285 Lapangan Terbang Masih Dikelola Gereja
pada tanggal
Tuesday, 28 April 2015
KOTA JAYAPURA - Sebanyak 285 lapangan terbang di Papua masih dikelola gereja atau misionaris dan masyarakat, kata Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Papua Nasiaput Itlay kepada Antara, Senin.
Dia mengatakan banyaknya lapangan terbang yang masih dikelola gereja dan masyarakat itu disebabkan pembangunannya memang dilakukan masyarakat atau gereja.
Pada umumnya, kata Itlay, fasilitas yang dimiliki masih minim dan jaraknya juga terbatas.
"Bahkan kebanyakan lapangan terbang itu kondisinya masih tanah atau berumput dan sebagian besar berada di pedalaman Papua, serta hanya dapat didarati pesawat berbadan kecil seperti jenis Cessna," kata Itlay.
Ketika ditanya tentang jumlah bandara, Kabid Perhubungan Udara Papua itu mengakui saat ini tercatat 35 bandara yang dikelola unit pelaksana teknis yakni bandara Sentani, Jayapura, Merauke, Biak dan Timika yang dapat didatari pesawat jenis boeing.
"Sedangkan bandara Wamena, Dekai,Nabire, Oksibil dan bandara Tanah Merah saat ini hanya mampu didarati pesawat jenis ATR 72 atau ATR 42," jelas Nasiaput Itlay. [Antara]
Dia mengatakan banyaknya lapangan terbang yang masih dikelola gereja dan masyarakat itu disebabkan pembangunannya memang dilakukan masyarakat atau gereja.
Pada umumnya, kata Itlay, fasilitas yang dimiliki masih minim dan jaraknya juga terbatas.
"Bahkan kebanyakan lapangan terbang itu kondisinya masih tanah atau berumput dan sebagian besar berada di pedalaman Papua, serta hanya dapat didarati pesawat berbadan kecil seperti jenis Cessna," kata Itlay.
Ketika ditanya tentang jumlah bandara, Kabid Perhubungan Udara Papua itu mengakui saat ini tercatat 35 bandara yang dikelola unit pelaksana teknis yakni bandara Sentani, Jayapura, Merauke, Biak dan Timika yang dapat didatari pesawat jenis boeing.
"Sedangkan bandara Wamena, Dekai,Nabire, Oksibil dan bandara Tanah Merah saat ini hanya mampu didarati pesawat jenis ATR 72 atau ATR 42," jelas Nasiaput Itlay. [Antara]