jadi koperasi Karya Mulya akan dijadikan distribusi Pupuk bersubsidi yang didatangkan dari Pusat,” pungkasnya. [Binpa]