Sepakbola jadi Sarana Pemersatu Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat
pada tanggal
Tuesday, 3 March 2015
AIMAS (SORONG) - Terkait dengan pertandingan sepak bola persahabatan antar unit Korpri pemerintah daerah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, merupakan satu hal yang harus ditingkatkan kedepan, untuk lebih mempererat kekerabatan pada kedua instansi pemerintahan yang selama ini agak sedikit merenggang
Lazarus Malagam, S,Sos.M,Si. Mengemukakan bahwa dirinya dulu sebagai ketua Persis (Persatuan Sepak Bola Sorong sekitarnya) sekaligus sebagai manager, setelah masa jabatan ber akhir, maka berpindah ketangan orang lain, makanya sepak bola ini tidak eksis lagi, sehingga ada inisiatif dari Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Sorong untuk mengembangkannya kembali, ujar Malagam. Jumat (27/2)
Menurut Malagam, olahraga sepak bola ini sangat baik sekali, disamping kesibukan sehari-hari sebagai PNS yang pada akhirnya kita lupa berolahraga, sehingga akan menimbulkan penyakit-penyakit seperti Stroke, olehnya itu Sekda menyetujui untuk mengembangkan olahraga sepak bola ini kembali, beber Malagam.
Diakuinya, olahraga sepak bola ini sangat positif, sehingga club Persis ini perlu dibenahi agar kedepan bisa berjalan dengan baik, karena anggaran yang ada di KONI Kabupaten Sorong cukup besar untuk beberapa bidang olahraga, jika olahraga ini tidak diberdayakan maka anggaran tersebut akan dikembalikan ke Kas Negara, ungkapnya.
Oleh karena itu Malagam berharap dan menghimbau kepada para pengurus yang lalu, agar setiap hari Jumat unit Korpri dapat bermain distadion Watambik ini, kemudian nantinya dari situ bisa memilih bibit-bibit yang baru yang memiliki minat dan bakat pada olahraga sepak bola, termasuk juga memilih badan pengurus yang baru, karena jika badan pengurus nya sudah bagus tapi managemen dan pemainnya kurang bagus maka tidak akan bisa berjalan dengan baik, demikian juga sebaliknya, jelasnya.
Menurut Malagam yang juga kesehariannya sebagai Asisten III, nanti Sekda akan memanggil ketua dan sekretaris KONI untuk berdiskusi secara bersama-sama menyangkut penyelesaian hal ini, karena Asset ini adalah milik Kabupaten Sorong, tapi tidak bisa berjalan sementara anggara pendukung setiap tahunnya juga sangat cukup, ada apa dengan semua ini, Tanya Malagam.
Kalau memang ada persoalan, seharusnya ketua dan sekretaris KONI bisa menyampaikan permasalahan tersebut kepada bupati yang juga selaku Pembina KONI sekaligus ketua umum, maka ketua harian maupun sekretaris harus melaporkan untuk pembenahan dalam tubuh KONI, misalnya menambahkan anggaran dalam APBD, saya yakin pada prinsipnya bupati akan tetap menyetujui untuk membenahi semua ini, tetapi jika kita semua masa bodoh maka stadion maupun atlet-atlet pesepak bola kita akan menjadi vakum seperti ini, jelas Malagam.
Malagam berjanji untuk menyampaikan hal ini kepada bupati, agar masalah yang ada ini bisa masuk pada APBD perubahan ditahun ini, ataupun masuk ditahun depan untuk dianggarkan, imbuhnya.
Menurut Malagam, pada minggu pertama bulan Maret tim unit Korpri dari Kabupaten Sorong akan membalas kunjungan persahabatan kepada pemerintah Raja Ampat, kemudian sekembali dari Raja Ampat, Ia berjanji untuk membenahi dan merekrut pemain-pemain muda yang berbakat dari semua distrik yang ada diwilayah Kabupaten Sorong, secara khusus dari distrik terdekat seperti dari Distrik Aimas, Mayamuk, Mariat, lalu akan kita bina, pada intinya jika managemen itu bisa berjalan dengan baik, maka Ia yakin semuanya akan bisa berjalan dengan pula, jelasnya.
