-->

2 Siswa SMAN 2 Timika Ketahuan Gunakan Ijazah Palsu

TIMIKA (MIMIKA) - Keinginan untuk segera lulus sekolah menengah atas terpaksa harus ditunda sementera. Panitia pelaksana Ujian Nasional SMA/SMK Tahun 2015 terpaksa membatalkan dua peserta ujian yang tercacat sebagai siswa SMA Negeri 2 Timika. Pembatalan tersebut dikarenakan dua siswa yang dirahasiakan identitasnya itu, ketahuan menggunakan ijazah SMP palsu sebagai salah satu persyaratan mengikuti ujian akhir menengah atas.

Demikian penjelasan yang disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Mimika, Nius Wenda, S.Pd.MSi ketika diminta komentarnya terkait batalnya dua peserta ujian dari SMA Negeri 2. “Kendalanya dua siswa itu pakai ijazah SMP palsu, jadi mereka terpaksa tidak boleh ikut ujian tahun ini,”ujar Nius kepada Timika eXpress, Selasa (14/4).

Dengan pengalaman ini, maka diharapkan kepada semua SMA/SMK di Mimika untuk lebih berhati-hati ketika menerima siswa baru, khususnya yang berhubungan dengan keabsahan ijazah. “Setiap sekolah wajib memiliki alat deteksi ijazah yang bisa dilakukan melalui hp android yang telah tersedia programnya,”pesan Nius sambari menuturkan, kepada kedua siswa tersebut akan diarahkan untuk mengikuti ujian paket B sebagai pengganti ijazah SMP. Dengan ijazah paket, tahun depan bisa mengikuti ujian nasional.

Menurut informasi, pada saat mendaftar sebagai siswa SMA Negeri 2 pihak sekolah tidak mendapatkan tanda-tanda yang menunjukan bahwa ijazah keduanya palsu. Karena ijazah itu juga ada barcodenya. Meski demikian pihak sekolah tidak bisa mendeteksi keaslian ijazah tersebut di Timika, karena saat itu ijazah masih ditulis tangan.

“Saat pengiriman nama ke pusat baru ketahuan nomor peserta ujian SMP nama orang lain. Jadi kemungkinan dua anak ini tidak sekolah waktu SMP,”Kepsek SMA Negeri 2, Abdul Said, S.Pd.M.Pd

Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang, SE, MSi yang mendengar penjelasan dari Kepsek SMA Negeri 2 meminta kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan, Nius Wenda untuk mencari solusi terbaik. “Bisa dicarikan solusi untuk para siswa yang terkendala ijazah palsu ini,”saran Bassang.

Saran Wabup akan ditindaklanjuti dengan mengarahkan kedua siswa tersebut untuk mengikuti ujian Paket B untuk mendapatkan ijazah SMP yang dilanjutkan dengan Ujian Paket C untuk ijazah SMA. [TimikaXpress]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah