Freeport Indonesia Dukung Pelaksanaan Program LPMAK
pada tanggal
Sunday, 26 April 2015
TIMIKA (MIMIKA) - PT Freeport Indonesia menyatakan terus memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program-program Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dengan harapan agar lebih menyentuhwarga di tataran akar rumput.
"PT Freeport terus memberikan dukungan penuh kepada LPMAK. Harapan ke depan, kita lebih berintegritas, lebih loyal lagi dan lebih memikirkan masyarakat secara keseluruhan," kata Executive Vise President PT Freeport Bidang Community Realition Lasmaydha Siregar di Timika, Sabtu.
Hal itu dikemukakan Lasmaydha Siregar merespon HUT ke-19 LPMAK yang jatuh pada Kamis, 16 April 2015.
Lasmaydha mengatakan 19 tahun usia LPMAK selaku lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di sekitar area pertambangan, bukanlah usia yang muda lagi.
"Ini usia menuju ke kedewasaan. Kita berharap LPMAK mampu mewujudkan kemandiriannya," tuturnya.
Menurut dia, PT Freeport sebagai perusahaan tambang yang telah beroperasi puluhan tahun di wilayah adat Suku Amungme dan Kamoro, serta LPMAK maupun Pemda setempat harus bersama-sama bergandengan tangan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat setempat.
"Pertanyaan saya, apakah program yang dilakukan oleh PT Freeport dan LPMAK sudah menyentuh sampai ke akar rumput, ataukah uang yang beredar demikian banyak ini hanya segelintir orang atau kelompok tertentu saja yang menikmatinya," tutur Lasmaydha yang belum lama bertugas di lingkungan PT Freeport itu.
Melihat angka nominal dana yang telah dikucurkan oleh PT Freeport untuk program pemberdayaan masyarakat lokal (dana kemitraan dikucurkan Freeport sejak 1996), Lasmaydha mengakui jumlahnya sangat besar.
"Dari sisi pendanaan yang sudah dikeluarkan, saya pikir luar biasa. Saya membuka-buka dokumen, selama 19 tahun LPMAK, apa yang sudah dicapai, berapa dana yang sudah dikeluarkan, ternyata sangat luar biasa. Pencapaiannya juga sangat luar biasa," ujarnya.
Selama keberadaannya, diakui Lasmaydha, LPMAK sudah cukup banyak berkontribusi untuk masyarakat dan pemerintah daerah di Mimika.
Ada banyak sekolah, rumah guru, rumah sakit dan klinik, asrama, program beasiswa, sarana air bersih dan penerangan, rumah-rumah sehat untuk masyarakat, bantuan dana pemberdayaan ekonomi dan beragam bantuan lainnya yang sudah dikucurkan LPMAK dari sumber dana kemitraan PT Freeport untuk memberdayakan masyarakat lokal.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada LPMAK, dan kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi membantu LPMAK. Saya ingin mengajak kita semua agar bersama-sama memikirkan bahwa dengan dana dan program yang ada kita lebih menyentuh masyarakat akar rumput," tutur Lasmaydha.
Sementara itu Wakil Sekretaris Eksekutif LPMAK Bidang Program Yohanis Arwakon mengatakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh LPMAK tetap memberikan perubahan bagi kehidupan warga lokal, meskipun tidak semua orang mampu dilayani oleh LPMAK.
"Tidak semua kami bisa buat, tetapi sekecil apapun itu tetap memberi perubahan kepada masyarakat. Dari ribuan kelompok swadaya mandiri (KSM) yang mendapat bantuan ekonomi, masih ada sebagian besar yang sungguh-sungguh menjalankan usahanya. Hasil usaha mereka membantu ekonomi keluarga dan ada banyak keluarga yang mampu membiayai sekolah putra-putri mereka dari hasil usaha yang ditekuni," jelas Arwakon.
