Herman Yoku dan Ananias Ben Koyafi Berebut Posisi Partai Golkar Keerom
pada tanggal
Thursday, 30 April 2015
ARSO (KEEROM) – Konflik internal Partai Golkar yang sempat sengit beberapa hari lalu, untuk Partai Golkar di Kabupaten Keerom juga mulai memanas.
Hal itu, setelah Herman Yoku yang mengklaim sebagai Plt. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Keerom, dan telah melakukan konsolidasi kader-kader Partai Golkar di Arso 1, Distrik Arso, Kabupaten Keerom pada Jumat (25/4) lalu, dinyatakan tidak sah oleh Ketua Harian Golongan Karya (GOLKAR) Kabupaten Keerom, Ananias Ben Koyafi, BA.
Kepada Bintang Papua di Kantor DPRD Keerom, Senin (27/4), Ananias Ben Koyafi mengungkapkan bahwa pihaknya sangat terkejut setelah ada pemberitaan di media massa tentang Konsolidasi kader partai Golkar.
Ia menganggap konsolidasi kader oleh Herman Yoku tersebut diluar makanisme partai, yang mana saat ini Partai Golkar Kabupaten Keerom masih utuh, masih hidup dan masih aktif melaksanakan tugas dan tidak vakum.
“Jadi konsolidasi kader Partai Golkar yang dilaksanakan oleh Herman Yoku di Arso 1 tidak sah dan tidak melalui mekanisme,bahkan Partai Golongan Karya tidak vakum sebagaimana apa yang disampaikan oleh saudara Herman Yoku,” ujarnya kepada Bintang Papua saat ditemui dihalaman Kantor DPRD Keerom, Senin (27/4).
Tentang pernyataan Herman Yoku yang menyatakan telah ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Keerom, juga mendapat penolakan dari Ananias Ben Koyafi.
Ananias menegaskan bahwa hal itu tidak benar, karena sampai saat ini proses masih berjalan dan belum ada surat penunjukan oleh ketua DPP untuk Plt Ketua Golkar Kabupaten Keerom.
“Proses masih jalan tiba-tiba ada Plt yang mengatasnamakan Plt Ketua Partai Golkar Kabupaten Keerom. Saya anggap ini tidak benar dan tidak resmi,”katanya.
Oleh sebab itu, dirinya sebagai Ketua Harian Partai Golkar Kabupaten Keerom ditugaskan untuk melakukan konsolidasi partai untuk segera dilakukan.
“Untuk Plt Ketua Partai Golongan Karya Kabupaten Keerom kami telah mengusulkan ke DPP, tetapi belum turun. Dengan begitu aturan dan mekanisme tetap kami perhatikan dengan baik,” ungkap Ananias Ben Koyafi. [Binpa]
Hal itu, setelah Herman Yoku yang mengklaim sebagai Plt. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Keerom, dan telah melakukan konsolidasi kader-kader Partai Golkar di Arso 1, Distrik Arso, Kabupaten Keerom pada Jumat (25/4) lalu, dinyatakan tidak sah oleh Ketua Harian Golongan Karya (GOLKAR) Kabupaten Keerom, Ananias Ben Koyafi, BA.
Kepada Bintang Papua di Kantor DPRD Keerom, Senin (27/4), Ananias Ben Koyafi mengungkapkan bahwa pihaknya sangat terkejut setelah ada pemberitaan di media massa tentang Konsolidasi kader partai Golkar.
Ia menganggap konsolidasi kader oleh Herman Yoku tersebut diluar makanisme partai, yang mana saat ini Partai Golkar Kabupaten Keerom masih utuh, masih hidup dan masih aktif melaksanakan tugas dan tidak vakum.
“Jadi konsolidasi kader Partai Golkar yang dilaksanakan oleh Herman Yoku di Arso 1 tidak sah dan tidak melalui mekanisme,bahkan Partai Golongan Karya tidak vakum sebagaimana apa yang disampaikan oleh saudara Herman Yoku,” ujarnya kepada Bintang Papua saat ditemui dihalaman Kantor DPRD Keerom, Senin (27/4).
Tentang pernyataan Herman Yoku yang menyatakan telah ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Keerom, juga mendapat penolakan dari Ananias Ben Koyafi.
Ananias menegaskan bahwa hal itu tidak benar, karena sampai saat ini proses masih berjalan dan belum ada surat penunjukan oleh ketua DPP untuk Plt Ketua Golkar Kabupaten Keerom.
“Proses masih jalan tiba-tiba ada Plt yang mengatasnamakan Plt Ketua Partai Golkar Kabupaten Keerom. Saya anggap ini tidak benar dan tidak resmi,”katanya.
Oleh sebab itu, dirinya sebagai Ketua Harian Partai Golkar Kabupaten Keerom ditugaskan untuk melakukan konsolidasi partai untuk segera dilakukan.
“Untuk Plt Ketua Partai Golongan Karya Kabupaten Keerom kami telah mengusulkan ke DPP, tetapi belum turun. Dengan begitu aturan dan mekanisme tetap kami perhatikan dengan baik,” ungkap Ananias Ben Koyafi. [Binpa]