Malagam menambahkan, dulu pihaknya pernah meraih juara II pada pertandingan tingkat nasional, meskipun pada saat itu para pemain belum begitu professional, karena para anak muda Papua pada dasarnya sudah memiliki kemauan besar pada olahraga sepak bola, hanya tinggal dipoles sedikit saja dia yakin akan bisa lebih baik lagi, pungkas Malagam. [LensaPapua]
Lazarus Malagam, S,Sos.M,Si. Mengemukakan bahwa dirinya dulu sebagai ketua Persis (Persatuan Sepak Bola Sorong sekitarnya) sekaligus sebagai manager, setelah masa jabatan ber akhir, maka berpindah ketangan orang lain, makanya sepak bola ini tidak eksis lagi, sehingga ada inisiatif dari Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Sorong untuk mengembangkannya kembali, ujar Malagam. Jumat (27/2)
Menurut Malagam, olahraga sepak bola ini sangat baik sekali, disamping kesibukan sehari-hari sebagai PNS yang pada akhirnya kita lupa berolahraga, sehingga akan menimbulkan penyakit-penyakit seperti Stroke, olehnya itu Sekda menyetujui untuk mengembangkan olahraga sepak bola ini kembali, beber Malagam.
Diakuinya, olahraga sepak bola ini sangat positif, sehingga club Persis ini perlu dibenahi agar kedepan bisa berjalan dengan baik, karena anggaran yang ada di KONI Kabupaten Sorong cukup besar untuk beberapa bidang olahraga, jika olahraga ini tidak diberdayakan maka anggaran tersebut akan dikembalikan ke Kas Negara, ungkapnya.
Oleh karena itu Malagam berharap dan menghimbau kepada para pengurus yang lalu, agar setiap hari Jumat unit Korpri dapat bermain distadion Watambik ini, kemudian nantinya dari situ bisa memilih bibit-bibit yang baru yang memiliki minat dan bakat pada olahraga sepak bola, termasuk juga memilih badan pengurus yang baru, karena jika badan pengurus nya sudah bagus tapi managemen dan pemainnya kurang bagus maka tidak akan bisa berjalan dengan baik, demikian juga sebaliknya, jelasnya.
Menurut Malagam yang juga kesehariannya sebagai Asisten III, nanti Sekda akan memanggil ketua dan sekretaris KONI untuk berdiskusi secara bersama-sama menyangkut penyelesaian hal ini, karena Asset ini adalah milik Kabupaten Sorong, tapi tidak bisa berjalan sementara anggara pendukung setiap tahunnya juga sangat cukup, ada apa dengan semua ini, Tanya Malagam.
Kalau memang ada persoalan, seharusnya ketua dan sekretaris KONI bisa menyampaikan permasalahan tersebut kepada bupati yang juga selaku Pembina KONI sekaligus ketua umum, maka ketua harian maupun sekretaris harus melaporkan untuk pembenahan dalam tubuh KONI, misalnya menambahkan anggaran dalam APBD, saya yakin pada prinsipnya bupati akan tetap menyetujui untuk membenahi semua ini, tetapi jika kita semua masa bodoh maka stadion maupun atlet-atlet pesepak bola kita akan menjadi vakum seperti ini, jelas Malagam.
Malagam berjanji untuk menyampaikan hal ini kepada bupati, agar masalah yang ada ini bisa masuk pada APBD perubahan ditahun ini, ataupun masuk ditahun depan untuk dianggarkan, imbuhnya.
Menurut Malagam, pada minggu pertama bulan Maret tim unit Korpri dari Kabupaten Sorong akan membalas kunjungan persahabatan kepada pemerintah Raja Ampat, kemudian sekembali dari Raja Ampat, Ia berjanji untuk membenahi dan merekrut pemain-pemain muda yang berbakat dari semua distrik yang ada diwilayah Kabupaten Sorong, secara khusus dari distrik terdekat seperti dari Distrik Aimas, Mayamuk, Mariat, lalu akan kita bina, pada intinya jika managemen itu bisa berjalan dengan baik, maka Ia yakin semuanya akan bisa berjalan dengan pula, jelasnya.
Malagam menambahkan, dulu pihaknya pernah meraih juara II pada pertandingan tingkat nasional, meskipun pada saat itu para pemain belum begitu professional, karena para anak muda Papua pada dasarnya sudah memiliki kemauan besar pada olahraga sepak bola, hanya tinggal dipoles sedikit saja dia yakin akan bisa lebih baik lagi, pungkas Malagam. [LensaPapua]