Ia berharap agar ada sinergitas program antara PT Freeport, LPMAK dan Pemkab Mimika serta pihak-pihak lain agar perjuangan menuju masyarakat Mimika yang mandiri bisa terwujud. [Antara]
"PT Freeport terus memberikan dukungan penuh kepada LPMAK. Harapan ke depan, kita lebih berintegritas, lebih loyal lagi dan lebih memikirkan masyarakat secara keseluruhan," kata Executive Vise President PT Freeport Bidang Community Realition Lasmaydha Siregar di Timika, Sabtu.
Hal itu dikemukakan Lasmaydha Siregar merespon HUT ke-19 LPMAK yang jatuh pada Kamis, 16 April 2015.
Lasmaydha mengatakan 19 tahun usia LPMAK selaku lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di sekitar area pertambangan, bukanlah usia yang muda lagi.
"Ini usia menuju ke kedewasaan. Kita berharap LPMAK mampu mewujudkan kemandiriannya," tuturnya.
Menurut dia, PT Freeport sebagai perusahaan tambang yang telah beroperasi puluhan tahun di wilayah adat Suku Amungme dan Kamoro, serta LPMAK maupun Pemda setempat harus bersama-sama bergandengan tangan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat setempat.
"Pertanyaan saya, apakah program yang dilakukan oleh PT Freeport dan LPMAK sudah menyentuh sampai ke akar rumput, ataukah uang yang beredar demikian banyak ini hanya segelintir orang atau kelompok tertentu saja yang menikmatinya," tutur Lasmaydha yang belum lama bertugas di lingkungan PT Freeport itu.
Melihat angka nominal dana yang telah dikucurkan oleh PT Freeport untuk program pemberdayaan masyarakat lokal (dana kemitraan dikucurkan Freeport sejak 1996), Lasmaydha mengakui jumlahnya sangat besar.
"Dari sisi pendanaan yang sudah dikeluarkan, saya pikir luar biasa. Saya membuka-buka dokumen, selama 19 tahun LPMAK, apa yang sudah dicapai, berapa dana yang sudah dikeluarkan, ternyata sangat luar biasa. Pencapaiannya juga sangat luar biasa," ujarnya.
Selama keberadaannya, diakui Lasmaydha, LPMAK sudah cukup banyak berkontribusi untuk masyarakat dan pemerintah daerah di Mimika.
Ada banyak sekolah, rumah guru, rumah sakit dan klinik, asrama, program beasiswa, sarana air bersih dan penerangan, rumah-rumah sehat untuk masyarakat, bantuan dana pemberdayaan ekonomi dan beragam bantuan lainnya yang sudah dikucurkan LPMAK dari sumber dana kemitraan PT Freeport untuk memberdayakan masyarakat lokal.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada LPMAK, dan kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi membantu LPMAK. Saya ingin mengajak kita semua agar bersama-sama memikirkan bahwa dengan dana dan program yang ada kita lebih menyentuh masyarakat akar rumput," tutur Lasmaydha.
Sementara itu Wakil Sekretaris Eksekutif LPMAK Bidang Program Yohanis Arwakon mengatakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh LPMAK tetap memberikan perubahan bagi kehidupan warga lokal, meskipun tidak semua orang mampu dilayani oleh LPMAK.
"Tidak semua kami bisa buat, tetapi sekecil apapun itu tetap memberi perubahan kepada masyarakat. Dari ribuan kelompok swadaya mandiri (KSM) yang mendapat bantuan ekonomi, masih ada sebagian besar yang sungguh-sungguh menjalankan usahanya. Hasil usaha mereka membantu ekonomi keluarga dan ada banyak keluarga yang mampu membiayai sekolah putra-putri mereka dari hasil usaha yang ditekuni," jelas Arwakon.
Ia berharap agar ada sinergitas program antara PT Freeport, LPMAK dan Pemkab Mimika serta pihak-pihak lain agar perjuangan menuju masyarakat Mimika yang mandiri bisa terwujud. [Antara]