KNPB Mnukwar, Serpas dan Mbisikmo akan Peringati 1 Mei dengan Long March
pada tanggal
Thursday, 30 April 2015
MANOKWARI – Hari Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), 1 Mei nanti, akan diperingati sejumlah elemen Papua Merdeka di Manokwari. Juru Bicara (Jubir) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Mnukwar, Serpas Mbisikmbo, mengatakan, peringatan Integrasi masuk dalam agenda Nasional United Leader Movement West Papua (ULMWP) serentak diseluruh Tanah Papua.
Peringatan ini akan melibatkan tiga (3) unsur perjuangan Papua Merdeka, yakni, KNPB, WPNA dan WPNCL. Ketiga petinggi organisasi ini, sudah berkoordinasi untuk agenda aksi turun jalan para peringatan tersebut.
“Tahun ini, kita peringati secara bersama-sama, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan, KNPB Mnukwar yang sebagai organ penggerak di lapangan,” jelasnya, Selasa (28/4).
Ogia Uaga, Kordinator Lapangan (korlap) aksi demo damai 1 Mei, mengungkap, terdapat dua titik start, yakni di Amban dan Kwawi. Massa dari dua titik ini diarahkan bertemu di lampu merah Makalo dan akan bersama-sama menuju panggung penerangan di Jalan Percetakan.
“Dalam aksi nanti, akan disampaikan sejumlah pernyataan terkait dukungan pendaftaran Papua ke MSG Juni 2015 mendatang. Termasuk menyatakan sikap terkait rangkaian kesalahan yang terjadi sejak Tahun 1963, saat masuknya Papua ke NKRI, yang dinilai sepihak dan tak melibatkan orang asli Papua,” tegasnya.
Sementara, soal ijin dari pihak keamanan, Ogi mengaku telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada pihak Polres dan Polda Papua Barat. Dikatakan, Negara Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga hak demokrasi harus dihormati.
“Tidak ada surat ijin, hanya surat pemberitahuan soal rencana aksi tersebut,” paparnya sembari mengaku pihaknya siap menjamin keamanan jalannya aksi.
Ditambahkan, massa yang bergabung dilarang keras dalam kondisi dikuasai Minuman Keras (miras) jenis apapun, termasuk larangan membawa senjata tajam.
Dalam kesempatan yang sama, Rafael Natkime, Sekretaris Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Mnukwar, mengatakan, PRD Mnukwar siap berpartisipasi dalam aksi tersebut. Dimana, tanggal 1 Mei, lanjutnya, dinilai sebagai hari yang dikenang karena orang Papua dipaksa bergabung dengan Indonensia.
“Kita akan protes terhadap hari itu, bahwa pencaplokan tanah Papua ke Indonesia. Aksi ini tetap akan berjalan damai dan keamanan kita jamin,” ujarnya. [MediaPapua]
Peringatan ini akan melibatkan tiga (3) unsur perjuangan Papua Merdeka, yakni, KNPB, WPNA dan WPNCL. Ketiga petinggi organisasi ini, sudah berkoordinasi untuk agenda aksi turun jalan para peringatan tersebut.
“Tahun ini, kita peringati secara bersama-sama, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan, KNPB Mnukwar yang sebagai organ penggerak di lapangan,” jelasnya, Selasa (28/4).
Ogia Uaga, Kordinator Lapangan (korlap) aksi demo damai 1 Mei, mengungkap, terdapat dua titik start, yakni di Amban dan Kwawi. Massa dari dua titik ini diarahkan bertemu di lampu merah Makalo dan akan bersama-sama menuju panggung penerangan di Jalan Percetakan.
“Dalam aksi nanti, akan disampaikan sejumlah pernyataan terkait dukungan pendaftaran Papua ke MSG Juni 2015 mendatang. Termasuk menyatakan sikap terkait rangkaian kesalahan yang terjadi sejak Tahun 1963, saat masuknya Papua ke NKRI, yang dinilai sepihak dan tak melibatkan orang asli Papua,” tegasnya.
Sementara, soal ijin dari pihak keamanan, Ogi mengaku telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada pihak Polres dan Polda Papua Barat. Dikatakan, Negara Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga hak demokrasi harus dihormati.
“Tidak ada surat ijin, hanya surat pemberitahuan soal rencana aksi tersebut,” paparnya sembari mengaku pihaknya siap menjamin keamanan jalannya aksi.
Ditambahkan, massa yang bergabung dilarang keras dalam kondisi dikuasai Minuman Keras (miras) jenis apapun, termasuk larangan membawa senjata tajam.
Dalam kesempatan yang sama, Rafael Natkime, Sekretaris Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Mnukwar, mengatakan, PRD Mnukwar siap berpartisipasi dalam aksi tersebut. Dimana, tanggal 1 Mei, lanjutnya, dinilai sebagai hari yang dikenang karena orang Papua dipaksa bergabung dengan Indonensia.
“Kita akan protes terhadap hari itu, bahwa pencaplokan tanah Papua ke Indonesia. Aksi ini tetap akan berjalan damai dan keamanan kita jamin,” ujarnya. [MediaPapua]